logo Kompas.id
Penanganan Distributor Nakal...
Iklan

Penanganan Distributor Nakal Jangan Sampai Mengaburkan Transparansi Gula

Pemerintah tak boleh abai pada transparansi dan keterbukaan data stok gula pada rantai pasok. Hal ini lebih krusial dan merupakan akar permasalahan tingginya harga gula saat ini.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8qzGIaxQ2stBY7dhVpD04N6Te1s=/1024x660/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2Fc020452e-613a-49ed-91f4-8b8cc86e6298_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Petugas PT Kebun Tebu Mas bersiap melakukan operasi pasar gula pasir di depan Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (22/5/2020). Gula pasir dalam kemasan 50 kilogram yang dijual khusus kepada pedagang tersebut dijual Rp 10.500 per kilogram. Operasi pasar untuk membantu kondisi masyarakat di tengah tren naiknya harga bahan pokok jelang lebaran.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah menilai panjangnya rantai distribusi menjadi salah satu penyebab tingginya harga gula di tingkat konsumen. Meskipun demikian, produsen gula menyebut, faktor rantai distribusi itu tak boleh mengaburkan aspek transparansi stok yang menjadi akar masalah pergulaan nasional.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis mencatat, rata-rata nasional harga gula di tingkat konsumen mencapai Rp 17.400 per kilogram (kg) pada akhir pekan ini. Angka ini berada di atas acuan yang senilai Rp 12.500 per kg berdasarkan menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000