Tinggal 10 Hari, Program Spesial Mitsubishi untuk Pahlawan Medis
›
Tinggal 10 Hari, Program...
Iklan
Tinggal 10 Hari, Program Spesial Mitsubishi untuk Pahlawan Medis
Strategi penjualan di masa Covid-19 menjadi pertaruhan industri otomotif. Tak dapat bertatap muka dengan pelanggan, kreativitas penjualan sangat diperlukan.
Oleh
Stefanus Osa Triyatna
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat para dokter dan petugas medis sibuk menjalankan tugas di garis terdepan mengatasi penyebaran Covid-19, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia memberikan apresiasi berupa kemudahan pembelian mobil Mitsubishi hingga akhir Mei 2020.
”Tinggal 10 hari lagi, program apresiasi untuk pahlawan medis, seperti dokter, perawat, pekerja medis, pengusaha perusahaan medis, dan pegawainya,” kata Andry Indhardy, Kepala Penjualan dan Perencanaan MMKSI, dalam konferensi virtual ”Program Penjualan MMKSI” di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Khusus program apresiasi ini, MMKSI memberikan kemudahan berupa uang muka sebesar 20 persen dan gratis asuransi. Angsuran ringan dengan minimal Rp 3 jutaan atau Smart Cash dengan bunga nol persen selama satu tahun atau bunga nol persen hingga dua tahun.
Selain program apresiasi ini, Mitsubishi pun memberikan kemudahan lain untuk pembelian kendaraan Mitsubishi, seperti Pajero Sport, Xpander Cross, Xpander, Eclipse Cross, Outlander PHEV, Triton, dan L300. Setiap merek kendaraan diberikan berbagai kemudahan pembelian yang berbeda-beda, seperti fleksibilitas pembiayaan, keringanan bunga kredit, cashback, gratis perawatan, gratis asuransi, pemberian fasilitas kaca film V-Kool, dan gratis ban.
Budi Daulay, Deputy Group Head Sales and Marketing MMKSI, mengatakan, ”Hingga akhir Maret, kondisi leasing cukup ketat. DP yang ditentukan sebesar 30 persen dinaikkan mencapai 40-50 persen. Karena itulah, strategi Mitsubishi adalah terus-menerus mengomunikasikan kondisi penjualan mobil saat ini supaya konsumen mendapatkan harga terbaik, sekaligus tetap memperoleh kemudahan kepemilikan kendaraan.”
Irwan Kuncoro, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran MMKSI, menjelaskan, sesuai perencanaan penjualan, MMKSI berupaya menyesuaikan kebutuhan konsumen supaya kredit kendaraan tidak lepas. Yang dioptimalkan adalah menjaga tetap adanya komunikasi dengan pelanggan, terutama melalui digital channel.
Selain itu, membangun kesadaran para dealer dalam menghadapi perubahan pelayanan di tengah pandemi Covid-19. Proses penjualan tidak lagi dilakukan seperti keadaan normal. Di samping itu, pelayanan higienitas kepada pelanggan penting dipersiapkan secara serius oleh para dealer.
”Sekarang ini, kami sangat memahami, pelanggan tidak menempatkan pembelian mobil sebagai skala prioritas. Karena itulah, strategi harga menjadi salah satu yang dapat dilakukan saat ini,” ujar Irwan.
Terasa berat
Menurut Irwan, tren penjualan di tengah Covid-19 ini memang terasa berat. Seharusnya dengan angka total penjualan otomotif secara nasional sebesar 1 juta unit per tahun, rata-rata per bulan mencapai sekitar 80.000 unit per bulan.
Ternyata, bulan Januari 2020 saja hanya mencapai kisaran 70.000 unit. Jumlah ini masih bertahan pada Februari meskipun saat itu Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir besar.
Namun, begitu memasuki Maret, penjualan secara nasional mulai terdampak virus korona dengan penjualan secara nasional turun drastis mencapai sekitar 55.000 unit. Pada April pun, penjualan turun kembali menjadi sekitar 33.000 unit.
”Bisa dibayangkan, penjualan pada Mei pun mungkin turun separuhnya lagi. Mitsubishi pun ikut terdampak penurunan ini,” kata Irwan.
Data Gaikindo menunjukkan, penjualan Mitsubishi pada Januari 2020 tercatat sebanyak 12.295 unit, Februari sebesar 10.903 unit dan Maret masih bertahan sebesar 10.359 unit. Begitu memasuki April, penurunan drastis yang dirasakan seluruh industri otomotif ikut dirasakan Mitsubishi dengan penjualannya mencapai 1.113 unit.
Irwan mengatakan, segala upaya dilakukan oleh Mitsubishi. Penyesuaian harga merupakan strategi pemasaran, tetapi sekaligus strategi harga dan branding. Di dalam penyesuaian harga, Mitsubishi masih melihat bahwa harga menjadi brand value pada sebuah kendaraan.
”Model baru memang telah menjadi sebuah rencana. Namun, di tengah ketidakpastian saat ini, kami harus melakukan studi kembali supaya lebih realistis,” kata Irwan.