Di tengah pandemi Covid-19, PDAM Tirta Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memberikan diskon tagihan untuk 14.842 pelanggannya.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, PDAM Tirta Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memberikan diskon tagihan untuk 14.842 pelanggannya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.121 orang mendapatkan diskon 50 persen dan 1.721 pelanggan lainnya mendapatkan diskon 100 persen atau digratiskan.
Direktur Utama PDAM Tirta Gemilang Agus Tri Suharyono, Kamis (9/4/2020), mengatakan, diskon ini akan diberikan selama tiga bulan, yakni untuk pembayaran bulan Mei hingga Juli 2020.
”Dari 14.842 pelanggan tersebut, total tagihan yang kami bebaskan selama tiga bulan mencapai Rp 1,5 miliar,” ujarnya.
Pelanggan yang digratiskan antara lain pondok pesantren, kelompok berpenghasilan rendah, dan penyedia fasilitas publik seperti toilet umum. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian.
”Kami berharap bisa sedikit melegakan beban warga karena tiga bulan ini mereka tidak terbebani kewajiban yang terlalu berat untuk membayar tagihan air,” ujar Agus.
Agus menambahkan, sejauh ini, diskon hanya berlaku selama tiga bulan. Setelah itu, PDAM Tirta Gemilang akan kembali merumuskan kebijakan baru menyesuaikan dengan perkembangan situasi terkait wabah Covid-19. PDAM Tirta Gemilang memiliki total sebanyak 60.422 pelanggan. Di luar mereka yang mendapatkan diskon, sebanyak 45.580 pelanggan yang berasal dari kelompok menengah ke atas masih berkewajiban membayar tagihan air secara penuh.
Guna mendukung pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan Covid-19, Agus mengatakan, pihaknya juga membantu memasang tempat cuci tangan portabel di 27 lokasi. Pemasangan, antara lain, dilakukan di lebih dari 10 pasar tradisional, rumah dinas bupati Magelang, serta fasilitas umum seperti lapangan di Kecamatan Mungkid.
Pemasangan tempat cuci tangan sudah dilakukan sejak minggu lalu, dan saat ini sudah selesai di 11 lokasi. Di sejumlah desa di Kabupaten Magelang, pemerintah desa dan warga pun berupaya mendirikan tempat cuci tangan. Ketua Posko Induk Penanganan Covid-19 di Desa Windusari, Kecamatan Windusari, Bety Kurniawati, mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tempat cuci tangan di kantor desa.
Ke depan, dengan dibantu oleh pihak ketiga, tim dari Posko Induk Penanganan Covid-19 juga akan memasang tempat cuci tangan di pasar setempat. ”Tempat cuci tangan antara lain akan kami pasang di jalur pintu masuk dan pintu keluar,” ujarnya.
Selain memasang tempat untuk mencuci tangan, Bety mengatakan, Pemerintah Desa Windusari juga terus berupaya menyediakan stok hand sanitizer di badan usaha milik desa (BUMDes). Cairan pencuci tangan itu untuk dijual lagi kepada warga.
Camat Mertoyudan Bambang Hermanto mengatakan, sebanyak 13 desa di Kecamatan Mertoyudan sudah menyediakan tempat cuci tangan di pintu masuk kantor desa. Setiap tamu yang datang juga selalu diimbau untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memasuki kantor.
Penyediaan tempat cuci tangan ini, menurut Bambang, adalah upaya yang jauh lebih mudah dilakukan daripada menyediakan hand sanitizer yang saat ini langka di pasaran.