Warga Kendari Diminta Tak Beraktivitas di Luar Rumah Selama Tiga Hari
›
Warga Kendari Diminta Tak...
Iklan
Warga Kendari Diminta Tak Beraktivitas di Luar Rumah Selama Tiga Hari
Pemerintah Kota Kendari menegaskan akan ada pembatasan kegiatan bagi masyarakat selama tiga hari. Masyarakat yang kedapatan di luar rumah tanpa kepentingan mendesak akan diminta kembali ke rumah.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Pemerintah Kota Kendari menegaskan akan ada pembatasan kegiatan bagi masyarakat selama tiga hari. Masyarakat yang kedapatan di luar rumah tanpa kepentingan mendesak akan diminta kembali ke rumah. Tujuannya, meminimalkan penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal.
”Tidak ada istilah lockdown di Kendari. Kami hanya mempertegas pembatasan kegiatan di luar ruang selama ini. Apalagi, masih ada beberapa masyarakat yang tidak patuh. Toh, tiga hari ke depan adalah hari libur. Jadi, kami keluarkan instruksi untuk tinggal di rumah selama tiga hari,” kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, di Kendari, Kamis (9/4/2020).
Menurut Sulkarnain, instruksi pembatasan kegiatan itu berlaku 10-12 April 2020. Pemkot bersama aparat keamanan akan melakukan patroli di wilayah Kendari dan akan menindak setiap warga yang masih beraktivitas di luar rumah tanpa keperluan mendesak. Warga akan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Semua aktivitas ekonomi yang tidak berhubungan dengan pangan, kata Sulkarnain, juga diminta tutup. Sejumlah pasar tetap akan dibuka, tetapi dengan pengawasan ketat.
”Pembatasan ini cuma tiga hari dan kami sebelumnya telah membagikan sekitar 5.000 paket kebutuhan pokok ke masyarakat kecil. Tentunya hal ini akan terus dievaluasi ke depannya. Sebab, angka penyebaran Covid-19 terus terjadi dalam beberapa hari ini. Ke depannya, kami juga tengah membahas opsi pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” ujarnya.
Pemkot Kendari mengeluarkan instruksi melakukan kegiatan total di dalam rumah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Instruksi yang ditandatangani Wali Kota Kendari ini merupakan lanjutan instruksi pembatasan wilayah yang telah dikeluarkan sebelumnya.
Tingkat penyebaran lokal Covid-19 di Kota Kendari memang terus terjadi di Kota Kendari. Hingga Kamis, jumlah pasien yang positif virus korona jenis baru ini sebanyak delapan orang. Seorang di antaranya dinyatakan sembuh.
Aktivitas di Kota Kendari masih terlihat ramai. Warga tetap keluar rumah. Beberapa orang terlihat tidak memakai masker. Sejumlah ruas jalan juga masih ramai kendaraan meski pembatasan akses keluar masuk Kota Kendari telah dilakukan.
Aktivitas di Kota Kendari masih terlihat ramai. Warga tetap keluar rumah. Beberapa orang terlihat tidak memakai masker.
Di Sultra, total jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 10 orang. Enam di antaranya merupakan kasus lama, di mana satu orang telah sembuh dan empat merupakan kasus baru.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sulawesi Tenggara La Ode Rabiul Awal menuturkan, antisipasi tinggi diharapkan terus dilakukan masyarakat seiring meningkatnya jumlah pasien. Transmisi lokal juga telah terjadi karena masih kurang patuhnya masyarakat.
”Transmisi lokal telah terjadi dari sejumlah kasus yang terdata sejauh ini. Ada tiga kluster besar yang terjadi di Sultra. Satu kluster telah terjadi transmisi lokal sekitar tujuh orang, dari awalnya dua orang. Oleh karena itu, pembatasan kegiatan luar ruang dan penggunaan masker benar-benar harus diperhatikan masyarakat,” ucap Rabiul.