Dites Cepat, Pekerja Migran dari Malaysia Negatif Covid-19
›
Dites Cepat, Pekerja Migran...
Iklan
Dites Cepat, Pekerja Migran dari Malaysia Negatif Covid-19
Sebanyak 154 pekerja migran yang bekerja di Malaysia dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan tes cepat di Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020) malam.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Sebanyak 154 pekerja migran yang bekerja di Malaysia dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan tes cepat (rapid test) di Bandar Udara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/4/2020) malam. Namun, kondisi mereka akan terus dipantau saksama, setidaknya hingga dua pekan ke depan.
”Mereka telah diantar ke kampung halaman, tetapi harus menjalani karantina mandiri dan diawasi aparatur setempat,” kata Ketua Rumpun Tracing Satgas Covid-19 Jawa Timur Kohar Hari Santoso di Surabaya, Rabu (8/4/2020).
Tes cepat itu dilakukan di Museum Puspenerbal Juanda. Setelah dites dan hasilnya diketahui negatif, mereka diantar ke kampung halaman masing-masing. Di sana, mereka kembali diperiksa tim kesehatan, didata, dan diminta menjalani karantina mandiri selama dua pekan.
”Pengawasan dan pemantauan tetap perlu dilakukan untuk memastikan mereka benar-benar tidak terjangkit,” kata Kohar, mantan Kepala Dinas Kesehatan Jatim dan kini menjabat Direktur RSUD Dr Saiful Anwar Malang itu. Mereka juga perlu berhati-hati selama karantina dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ketua Rumpun Upaya Kuratif Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan, jika dalam masa karantina ada perubahan, misalnya menunjukkan gejala sakit, pekerja migran akan dibawa ke tempat karantina terdekat untuk diobservasi dan diperiksa kesehatannya kembali.
”Jika memang muncul gejala Covid-19, akan dirawat sebagai pasien dalam pengawasan di rumah sakit rujukan,” kata Joni, yang menjabat Direktur RSUD Dr Soetomo Surabaya itu.
Sampai Rabu (8/4/2020) pukul 12.00, ada 194 warga positif terjangkit di Jatim. Dari jumlah itu, 136 orang dirawat, 42 orang sembuh, dan 16 orang meninggal. Selain itu, 732 orang masih dalam pengawasan dan 8.001 orang masih dalam pemantauan.