Perayaan Idul Fitri tahun ini memiliki makna besar memelihara solidaritas antarumat beragama. Kehadirannya menjadi semangat berharga untuk bersama-sama meminimalkan penularan Covid-19.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Perayaan Idul Fitri tahun ini memiliki makna besar dalam memelihara solidaritas antarumat beragama. Kehadirannya menjadi semangat berharga untuk bersama-sama meminimalkan penularan Covid-19.
Hal itu disampaikan Uskup Agats Monsinyur Aloysius Murwito di Kabupaten Asmat saat dihubungi dari Jayapura, Papua, pada Minggu (24/5/2020). Aloysius mengatakan, Idul Fitri ini menjadi pembaruan hidup lebih baik dengan adanya rasa pengorbanan dan saling memaafkan.
Pengorbanan itu tak hanya menahan lapar dan haus selama sebulan serta memberikan zakat. Namun, diperlihatkan dengan tidak merayakan Idul Fitri seperti biasanya saat dunia sedang dilanda pandemi Covid-19.
”Kami merasakan Idul Fitri adalah hari yang sungguh bermakna, ada upaya untuk membarui diri menjadi lebih baik dengan saling memaafkan dan berkorban. Selamat Idul Fitri bagi seluruh umat Muslim,” kata Aloysius.
Sebelumnya, perayaan Paskah hingga kebangkitan Isa Almasih juga dilakukan berbeda akibat pandemi. ”Ada kerinduan besar merayakan hari raya keagamaan secara bersama-sama di rumah ibadah. Namun, untuk mencegah terjadinya penyebaran virus, kita harus bersabar hingga pandemi ini berakhir,” tutur Aloysius.
Sementara itu, itu Ketua Majelis Ulama Indonesia Papua Syaiful Islam Al Payage mengatakan, Lebaran tahun ini menjadi momen bagi umat Islam bermunajat dan mengharap bantuan Allah SWT untuk segera mengakhiri pandemi Covid-19 di seluruh dunia.
Ada kerinduan besar merayakan hari raya keagamaan secara bersama-sama di rumah ibadah. Namun, untuk mencegah terjadinya penyebaran virus, kita harus bersabar hingga pandemi ini berakhir.
Ia berharap, seluruh umat Islam, khususnya di Papua, tetap mematuhi kebijakan pemerintah untuk melaksanakan pembatasan sosial dan tidak saling bersilahturami ke rumah antarsesama umat Islam.
”Saya berharap seluruh Muslim dapat memanfaatkan teknologi informasi seperti telepon seluler dan media sosial untuk saling bersilahturahmi,” kata Syaiful.