Partai penguasa, Hukum dan Keadilan (PjS), berkeras pemilu harus dijalankan meski ada wabah. Tidak ada pemungutan suara di TPS. Pemilih akan menggunakan hak pilih lewat surat suara yang diposkan.
Oleh
kris mada
·2 menit baca
WARSAWA, SELASA — Polandia memutuskan pemilihan presiden tetap digelar pada Mei 2020 meski belum ada tanda pandemi covid-19 selesai. Singapura dan Amerika Serikat juga belum memutuskan pembatalan pemilu.
Dalam rapat pada Senin (6/4/2020) malam waktu Warsawa atau Selasa dini hari WIB, DPR Polandia menyetujui penyelenggaraan pemilu. Akan tetapi, tidak ada pemungutan suara di TPS. Pemilih akan menggunakan hak pilih lewat surat suara yang diposkan. Partai penguasa, Hukum dan Keadilan (PjS), berkeras pemilu harus dijalankan meski ada wabah.
DPR Polandia sebenarnya sudah mencegah pemilu diselenggarakan. Caranya, antara lain, dengan memanfaatkan tata tertib. Walakin, PjS mengamankan cukup suara untuk mendukung pengesahan pemilu. Dari 458 anggota DPR, 230 setuju RUU pemilu disahkan.
Kini, RUU itu akan diajukan ke Senat yang dikontrol oposisi. Senat bisa saja membatalkan pembahasan RUU itu. Masalahnya, kewenangan Senat bisa dibatalkan pula oleh DPR.
PjS dekat dengan calon petahana Andrzej Duda. Dengan memenangi pemilihan presiden, PjS bisa mendorong reformasi lembaga peradilan. Polandia dikritik Uni Eropa. Sebab, peradilan Polandia dinilai antidemokrasi dan berpeluang mengangkangi hukum.
PjS membantah tudingan membahayakan keselamatan warga demi agenda politik. Mereka berkeras semua demi menjaga prosedur demokrasi. PjS menguasai DPR lewat pemilu 2019. Kini, mereka mencari amunisi tambahan dengan menyokong petahana.
Singapura
Bukan hanya Polandia yang tetap menggelar pemilu di tengah pandemi. Singapura juga tetap mempertimbangkan pemilu pada 2021. Padahal, belum ada kepastian apakah wabah Covid-19 bisa teratasi pada saat pemilu.
RUU pemilu sudah diserahkan ke parlemen. KPU Singapura menyebut pengaturan pemilu akan sedapat mungkin mengamankan penyelenggara dan pemilih dari infeksi. Dalam rancangan aturan pemilu disebutkan, antara lain, warga tetap diizinkan keluar rumah untuk ke TPS seandainya perintah isolasi masih berlaku.
Seperti di Polandia, oposisi Singapura juga tidak sepakat pemilu segera digelar. Sebab, ada risiko kesehatan masyarakat.
Penyelenggaraan pemilu di tengah wabah juga berpeluang dilakukan Amerika Serikat. Sampai sekarang, belum ada kabar terkait proses pemilu, mulai dari seleksi di negara bagian hingga pemungutan suara utama pada November 2020 akan ditunda. Dalam keadaan darurat sekalipun, pemilu tetap harus digelar.
Pembatalan pemilu hanya bisa dilakukan atas persetujuan kongres. Banyak pihak tidak yakin Demokrat yang mengontrol Kongres setuju pemilu dimundurkan.
Sejauh ini, sejumlah gubernur di AS menunda pemilu dengan cara menutup tempat-tempat pemungutan suara dengan alasan pemberlakuan perintah isolasi dan pembatasan gerak. Seperti dilaporkan CNN, para gubernur hanya bisa memanfaatkan cara itu untuk menunda pemilu. (AP/REUTERS)