Pandemi Covid-19 menegaskan kembali, setiap negara di dunia saling terhubung satu sama lain. Apa yang terjadi di suatu negara berdampak pada negara lainnya.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Pandemi Covid-19 menegaskan kembali, setiap negara di dunia saling terhubung satu sama lain. Apa yang terjadi di suatu negara berdampak pada negara lainnya.
Dalam konteks itulah, kerja sama multilateral menjadi sangat penting. Kerja sama yang melibatkan banyak negara dan dipayungi lembaga internasional dibutuhkan untuk memerangi Covid-19. Peran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menjadi sangat sentral dalam pertempuran melawan penyakit yang sangat menular tersebut.
Semangat kerja sama ini sangat dominan dalam sidang tahunan WHO, atau World Health Assembly (WHA), 19 Mei silam, yang dilakukan virtual. Negara anggota WHO pun menyepakati resolusi mendukung peningkatan kerja sama untuk memerangi pandemi. Selain itu, anggota WHO menyetujui penyelidikan independen guna mengetahui penyebab kemunculan virus korona baru penyebab Covid-19. Dengan penyelidikan ini, manusia diharapkan dapat menarik pelajaran guna mencegah kejadian serupa pada masa mendatang.
Beijing menyatakan apa yang disepakati negara anggota WHO sesuai dengan keinginan China. Menurut Beijing, sudah sepantasnya negara-negara mendukung WHO dan evaluasi dilakukan secara tepat. Adapun Amerika Serikat yang menyebut WHO condong pada China dan mengancam keluar dari organisasi internasional itu tak berupaya menjegal resolusi. Menurut Washington, resolusi menjadi langkah awal agar WHO tidak bias dan lebih mumpuni dalam menghadapi kemungkinan munculnya pandemi pada masa depan.
Seperti diberitakan harian ini pada 20 Mei lalu, negara anggota WHO juga mengingatkan agar ada akses universal, tepat waktu, dan merata terhadap teknologi serta produk kesehatan penanggulangan Covid-19. Dengan kata lain, saat sudah tersedia kelak, vaksin harus dapat diakses oleh semua negara, tak peduli kaya atau miskin, maju atau terbelakang.
Saat menjelang sidang tahunan WHO, AS dan sekutunya, Australia, memotori penyelidikan asal muasal virus korona baru. Kesan yang muncul, penyelidikan akan berujung pada ditempatkannya China sebagai pihak ”paling bertanggung jawab”, mengingat pengidap Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, China. Beijing menolak gagasan AS dan Australia. Warna persaingan keras AS-China sangat terasa dalam isu penanganan dan penyelidikan Covid-19 tersebut.
Namun, negara-negara anggota WHO tetap dapat melihat dengan jernih bahwa bagaimanapun dibutuhkan kerja sama sejati semua pihak untuk memerangi pandemi. Adapun penyelidikan diperlukan agar manusia dapat mengambil pelajaran guna menekan risiko kemunculan pandemi pada masa mendatang.
Kerja sama mutlak diperlukan karena penularan Covid-19 tak melihat batas negara. Semua orang dapat tertular dan untuk menghapus penyakit itu, seluruh penduduk dunia harus bebas dari Covid-19 tanpa terkecuali. Persaingan antarnegara memang tak dapat diabaikan, tetapi di tengah situasi tak ideal, upaya memprioritaskan kerja sama harus selalu dilakukan.