Manashi Guha: Perilaku Konsumen Produk Kecantikan Berubah
›
Manashi Guha: Perilaku...
Iklan
Manashi Guha: Perilaku Konsumen Produk Kecantikan Berubah
Tren kecantikan berubah pada masa pandemi Covid-19. Laki-laki dan perempuan merawat diri sendiri di tengah kesibukan beraktivitas dari rumah.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·5 menit baca
Performa industri kecantikan tidak luput dari hantaman pandemi Covid-19. Imbauan untuk menjaga jarak dan beraktivitas dari rumah memengaruhi perilaku konsumen. L’Oréal Indonesia mencatat fenomena tersebut selama beberapa bulan terakhir.
L’Oréal Indonesia merupakan salah satu perusahaan kecantikan global yang menguasai pasar produk kecantikan di Indonesia. General Manager Consumer Product Division L’Oréal Indonesia Manashi Guha mengatakan, L’Oréal Indonesia berusaha untuk beradaptasi menghadapi perubahan tren selama pandemi berlangsung.
Sejumlah strategi pun diterapkan L’Oréal Indonesia untuk menjaga kelangsungan perusahaan, termasuk Garnier, brand yang menjadi bagian dari perusahaan ini. Berikut adalah wawancara secara bersama Manashi dalam Exclusive Media Interview Garnier #TakeCare Solidarity Program di Jakarta, Kamis (14/5/2020).
Bagaimana dampak Covid-19 kepada bisnis L’Oréal?
Ini tidak mudah karena ada dua alasan. Pertama, konsumen tinggal di rumah sehingga kebutuhan produk kecantikan berubah. Kami punya produk untuk perawatan kulit, rambut, make up, parfum, dan seterusnya. Konsumsi produk seperti make up dan parfum telah sedikit berubah. Tidak terlalu di Indonesia, tetapi secara global ada perubahan. Hal ini karena jumlah perempuan yang keluar rumah mulai berkurang.
Bagaimana dengan kondisi L’Oréal di Indonesia?
Di Indonesia, produk yang terdampak adalah produk make up karena toko dan mal yang menjual produk kami tutup, seperti Guardian dan Matahari. Bisnis kami terdampak di bidang itu.
Di Indonesia, saluran penjualan ada dua, yaitu toko serba-ada seperti Indomaret, Alfamart, dan Alfamidi. Begitu juga dengan jalur e-dagang, secara global kami salah satu pemimpin penjualan produk kecantikan di e-dagang.
Saat ini, kinerja platform e-dagang sangat baik, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Blibli, dan JD.id, Saya pikir secara keseluruhan tren konsumen ada sedikit perubahan, terutama aspek make up. Ini akan berubah sedikit karena dalam kehidupan sehari-hari kita harus memakai masker untuk enam hingga delapan bulan ke depan sebagai kehidupan normal baru (new normal). Jadi, tentu saja skenario produk kecantikan harus berubah. Kami menghabiskan beberapa bulan untuk beradaptasi dengan tren baru ini.
Bagaimana dengan tren kecantikan di masa pandemi ini?
Ada dua hal menarik. Perempuan, bahkan laki-laki, akhirnya memiliki waktu lebih untuk diri sendiri. Jadi ada dorongan besar untuk melakukan perawatan diri (self-care). Jadi penggunaan produk seperti serum dan masker itu meningkat. Orang tahu bisa meningkatkan kualitas kulit jika kita investasi untuk merawat kulit. Jadi ini ada waktu karena kita tinggal di rumah, ada perubahan besar.
Perubahan lain adalah pewarnaan rambut. Ini karena banyak salon tutup. Anda akan melihat tren besar dalam pewarnaan rambut di rumah. Ini baik untuk Garnier sebagai brand kami karena memiliki ada bisnis produk pewarna rambut.
Ada peningkatan penggunaan produk pewarna. Contohnya, penjualan produk pewarna rambut di platform e-dagang sangat kecil dalam bisnis produk kecantikan. Tapi sekarang tumbuh hampir 300 persen, ini sangat besar. Permintaan tumbuh setiap minggu, cukup luar biasa.
Jadi, perawatan kulit, perawatan rambut, dan pewarnaan rambut akan tetap baik dan orang mulai menghabiskan waktu untuk itu, sedangkan make up akan terdampak saat ini.
Perubahan lain adalah pewarnaan rambut. Ini karena banyak salon tutup. Anda akan melihat tren besar dalam pewarnaan rambut di rumah. Ini baik untuk Garnier sebagai brand kami karena memiliki ada bisnis produk pewarna rambut.
Apakah ada produksi dan pekerja L’Oréal di Indonesia yang terdampak akibat pandemi?
Pertama, pabrik kami di Jababeka (Jawa Barat) memproduksi produk-produk kecantikan untuk semua wilayah Asia Tenggara. Sampai saat ini, kami tidak mengalami pengurangan produksi di sini. Bahkan, untuk menciptakan ratusan ribu produk penyanitasi tangan (hand sanitizer) untuk donasi kepada pihak-pihak garis depan, kami harus mengalihkan sejumlah sumber daya untuk memastikan agar produk itu bisa dibuat dan sampai kepada yang membutuhkan sebelum Lebaran.
Terkait pekerja, perusahaan kami secara global telah mengumumkan kami membahas perlindungan pekerja kami. Kami telah mengumumkan tidak akan melakukan perubahan terkait pekerja kami selama waktu tertentu.
Bagaimana dengan rencana bisnis L’Oréal Indonesia?
Kami juga akan meluncurkan produk baru Garnier Light Complete Serum. Kami akan meluncurkannya bersama Chelsea Islan pada bulan depan, Juni. Kami tidak menunggu hanya karena sekarang sedang Covid-19 kami menghentikan aktivitas dan peluncuran produk. Kami melanjutkan bisnis seperti biasa.
Secara global, kami telah mengubah jalur produksi manufaktur kami (di Garnier) yang biasanya memproduksi micellar water. Perusahaan secara global memproduksi penyanitasi tangan dan krim untuk tangan. Di Indonesia, kami baru mulai memproduksi produk penyanitasi tangan. Ini karena pandemi mulai duluan di Amerika dan Eropa sebelum mulai di Indonesia. Jadi sekarang perubahan yang telah kami buat di Indonesia adalah memproduksi penyanitasi tangan.
Produk ini sekarang untuk donasi, tetapi kami akan meluncurkan produk ini untuk penjualan pada akhir Mei atau awal Juni ini. Dan, saya rasa perbedaannya adalah brand ini citranya adalah merawat kulit jadi produk penyanitasi tangan ini akan mengandung 70 persen alkohol, tetapi sekaligus melembabkan. Jadi Anda akan merasakan perbedaan dengan produk lainnya karena kami harus menjaga core dari brand ini.
Kami telah meningkatkan proporsi produk untuk perawatan kulit dan mengurangi make up. Kami ada Maybelline, L’Oréal Paris, dan seterusnya. Jadi kami ada banyak produk make up. Ya, saat ini ada banyak permintaan produk perawatan kulit dan rambut. Namun, kami tidak tahu kapan tren ini akan berlanjut.
Akan tetapi, perilaku konsumen pasti akan berubah dan kami juga harus berubah. Ini bergantung pada bagaimana rutinitas kita di luar rumah dalam beberapa bulan ke depan. Ini bergantung pada perlindungan apa yang kita butuhkan. Jadi kita perlu adaptasi sebaik mungkin.