Banjir yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020) malam, telah surut. Namun, banjir masih mengancam permukiman warga di sekitar aliran sungai.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
GARUT, KOMPAS — Banjir yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (7/4/2020) malam, telah surut pada Rabu (8/4). Namun, banjir masih mengancam, terutama permukiman warga di sekitar aliran sungai.
Empat kecamatan yang terdampak banjir adalah Banjarwangi, Cikajang, Tarogong Kidul, dan Cisurupan. Ratusan rumah terendam dengan ketinggian hingga 1,5 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Banjir disebabkan meluapnya sejumlah sungai setelah hujan lebat mengguyur kawasan itu sejak Selasa sore hingga malam.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, banjir di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, disebabkan meluapnya Sungai Cibarengkok. Banjir di desa itu juga menyebabkan tanggul tembok penahan tanah sepanjang 8 meter dengan tinggi 3 meter jebol. Akibatnya, puluhan rumah terendam banjir bercampur lumpur.
Sementara itu, luapan Sungai Cimanuk menyebabkan banjir setinggi 50 sentimeter di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang. Air mulai meluap sejak pukul 16.30.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Tubagus Agus Sofyan menyebutkan, banjir setinggi 1,5 meter juga menggenangi Pondok Pesantren Al Ittihad di Cikajang. ”Banjir mulai surut pukul 21.00,” ujarnya.
Banjir disebabkan tingginya intensitas hujan sejak Selasa sore. Sungai Cibarengkok juga mengalami pendangkalan sehingga kapasitas tampungnya berkurang. Permukiman di sekitar Sungai Cibarengkok dan Cimanuk sering dilanda banjir saat musim hujan. Kawasan itu juga rawan terjadi erosi lahan karena ditanami sayuran.
Permukiman di sekitar Sungai Cibarengkok dan Cimanuk sering dilanda banjir saat musim hujan. Kawasan itu juga rawan terjadi erosi lahan karena ditanami sayuran.
Meskipun telah surut, banjir masih mengancam Garut. Sebab, musim hujan di Jabar belum berakhir. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Garut berpotensi diguyur hujan dalam lima hari ke depan. Kecenderungannya hujan akan terjadi pada siang, sore, dan malam.
Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk patut diwaspadai. Sebab, banyak warga yang bermukim di sekitar sungai itu. Pada September 2016, banjir bandang menerjang Garut dan menyebabkan lebih dari 30 warga tewas. Banjir dipicu alih fungsi lahan di hulu Cimanuk.
Sementara itu, banjir luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung yang melanda sejak Senin (30/3) belum surut. Ratusan rumah di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot, dan Bojongsoang masih tergenang kurang dari 1 meter.
Akan tetapi, ketinggian banjir di beberapa lokasi mulai berkurang. Wawan (36), warga Kampung Cijagra, Bojongsoang, mengatakan, banjir di Jalan Raya Bojongsoang telah surut dan dapat dilalui kendaraan. Sebelumnya, ketinggian banjir di jalan ini mencapai 1 meter sehingga banyak kendaraan mogok saat melintas.