Sebanyak 500 tenaga kerja Indonesia yang dipulangkan dari Malaysia ke Sumatera Utara menjalani karantina selama dua hari di Medan dan Deli Serdang. Jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut terus naik.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Sebanyak 500 tenaga kerja Indonesia yang dipulangkan dari Malaysia ke Sumatera Utara menjalani karantina selama dua hari di Medan dan Deli Serdang. Mereka diminta melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing hingga 14 hari. Mereka akan dimasukkan sebagai orang dalam pemantauan.
”Kepulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Sumut kami lakukan dengan protokol yang ketat. Kami memeriksa suhu tubuh, tes cepat Covid-19, wawancara, dan karantina,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, Kamis (9/4/2020).
Kepulangan tenaga kerja Indonesia ke Sumut kami lakukan dengan protokol yang ketat. Kami memeriksa suhu tubuh, tes cepat Covid-19, wawancara, dan karantina.
Yuliana Balqis dari bagian Humas Bandara Kualanamu mengatakan, setelah turun dari pesawat, para TKI dan barang bawaannya langsung disemprot dengan disinfektan. Semua proses kedatangannya pun dilakukan di apron bandara, bukan di terminal kedatangan. Petugas pun langsung memeriksa suhu badan para TKI yang telah disemprot disinfektan dan mendapat layanan keimigrasian.
TKI yang mengalami demam dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius pun diminta menjalani tes cepat Covid-19. ”Semua hasil tes cepat yang kami laksanakan negatif,” kata Aris.
Dari Bandara Kualanamu, para TKI pun langsung dibawa ke Taman Pramuka Deli Serdang di Lubuk Pakam. Mereka akan dikarantina di sana selama dua hari. Gugus tugas menyediakan tempat tidur dan keperluan makan mereka selama dua hari. Selama proses karantina, petugas juga akan terus memantau kesehatan para TKI tersebut.
Selain di Lubuk Pakam, karantina juga disiapkan di Pangkalan Udara Soewondo, Medan. Karantina dilakukan di bekas Terminal Penumpang Bandara Polonia. Pantauan Kompas, aparat TNI, kepolisian, dan BPBD menyiapkan keperluan para TKI di gedung tersebut.
Mereka menyediakan tempat tidur militer (velbed), selimut, tempat cuci tangan, dan toilet. Logistik untuk TKI, seperti makanan dan minuman, juga sudah disiapkan petugas. Aris berharap, TKI yang baru pulang bisa disiplin mengikuti semua protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah.
Para TKI tersebut dipulangkan dengan empat penerbangan selama dua hari. Pada Kamis ini, sebanyak 270 orang sudah tiba di Sumut, sisanya akan tiba pada Jumat.
Kasus meluas
Kasus Covid-19 di Sumut masih terus meluas. Satu orang pasien positif meninggal pada Kamis (9/4). Dengan demikian, sudah delapan pasien positif yang meninggal dan lima pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di Sumut.
Jumlah kasus positif pun meningkat dari 84 menjadi 87 kasus. Pasien dalam pengawasan juga meningkat dari 140 kasus menjadi 149 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Hasibuan mengatakan, mereka meminta masyarakat lebih disiplin lagi melaksanakan pembatasan sosial. Masyarakat yang tidak punya keperluan mendesak diminta untuk di rumah. Jika harus keluar, masyarakat harus memakai masker kain, disiplin mencuci tangan, dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter.
Alwi juga meminta masyarakat Sumut yang sedang berada di perantauan untuk tidak pulang kampung dulu. Hal itu sangat membantu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Sumut. Hampir semua kluster kasus positif di Sumut berawal dari orang yang punya riwayat perjalanan dari Jakarta dan luar negeri.