Presiden Joko Widodo menjalankan shalat Idul Fitri di halaman Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (24/5/2020) pagi, bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep.
Oleh
FX Laksana AS/Prayogi Dwi Sulistyo/Nikolaus Harbowo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menjalankan shalat Idul Fitri di halaman Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (24/5/2020) pagi, bersama istrinya, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, dan putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Shalat berjemaah tersebut diikutih sepuluh orang.
Selain Presiden dan keluarga, mereka yang ikut shalat berjemaah antara lain adalah anggota Pasukan Pengamanan Presiden dan pegawai Sekretariat Presiden. Di antaranya, Komandan Grup A Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) Kolonel (Inf) Achiruddin, Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini, Asisten Ajudan Presiden Lettu (Inf) Mat Sony Masturi, dan Pengawal Pribadi Presiden Lettu (Inf) Windra Sanur.
Presiden dan seluruh jemaah menggunakan masker. Posisi shalat masing-masing berjarak sekitar 2 meter.
Mengutip siaran pers dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, shalat dipimpin oleh Ketua DKM Masjid Baitussalam Istana Kepresidenan Bogor Muhammadun, mulai pukul 06.32 WIB. Sehari-hari, ia bertugas sebagai anggota tim pengamanan internal Istana Kepresidenan Bogor. Adapun sebagai bilal adalah Herawan yang juga pegawai Istana Kepresidenan Bogor.
Dalam khotbahnya yang bertema ”Idul Fitri Momentum Hijrah”, Muhammadun menyampaikan, Idul Fitri adalah momentum untuk menghapus segala dosa dan kesalahan. Idul Fitri sekaligus momentum untuk hijrah menuju kebaikan.
”Jika sebelum Ramadhan kita saling bermusuhan, saling menghina satu sama lain, banyak melakukan kesalahan, maka, setelah hari raya Idul Fitri ini, mari kita komitmen untuk memperbaiki diri, saling rukun, saling bermaafan, saling bersatu dan saling mempererat persaudaraan,” kata Muhammadun.
Setelah melakukan shalat, sekitar pukul 06.52 WIB Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi beserta Kaesang Pangarep kembali ke Wisma Bayurini.
Pada hari raya Idul Fitri tahun lalu, Presiden Joko Widodo menjalankan shalat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta. Selanjutnya, Presiden menggelar open house di Istana Negara di Jakarta.
Tidak ada ”open house”
Namun, tahun ini, berkenaan dengan pandemi Covid-19, Presiden menjalankan shalat di Istana Bogor. Presiden juga tidak menggelar open house. Hal ini juga berlaku untuk seluruh pejabat negara.
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman menyatakan, arahan Presiden yang disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Jumat (22/5), menginstruksikan agar seluruh pejabat negara mematuhi disiplin pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Untuk itu, tidak ada penyelenggaraan open house hari raya Idul Fitri 1441 H di Istana Presiden dan di Istana Wakil Presiden.
Demikian pula tidak ada penyelenggaraan open house di kantor kementerian dan lembaga pemerintahan, termasuk juga di rumah para menteri dan kepala lembaga di mana pun selama berlakunya PSBB.
Di tempat terpisah, Ketua MPR Bambang Soesatyo berpesan agar umat Islam merayakan Lebaran di rumah saja. Ini untuk mencegah penularan Covid-19. ”Bersatu kita melawan Covid-19 dengan bersilaturahmi dan komunikasi jarak jauh,” kata politisi senior Partai Golkar ini.
Adapun Ketua DPR Puan Maharani berharap agar Idul Fitri dapat meningkatkan kegotongroyongan dalam melawan pandemi Covid-19. Selain itu, solidaritas sosial juga semakin meningkat.
”Semoga kemenangan yang kita raih pada bulan Ramadhan ini meningkatkan semangat solidaritas sosial. Kita semakin peduli kepada sesama,” kata politisi dari PDI-P ini.