Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah mengumumkan jadwal baru turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka, yaitu 17-22 November mendatang. Perubahan jadwal itu menambah padat agenda bulu tangkis dunia pada akhir tahun ini.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Penundaan berbagai turnamen bulu tangkis akibat pandemi Covid-19, sejak Maret, berdampak pada padatnya jadwal menjelang akhir tahun ini. Meskipun telah merevisi beberapa jadwal, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan tetap memantau perkembangan situasi seandainya diperlukan lagi perubahan.
Di antara perubahan tersebut, terdapat Indonesia Terbuka Super 1000, salah satu dari tiga turnamen berkategori tertinggi dalam BWF World Tour. Turnamen bulu tangkis terbesar di Tanah Air ini mendapat jadwal baru, yaitu 17-22 November, dari sebelumnya pada 16-21 Juni.
“Kami bisa menerima tanggal itu. Kita harus memahami dengan banyaknya turnamen BWF yang tertunda, maka pengaturan jadwal oleh BWF ini pasti sudah mempertimbangkan rangkaian turnamen lainnya,” ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Sebelumnya, pandemi Covid-19 membuat PBSI meminta BWF mengizinkan rencana memundurkan jadwal Indonesia Terbuka. Sambil berdiskusi dengan pengelola Gelora Bung Karno, karena Indonesia Terbuka diselenggarakan di Istora, PBSI mengajukan usul penyelenggaraan Indonesia Terbuka dimundurkan antara September-Desember tahun ini.
Bersama Malaysia Terbuka Super 750, BWF akhirnya memasukkan Indonesia Terbuka, pada November mendatang. Kedua turnamen itu masuk satu rangkaian dengan turnamen lain di Asia yang telah dijadwalkan terlebih dulu ke bulan November, yaitu Fuzhou dan Hong Kong Terbuka Super 750. Malaysia Terbuka ditunda dari 31 Maret-5 April.
Achmad berharap Indonesia Terbuka 2020 dapat diselenggarakan pada jadwal baru tersebut, termasuk dengan antisipasi tanpa penonton seperti yang pernah disebutkannya pada April lalu.
Turnamen BWF World Tour lain yang mendapat jadwal baru adalah Selandia Baru Terbuka, dari 28 April – 3 Mei menjadi 20-25 Oktober. Bersama kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber, yang dipindahkan dari 16-24 Mei, Selandia Baru Terbuka menambah padatnya jadwal pada Oktober.
Adapun pada Desember, yang biasanya hanya diisi agenda Final BWF, khusus tahun ini akan ditambah India dan Thailand Terbuka Super 500. Final BWF pun tergeser dari 9-13 Desember menjadi 16-20 Desember.
“Usaha menyelenggarakan kembali turnamen bulu tangkis adalah tugas yang berat, apalagi dengan kalender yang padat. Tetapi, kami yakin, turnamen bulu tangkis bisa berlangsung kembali saat situasi telah aman.
Izin tuan rumah
Dalam laman resminya, BWF menyatakan, jadwal baru tersebut dibuat setelah berdiskusi dengan asosiasi-asosiasi bulu tangkis yang menjadi tuan rumah. Banyak rencana dibuat sebelum akhirnya diputuskan.
“Usaha menyelenggarakan kembali turnamen bulu tangkis adalah tugas yang berat, apalagi dengan kalender yang padat. Tetapi, kami yakin, turnamen bulu tangkis bisa berlangsung kembali saat situasi telah aman,” ujar Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund.
Seperti dalam perubahan yang dibuat sebelumnya, Lund juga menekankan bahwa turnamen bisa diselenggarakan jika negara tuan rumah memberi izin. Upaya mencegah penularan virus korona baru membuat semua negara memberlakukan penutupan akses keluar-masuk warga asing.
Pembatasan fisik dan sosial juga diterapkan di hampir seluruh negara. Maka itu, menurut Lund, jadwal baru itu bukanlah jaminan bahwa turnamen-turnamen itu pasti bisa digelar tahun ini.
“Pada situasi seperti saat ini, sangat sulit memprediksi kapan larangan-larangan itu akan dihilangkan. Kami tak akan menggelar kompetisi selama belum aman. Kesehatan serta keamanan atlet, ofisial, dan semua yang terlibat di dalam turnamen menjadi prioritas utama. Namun, kami tetap meminta setiap calon tuan rumah bersiap seandainya kompetisi dimulai kapan pun,” tutur Lund.
Revisi kualifikasi Olimpiade
Meski telah memperbarui jadwal untuk kesekian kalinya, BWF masih memiliki pekerjaan rumah untuk merevisi penghitungan poin kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Revisi itu perlu dilakukan karena waktu pengumpulan poin dihentikan dini, yaitu pertengahan Maret, sebelum masa kualifikasi tuntas pada 26 April.
Asosiasi bulu tangkis di berbagai negara, termasuk PBSI, juga masih menanti kepastian penyelenggaraan turnamen yunior. Pada tahun ini, agenda besar di level yunior, yaitu kejuaraan dunia kategori beregu campuran dan perorangan, akan berlangsung di Selandia Baru pada 28 September – 11 Oktober.