Wewangian Khas Indonesia di Tangan Vica
Masa diam di rumah selama merebaknya pandemi Covid-19 ini memberi inspirasi bagi Vica. Produsen pewangi ruangan Kemayu ini mengeluarkan seri terbaru, Aroma Rindu.
Jika semesta hanya tentang aroma rindu
Rindu yang selalu membawaku
Ke dalam sanubarimu
Masa diam di rumah selama merebaknya pandemi Covid-19 ini memberikan inspirasi bagi Vica. Produsen pewangi ruangan Kemayu ini mengeluarkan seri terbaru, Aroma Rindu. Sepotong puisi di atas menggambarkan situasi dalam dua bulan terakhir ini.
Vica Mardika Wong, ibu rumah tangga dengan dua anak, memulai bisnisnya walaupun sebelumnya berkarier dan melanjutkan sekolah pada bidang sumber daya manusia. Dia malah mengikuti passion-nya yang lain. Tawaran mengelola bisnis keluarganya ternyata tidak membuat dia tertarik.
”Saya ingin mewariskan sesuatu ke anak-anak saya. Lalu saya serius menekuni bisnis pewangi ruangan ini,” ujar Vica ketika dihubungi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sejak dulu, Vica memang senang membuat keterampilan tangan. Segala macam barang dibuatnya sendiri. Vica juga menyukai wewangian, terutama pengharum ruangan. Menurut dia, setiap rumah memiliki aromanya masing-masing.
Aroma ruangan juga dapat membuat mood orang yang berada di dalamnya menjadi lebih baik lagi. Pengharum ruangan dapat diletakkan di kamar tidur, kamar kerja, bahkan kamar mandi. Sayangnya, pengharum ruangan ini masih dianggap aksesori yang tidak penting.
Menurut Vica, dia sulit mendapatkan pengharum ruangan yang cocok dengannya. Baik dari sisi harga maupun sisi keharumannya. Ada yang harumnya enak, tetapi harganya selangit. Terkadang ada produk yang harumnya enak, tetapi dikemas dengan biasa-biasa saja. Belum ada pengharum ruangan yang mencerminkan keharuman khas Indonesia dengan harga terjangkau.
Sekitar tiga tahun lalu, Vica mulai membuat pengharum ruangannya sendiri. Dia mencoba mengeksplorasi bahan-bahan yang ada di Indonesia. ”Bahan banyak sekali, kita tidak akan kekurangan,” ujarnya bersemangat. Dia menyebut racikan pengharum ruangan itu diberi nama Kemayu.
Vica menjual pengharum ruangan ini secara daring. Dibantu beberapa orang asisten, dia mengerjakan bisnis ini di rumah sembari mengasuh kedua anak perempuannya. Setiap bulan, Vica membuat tema untuk produk pengharum ruangan.
Aroma Rindu merupaka tema pada April lalu. Menceritakan kerinduan setelah wabah merebak dan membuat banyak orang tidak dapat bertemu. Pada bulan Mei ini, temanya adalah ”Surat untuk Boba”. Vica mengemas aroma minuman kekinian boba ke dalam pengharum ruangannya.
Pasar lebih luas
Jalan bisnis Vica semakin harum ketika Kemayu menjadi pemenang favorit dalam ajang Big Start Indonesia yang diselenggarakan Blibli.com. Dari perjalanan kompetisi tersebut, Vica akhirnya memperluas bisnisnya dengan memberanikan diri menawarkan produknya bukan hanya ke konsumen perorangan, tetapi juga konsumen bisnis. Setidaknya ada dua hotel yang sudah menjalin kerja sama bisnis dengan Vica. Vica memasok alat pengharum ruangan dalam bentuk diffuser ke hotel-hotel itu.
Selain itu, Vica sebenarnya juga telah merencanakan membuka toko di salah satu mal pada bulan ini. Sayangnya, wabah mengubah rencana ini sehingga harus mundur menunggu situasi menjadi lebih baik lagi.
Vica juga semakin memperhatikan kemasan produknya. Kemasan dibuat lebih menarik dengan menambahkan puisi, potongan bunga atau kayu kering. Tampilan akun-akun sosial media Kemayu juga menjadi lebih menarik dan informatif.
Kreatif, bekerja keras, jeli memanfaatkan peluang, itulah yang akan dilihat anak-anak Vica.