Penantang Baru di Dunia Ponsel ”Flagship”
Penantang baru di level “flagship” terus bermunculan di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Xiaomi menawarkan ponsel flagship dengan harga di bawah Rp 10 juta.
Layaknya sebuah perayaan yang semakin seru jika semakin ramai, begitu pula dengan persaingan dalam industri ponsel pintar. Penantang baru di level ”flagship” terus bermunculan di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, Xiaomi menawarkan ponsel flagship dengan harga di bawah Rp 10 juta.
Selama ini, Xiaomi lebih terkenal sebagai produsen ponsel yang ramah dengan kantong pembeli. Namun, Xiaomi tampaknya ingin menjajal peluang baru di Indonesia.
Setelah sekian lama tidak memasukkan flagship, perusahaan asal China ini secara resmi memasukkan Xiaomi Mi 10 di Jakarta, Jumat (8/5/2020). Peluncuran Xiaomi Mi 10 ini sekaligus merayakan berdirinya Xiaomi selama 10 tahun.
”Peluncuran Mi 10 menunjukkan komitmen Xiaomi untuk selalu menghadirkan inovasi bagi konsumen di berbagai segmen. M10 mengincar target profesional muda yang menginginkan teknologi tinggi dan pengguna hardcore yang telah menunggu produk Xiaomi,” kata Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse dalam konferensi pers daring.
Mi 10 ditenagai oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 865 yang memiliki CPU Kryo 585, LPDDR5, dan media internal UFS 3.0. Ponsel ini memiliki sistem pendingin LiquidCool 2.0.
Xiaomi juga mempromosikan keunggulan ponsel itu dari segi fotografi. Mi 10 dilengkapi empat kamera, yakni kamera utama 108 megapiksel (MP), kamera ultrawide-angle 13 MP, kamera makro 2 MP, dan kamera depth 2 MP. Fitur perekaman video mencapai Ultra HD 8K dengan resolusi 30 gambar per detik (fps). Sementara kamera depan beresolusi 20 MP.
Mi 10 mendukung fitur Wi-Fi 6. Tersedia dalam warna Twilight Grey dan Coral Green, ponsel ini menggunakan layar Super AMOLED berukuran diagonal 6,67 inci dengan resolusi 2.340 x 1.080 piksel dan refresh rate hingga 90 Hz. Layar ponsel ini berlapis kaca antigores Gorilla Glass 5.
Mi 10 memiliki baterai 4.780 mAh. ”Desain motherboard dalam telepon ini lebih ringkas sehingga ada tempat lebih luas untuk baterai,” tutur Marketing and Public Relations Manager Xiaomi Indonesia Andi Muchammad Rendy.
Salah satu fitur yang dipromosikan Xiaomi terkait ponsel ini adalah kemampuannya untuk mengisi daya secara cepat dan nirkabel masing-masing sebesar 30 watt. Tidak hanya itu, ponsel ini juga mengisi daya ke perangkat lain (reverse wireless charging) dengan kemampuan 30 watt.
Xiaomi tidak sungkan untuk membandingkan kemampuan ponsel flagship ini dengan pesaingnya. Xiaomi mengklaim unggul atas Samsung Galaxy S20 Plus dan iPhone 11 Pro Max pada sejumlah aspek, seperti kamera, baterai, kemampuan isi daya, dan harga. Mi 10 dihargai ”hanya” Rp 9,99 juta, jauh lebih rendah daripada ponsel flagship lain dengan spesifikasi sejenis.
Meskipun lebih unggul di beberapa aspek, perilisan Xiaomi Mi 10 selangkah lebih lambat daripada para ”seniornya”. Samsung merilis Samsung Galaxy S20 Plus dari S20 Series dengan harga Rp 14,5 juta di Indonesia pada Maret 2020. Sementara Apple telah memperkenalkan iPhone 11 Pro Max yang waktu itu dihargai sekitar Rp 23 juta pada Desember 2019 di Indonesia.
Produk lain
Xiaomi sebelumnya telah meluncurkan ponsel Mi Note 10 di Indonesia, sebuah ponsel yang diklaim membawa sejumlah fitur dari ponsel flagship, seperti kamera utama 108 MP. Namun, Tse mengakui, peluncuran Mi 10 kali ini merupakan pertanda bahwa Xiaomi akan mulai bermain di dunia flagship di Indonesia.
