Bayern Muenchen akan mendapatkan suntikan moral berharga dari Franz Beckenbauer ketika menjalani laga perdana "pertandingan hantu" melawan Eintracht Frankfurt. Kehadiran Beckenbauer penting untuk menjaga tren kemenangan.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MUENCHEN, JUMAT – Persaingan gelar juara Liga Jerman kampanye musim 2019/2020 berada di tangan Bayern Muenchen. Di pekan ke-27, Thomas Mueller dan kolega akan menyambut kedatangan tamu dari utara, yaitu Eintracht Frankfurt. Meskipun kedua tim terpaut 12 tingkat di klasemen sementara, Muenchen patut mewaspadai “Die Adler”, julukan Frankfurt, yang datang ke Allianz Arena dengan misi untuk keluar dari ancaman degradasi.
Laga Muenchen melawan Frankfurt akan dilangsungkan, Sabtu (23/5/2020) pukul 23.30 WIB. Pelatih Muenchen Hans-Dieter Flick akan menjadikan laga melawan “Die Adler” untuk melanjutkan tren kemenangan di lima pertandingan liga terakhir. Misi yang di atas kertas tidak sulit dilakukan.
Pasalnya, laga perdana “Die Bayern” di markas sendiri setelah liga dilanjutkan kembali akan dihadiri “sang dewa“ Franz Beckenbauer dan legenda Muenchen lainnya, Uli Hoeness. Kedua legenda hidup sepak bola Jerman diundang secara khusus oleh CEO Bayern Muenchen Karl-Heinz Rummenigge.
Rummenigge bukan tanpa alasan mengundang dua presiden kehormatan klub itu. Di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan pertandingan dilaksanakan tanpa penonton, anak asuhan Flick butuh sumber dukungan lain ketika para fans tidak bisa meneriakkan yel-yel dari tribun stadion. Oleh karena itu, kehadiran kedua tokoh paling berpengaruh dalam sepak bola Jerman itu adalah dorongan moral yang kadarnya setara dengan kehadiran ribuan pendukung.
Kehadiran Beckenbauer pada Sabtu ini di Allianz Arena akan terasa istimewa. Sebab, kapten timnas Jerman yang mengangkat trofi Piala Dunia 1974 itu sejak empat tahun lalu sudah jarang menyaksikan langsung laga “Die Bayern” di stadion. Sang legenda harus menjalani operasi jantung, pada 2016 dan 2017, lalu dilanjutkan operasi pinggul pada tahun lalu.
“Setelah sekian lama akhirnya saya akan keluar dari lingkungan rumah. Saya akan menikmati ‘pertandingan hantu’ dan sepenuhnya akan konsentrasi menyaksikan laga di lapangan hijau,” ujar bekas pelatih tim nasional Jerman yang mempersembahkan gelar Piala Dunia 1990 itu, Jumat (22/5/2020), kepada Bild.
Meskipun “Die Bayern” memiliki mesin gol bernama Robert Lewandowski, duel kontra Frankfurt tidak bisa dipandang sebelah mata. Frankfurt memiliki kenangan indah ketika menghadapi Muenchen musim ini. Pada November lalu, Makoto Hasebe dan kolega menghancurkan Muenchen dengan skor 5-1. Hasil itu menyebabkan akhir kerja sama antara Muenchen dengan pelatih Niko Kovac.
Mueller mengakui melanjutkan liga dengan berbagai aturan baru membuat canggung mayoritas pemain. Ia mengungkapkan, dirinya dan rekan setim harus mengingat sejumlah aturan kebersihan hingga jaga jarak selama laga untuk menghindari infeksi Covid-19.
“Meski begitu, setelah bola bergulir kami kembali fokus ke lapangan dan menyembunyikan segala kekhawatiran. Kami yakin akan semakin baik di laga-laga selanjutnya,” kata Mueller yang mengantarkan Muenchen meraih kemenangan 2-0 atas Union Berlin, pekan lalu.
Tetap optimis
Namun, performa anak asuhan Adi Hutter musim ini tidak secemerlang dua musim terakhir yang selalu bertengger di zona Eropa. Hingga pekan ke-26, “Die Adler” tertahan di peringkat ke-13 dan hanya berselisih lima poin dari zona degradasi. Bahkan, Frankfurt harus tumbang 1-3 di kandang sendiri pekan lalu dari salah satu kandidat juara, Borussia Monchengladbach. Kekalahan itu menjadi hasil nirpoin bagi "Die Adler" dalam empat laga liga pamungkas.
Gelandang Frankfurt, Sebastian Rode, yakin timnya bisa lolos dari ancaman turun kasta di akhir musim ini. Hal itu, lanjutnya, karena kondisi seluruh skuad anak asuhan Adi Hutter tetap positif dan berambisi untuk segera kembali ke jalur kemenangan.
“Kami tidak memiliki beban apapun, kami tidak perlu takut. Kami hanya perlu menunjukkan keberanian agar bisa memberikan perlawanan kepada Muenchen,” ucap pemain berusia 19 tahun itu.
Hutter menambahkan, “Tim hebat memiliki sedikit keuntungan ketika bermain di kandang tanpa penonton. Laga di Allianz Arena akan sulit bagi kami, tetapi pertandingan itu momen yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan diri para pemain”.
Optimisme juga menyelimuti Borussia Dortmund yang kini berada di peringkat kedua. Dortmund percaya diri bisa menyalip Muenchen dan menyegel gelar Liga Jerman kesembilan di akhir musim 2019/2020.
“Meskipun meraih gelar liga tidak mudah, kami masih memiliki sisa pertandingan melawan Muenchen dan RB Leipzig. Jadi, kami perlu menang pada dua laga kontra rival terdekat itu,” kata gelandang Borussia Dortmund, Emre Can kepada Bild.
Kini “Die Borussen” terpaut empat poin dari Muenchen. Pada Sabtu ini, Dortmund akan bertandang ke Volkswagen Arena melawan sang tuan rumah Wolfsburg. Kemenangan menjadi harga mati bagi anak asuhan Lucien Favre untuk memberikan tekanan kepada Muenchen serta menjaga jarak atas Monchengladbach dan Leipzig yang berada di peringkat ketiga dan keempat. (REUTERS)