Perempuan-perempuan Kreatif Penakluk Kebosanan Saat Pembatasan Sosial
›
Perempuan-perempuan Kreatif...
Iklan
Perempuan-perempuan Kreatif Penakluk Kebosanan Saat Pembatasan Sosial
Ibu rumah tangga hingga wanita muda melakukan hal kecil berdampak besar agar urusan rumah tangga, pekerjaan, dan kehidupan pribadi tetap seimbang selama pembatasan sosial dan bekerja dari rumah.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dany
·3 menit baca
Tidak mudah menyeimbangkan urusan rumah tangga, pekerjaan, dan kehidupan pribadi selama pembatasan sosial dan bekerja dari rumah. Selama masa itu, ada saja interupsi-interupsi kecil dari dalam diri maupun dari luar. Tetapi bukan berarti mustahil untuk melakukannya.
Di rumah saja sudah menjadi rutinitas sebagian besar warga, khususnya di Ibu Kota pasca pandemi Covid-19. Sepekan, dua pekan, belum ada kepastian hingga akan berlaku pembatasan sosial berskala besar. Tentunya di rumah saja akan bertambah panjang minimal dua pekan lagi. Alhasil berbagai perasaan semisal bosan, stres, dan kesal campur aduk.
Fitri Syarifah (30), ibu rumah tangga merangkap pekerja lepas membagi-bagi waktu untuk urusan rumah tangga, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. "Memang untuk konsisten juga gak gampang. Tetapi diatur saja waktunya," ujar Fitri, Rabu (8/4/2020).
Rutinitasnya sejak di rumah saja dimulai dengan menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga, bersih-bersih rumah, lalu menuntaskan pekerjaan. Akan tetapi kadang-kadang ada saja tingkah sang anak berusia 2,5 tahun yang tidak mau ditinggal barang sebentar.
Fitri menyiasati ini dengan mencetak kertas berisi gambar buah-buahan dan hewan sebanyak 50 lembar. Lantas mereka bersama-sama mewarnai, mencorat-coret, dan mencocokan gambar-gambar tersebut. "Kalau anak sudah asyik, baru bisa ditinggal untuk selesaikan pekerjaan," tuturnya.
Tetap produktif selama di rumah saja juga menjadi tantangan sendiri bagi kawula muda. Salah Dara Adinda Kesuma Nasution (24), politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia.
Selama di rumah saja, Dara mengusahakan untuk mandi pagi, sedikit berdandan, dan mengenakan pakaian semi-formal supaya muncul semangat bekerja. "Kalau pakaian yang rapi, bakal tahan godaan untuk rebahan. Dandan tipis-tipis juga boleh, meski di rumah aja. Supaya gak bete lihat wajah sendiri yang minyakan," ucap Dara.
Semangat bekerja ini didukung ruang untuk bekerja. Tidak harus mewah, dia menyiapkan ruang terpisah dari kasur yang diisi meja dan kursi. Pengkondisian tersebut untuk menciptakan zona kerja. Sebab, ada kecenderungan penghuni indekos maupun hunian vertikal berpikir kalau huniannya hanya sebagai tempat istirahat, bukan untuk bekerja.
Agar konsisten, Dara menyusun jadwal harian berisi yang harus dilakukan atau dikerjakan. Misalnya waktu berjemur di pagi hari, olahraga ringan, telepon keluarga, dan jadwal rapat.
Tidak kalah penting, mengisi waktu luang dengan mencoba hal-hal baru supaya tidak melulu memikirkan Covid-19. Dara mulai belajar merajut, melanjutkan hobi berkebun, dan belajar bahasa Spanyol melalui aplikasi. "Harus diakali biar gak tambah stres. Bisa juga kurangi konsumsi berita atau baca grup Whatsapp soal Covid-19 dan ngobrol dengan orang lain tentang rutinitas," katanya.
Persoalan lain selama di rumah saja ialah pengeluaran atau keinginan belanja yang berlebih. Itu menjadi tantangan tersendiri bagi kaum hawa.
Seperlunya
Fitri sejak menikah memang sudah membiasakan diri belanja kebutuhan pokok untuk sepekan. Tetapi semenjak pandemi, ada beberapa bahan pokok yang harganya naik, termasuk bawang bombai kesukaannya. Harga bawang bombay mencapai Rp 200.000 per kilogram membuatnya harus bersiasat. "Kurangin masak pake bawang bombay. Mulai hitung kebutuhan sebelum belanja supaya gak belanja yang lain-lain," ujar Fitri.
Sementara itu, Dara memilih untuk menyetok makanan beku karena belum mahir memasak, menghentikan kebiasaan membeli kopi dari luar dan mulai menyeduh kopi sendiri. Cara tersebut membuatnya lumayan berhemat.
"Jangan impulsif belanja online. Kadang kalau bosan memang tergoda banget buat cek Tokopedia/Shopee. Tapi ingat kondisi ini (pandemi) mungkin akan bertahan lama, jadi butuh nabung untuk jaga-jaga. Belanja yang perlu-perlu saja," ucap Dara. Berhemat membuatnya bisa menyisihkan uang untuk donasi maupun tip ke pengojek daring.
Setiap orang punya caranya sendiri untuk tetap produktif selama di rumah saja. Meskipun tidak mudah, selalu ada jalan. Semoga pandemi ini lekas berlalu.