”Pada bulan Oktober lalu, saya pernah bilang akan memperbaiki dua hal, yaitu mengatasi isu gaib (sulit ditemukan di pasar) dan membawa produk flagship. Selangkah demi selangkah dengan pertimbangan waktu dan sumber daya, kami akan siap membawa flagship lain ke Indonesia,” kata Tse.
Menurut Tse, rencana untuk membawa produk flagship di Indonesia telah melalui proses pertimbangan yang matang, termasuk ketika membawa Mi 10 ini. Xiaomi menganggap peluncuran pada waktu ini merupakan saat yang tepat agar produk tetap kompetitif di pasar.
Produk Mi 10 ini diluncurkan ketika pandemi Covid-19 tengah melanda sehingga daya beli konsumen terdampak. Namun, Alvin Tse mengaku tetap optimistis dengan respons pasar di Indonesia.
”Betul bahwa Covid-19 memengaruhi banyak industri dan pasar ponsel terdampak karena banyak toko tutup. Tetapi, seperti yang selalu kami sebutkan bahwa produk Xiaomi menawarkan value yang tinggi. Pada saat seperti ini, kami melihat ada pergeseran orang mencari barang dengan value tinggi,” tuturnya.
Apalagi, lanjutnya, ada peluang lain mengingat saat ini sedang masa Ramadan. Xiaomi akan berupaya untuk menarik pembeli dengan berbagai promosi khusus dan penjualan daring, seperti Shopee, Mi.com, dan Mi Store.
Xiaomi mengklaim selama masa pandemi, penjualan daring ponsel Xiaomi justru tumbuh dan masih menduduki peringkat pertama di Indonesia.
Mengubah citra
Ketika ditanya mengenai apakah peluncur ponsel flagship memengaruhi citra Xiaomi sebagai produsen ponsel murah, Tse memberi tanggapan. Menurut dia, masuknya Xiaomi ke dalam level flagship di Indonesia terjadi karena bertumbuhnya target pasar perusahaan. Konsumen Xiaomi mulai bervariasi mulai dari entry level, mid-range, hingga flagship.
”Pendiri Xiaomi memulai perusahaan ini dengan tujuan untuk menyediakan amazing value bagi konsumen. Bukan berarti harus murah, tetapi produk yang ditawarkan memiliki value terbaik dan harga sebenarnya,” ujarnya.
Sebagai penantang baru di level flagship, Xiaomi mengklaim sebagai perusahaan yang mendisrupsi industri ponsel pintar. Namun, langkah Xiaomi pastinya tidak mudah.
Klaim serupa juga telah disuarakan oleh para pemain lama dalam industri ini yang telah memiliki rekam jejak panjang sebagai produsen ponsel flagship, seperti Samsung, Apple, Huawei, dan Oppo. Head of Product Marketing IT & Mobile PT Samsung Electronic Indonesia, Denny Galant, misalnya, mengatakan produk Samsung S20 Series telah menerapkan standar baru dalam industri ponsel pintar.
”Dengan inovasi yang kami hadirkan di Galaxy S20, kami telah mengubah kategori smartphone. Dan tentunya dalam dekade mendatang Samsung akan terus memimpin pertumbuhan industri dalam inovasi terbaru,” ucapnya dalam peluncuran Galaxy S20 Series pada 4 Maret 2020.
Tidak hanya produsen ponsel flagship lainnya, Xiaomi juga harus mewaspadai minat konsumen Indonesia terhadap flagship killers alias ponsel-ponsel penantang ponsel kelas atas. Ponsel flagship killers adalah ponsel yang memiliki spesifikasi tinggi dengan harga serendah mungkin, seperti Asus Zenfone 5z dan OnePlus 6.
Submerek Xiaomi sendiri, Pocophone, juga memproduksi ponsel flagship killers. Apakah upaya Xiaomi untuk masuk ke level flagship akan berhasil di Indonesia?
Seperti apa juga performa Mi 10 sebagai ponsel flagship Xiaomi ini dibandingkan dengan para pesaingnya? Simak hasil pengujian yang dilakukan Kompas dalam beberapa minggu mendatang.