Gubernur Laiskodat Ajak Muslim Bangun Nusa Tenggara Timur
›
Gubernur Laiskodat Ajak Muslim...
Iklan
Gubernur Laiskodat Ajak Muslim Bangun Nusa Tenggara Timur
Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengucapkan selamat Idul Fitri 1441 Hijriah kepada semua Muslim di NTT melalui media online, sekaligus mengajak Muslim membangun NTT.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengucapkan selamat Idul Fitri 1441 Hijriah kepada seluruh umat Islam di NTT melalui media online, sekaligus mengajak Muslim membangun NTT. Meski merayakan Lebaran di rumah, umat Islam jangan berkecil hati karena Tuhan Maha Tahu dan Maha Mendengar setiap doa dan harapan umat manusia.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu di Kupang, Minggu (24/5/2020), mengatakan, perayaan Idul Fitri 1441 H tahun ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Meski shalat Idul Fitri dilaksanakan di rumah masing-masing, tetap dilaksanakan dalam suasana khusyuk, hening, dan beriman.
Pandemi Covid-19 saat ini memberikan makna baru tentang praktik kehidupan beragama, di antaranya perubahan tempat beribadah setiap umat beragama. Sebelum masa Covid-19, kegiatan peribadatan di tempat ibadah masing-masing umat beragama, saat ini harus dijalankan di rumah masing-masing. (Viktor Laiskodat)
”Gubernur juga mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua umat Islam di daerah ini secara online (dalam jaringan), dan lewat iklan-iklan di media cetak lokal dan online. Meski Muslim dan Kristen di NTT tidak saling mengunjungi untuk mengucapkan selamat Idul Fitri seperti sebelumnya, kebersamaan sebagai umat yang beragam suku dan agama, tetap dijaga dan dipelihara,” kata Marius.
Menurut Jelamu, Gubernur Laiskodat mengajak semua umat Islam di NTT untuk tetap bersemangat dalam beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Tempat beribadah bukan ukuran segalanya. Di rumah pun orang bisa berdoa, karena Tuhan menyelami dan menyelidiki hati semua umat beriman.
”Mari kita sama–sama membangun daerah ini sesuai tugas dan tanggung jawab kita masing-masing. Kemajuan daerah ini tanggung jawab semua warga NTT bukan hanya pemerintah,” kata Jelamu.
Gubernur tidak mengunjungi tokoh-tokoh Muslim di daerah ini untuk mengucapkan selamat Idul Fitri seperti praktik sebelumnya karena menaati protokol kesehatan dari pemerintah dan WHO. Akan tetapi, secara pribadi gubernur menghubungi langsung sejumlah tokoh Muslim di NTT, mengucapkan selamat Idul Fitri 1441 H.
”Pandemi Covid-19 saat ini memberi makna baru tentang praktik kehidupan beragama, diantaranya perubahan tempat beribadah setiap umat beragama. Sebelum masa Covid-19, kegiatan peribadatan di tempat ibadah masing-masing umat beragama, saat ini harus dijalankan di rumah masing-masing,” ujar Viktor Laiskodat.
Pandemi Covid-19 menegaskan kembali hakikat Tuhan, yakni Tuhan Maha Tahu dan Maha Mendengar. Ia menyelami hati dan pikiran semua orang beriman. Entah ibadah berlangsung di rumah, Tuhan tetap mendengarkan dan memperhatikan.
Ketua Sinode Gereja Kristen Masehi Injili di Timor Pdt Mery Kolimon mengatakan, selamat merayakan Idul Fitri bagi saudara-saudara kaum Muslim. Umat Islam mengambil hikmah dari semua pesan agama yang suci agar dapat diimplementasi bersama, dengan komitmen yang sama, yakni bersama-sama merawat kehidupan yang Tuhan percayakan.
Meski perayaan Lebaran di rumah masing-masing, ibadah yang dijalani saudara-saudara Muslim tetap khusyuk. Bahkan ibadah Idul Fitri kali ini lebih kuat dan teguh karena Covid-19 membuat rasa kemanusiaan lemah, dan ketergantungan pada Tuhan jauh lebih kokoh dari sebelumnya.
Pesta kemenangan
Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Kupang RD Gerardus Duka mengatakan, ”Keuskupan Agung Kupang mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua umat Islam di NTT yang merayakan pesta kemenangan, pesta kembali ke kesucian, dan pesta syukur.” Ia menegaskan ada dua makna penting dalam Idul Fitri, yakni kembali ke kesucian diri, dan syukur atas ibadah puasa 30 hari yang dilewati dengan semangat iman, pengorbanan, dan matiraga.
Ketua GP Ansor NTT Ajhar Jowe mengatakan, melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah bersama 11 orang tetangga. Mereka menempati ruang tamu dan pendopo rumah dengan khotib Ajhar sendiri.
Dalam khotbahnya, Ajhar mengajak peserta shalat agar tetap menaati protap kesehatan dari pemerintah dan WHO. Shalat Id di rumah pun memberi makna baru, yakni Tuhan mengingatkan umat Islam agar selalu kembali ke Fitrah.
Rumah kediaman menjadi tempat ibadah sementara, itu juga penting agar semua penghuni rumah selalu dijaga dan dilindungi oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Dengan ini rumah disucikan dan diberkati Tuhan.
Suasana shalat hening dan khusyuk meski shalat berlangsung di rumah. Rasanya tidak ada beda dengan shalat di Masjid atau lapangan terbuka seperti sebelumnya.
”Ini tergantung orang yang menjalankan. Kalau dijalankan dengan iman dan kepercayaan teguh, kita tidak merasa ada perbedaan secara rohani. Hanya ada perbedaan lahiriah, yakni tidak tampak umat dalam jumlah besar, dan tidak ada alat pengeras suara,” kata Ajhar.
Ajhar mengaku kecewa karena tidak sempat mengabadikan momen bersejarah itu sebagai pesan dan kenangan buat seluruh anggota keluarga. Belum tentu peristiwa langka itu terjadi lagi di masa mendatang. Ia konsentrasi pada solat Idul Fitri yang pertama kali dilakukan di rumah.
Abdul Kadir (45), pemilik kios bahan pokok di Kelurahan Liliba Kupang, mengatakan, bersama istri dan seorang anak, ia mengunjungi saudaranya di Kelurahan Oesapa untuk menjalankan shalat Idul Fitri bersama di rumah saudara. Ada perasaan haru dan sedih menjalani shalat dalam suasana ketakutan karena ancaman Covid-19.
”Memang sedih, tetapi mau bagaimana lagi. Ini juga penting untuk keselamatan semua,”kata Kadir.
Ia mengatakan, warga Muslim di Kota Kupang tidak shalat Id sendirian di rumah. Mereka berkumpul dalam 2-7 keluarga kemudian memilih shalat di rumah, yang jauh lebih luas, bisa menampung 20–30 orang.
”Ini anggota keluarga semua, kami saling kenal dan tetap menjaga jarak dan tidak saling bersalaman. Seusai shalat, kami kembali ke rumah masing-masing, makan di rumah sendiri,”kata Kadir.