Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19 Berhak Dapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah
›
Mahasiswa Terdampak Pandemi...
Iklan
Mahasiswa Terdampak Pandemi Covid-19 Berhak Dapat Kartu Indonesia Pintar Kuliah
Pandemi Covid-19 mengguncang perekonomian masyarakat. Mahasiswa yang keluarganya terdampak bisa mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar Kuliah untuk meringankan beban ekonomi.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -Pandemi Covid-19 berpotensi mengurangi kemampuan ekonomi sejumlah keluarga mahasiswa, salah satunya karena dampak pemutusan hubungan kerja. Para mahasiswa yang keluarganya terimbas berhak mendapatkan bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
”Kami harap mahasiswa lain yang terdampak bisa melaporkan kondisinya ke kampus,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam, Rabu (8/4/2020), di Jakarta.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbud Abdul Kahar menyampaikan hal senada. Sasaran KIP Kuliah adalah keluarga prasejahtera dan tidak mampu.
Penerima beasiswa ini bukan hanya mahasiswa baru, melainkan juga mahasiswa yang sekarang sudah duduk di bangku kuliah.
Penerima beasiswa ini bukan hanya mahasiswa baru, melainkan juga mahasiswa yang sekarang sudah duduk di bangku kuliah. Salah satu pengukuran tidak mampu adalah pendapatan kepala keluarga yang dibagi per anggota hanya sekitar Rp 750.000 per bulan.
Pembatasan sosial karena Covid-19 berpotensi menyebabkan keluarga yang awalnya mampu menjadi tidak mampu. KIP Kuliah dapat diberikan kepada mahasiswa yang sekarang sudah kuliah dan keluarganya mengalami kondisi itu.
Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto membenarkan bahwa KIP Kuliah bisa diperuntukkan bagi mahasiswa yang sedang kuliah, tetapi ketentuan penerimaan hanya sampai semester ketiga. Adanya pandemi Covid-19 semestinya menjadi bahan pertimbangan baru pendistribusian KIP Kuliah.
”Di antara para rektor akan berkoordinasi membantu mahasiswa yang sedang kuliah, tetapi keluarganya terdampak Covid-19. Para rektor tentunya sepakat membantu memberikan keringanan beban biaya kuliah kepada mereka,” ujar Budi.
Lolos seleksi
Tahun ini, jumlah pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dari kategori KIP Kuliah mencapai 95.346 orang. Sebanyak 26,32 persen atau 25.398 orang di antaranya lulus seleksi. Sementara itu, dari 394.255 pendaftar kategori reguler, peserta yang lolos seleksi hanya 19,74 persen. Secara total, jumlah peserta lolos SNMPTN 2020 di 86 perguruan tinggi negeri mencapai 96.496 orang.
Menurut Ketua LTMPT Mohammad Nasih, jumlah siswa yang mendaftar SNMPTN sebanyak 489.601 orang. Dari jumlah itu, 95.346 orang berasal dari pemegang KIP Kuliah.
Hanya siswa yang masuk pemeringkatan berdasarkan akreditasi sekolah yang layak mendaftar SNMPTN. Apabila banyak nilai akademik siswa yang sama, maka kuotanya hanya 1 persen dari total siswa.
"Jadi, penyaringan siswa yang mendaftar lebih efektif dibanding tahun sebelumnya. Jumlah siswa yang mendaftar di SNMPTN 2020 bisa dipastikan seluruhnya layak. Pada tahun sebelumnya, siswa yang diperbolehkan mendaftar menggunakan rapor dan portofolio akademik sehingga ada potensi siswa layak tetapi tidak daftar," ujar dia.
Proses SNMPTN diawali dari pendaftaran akun LTMPT (2 Desember 2019 - 10 Januari 2020), pengisian pangkalan data siswa sekolah dan pemeringkatan oleh sekolah (15 Januari - 8 Februari 2020), pendaftaran SNMPTN (14 - 27 Februari 2020), dan pendaftaran SNMPTN bagi pemegang Kartu Indonesia Pintar / KIP Kuliah ( 2 - 31 Maret 2020). Pengumuman lulus seleksi pada 8 April 2020 pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).
Sepuluh besar perguruan tinggi negeri yang paling banyak menerima pendaftaran adalah Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Jakarta. Adapun sepuluh perguruan tinggi negeri yang paling banyak menerima peserta SNMPTN adalah Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Malikussaleh, Universitas Negeri Semarang, Universitas Jember, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Padang, Universitas Haluoleo, Institut Teknologi Sumatera, dan Universitas Udayana.
Beberapa program studi yang banyak diincar, yaitu teknologi informasi, farmasi, kedokteran gigi, manajemen, pendidikan guru sekolah dasar, dan ilmu komunikasi."Keketatan penerimaan peserta di program studi tertentu bisa dimaknai program studi itu favorit. Hasil SNMPTN 2020 tidak jauh berbeda dengan beberapa tahun terakhir," kata Nasih.