Untuk menjaga kondisi dan kebugaran atlet, pelatanas angkat besi terlus berjalan selama pembatasan sosial berskala besar menghadapi pandemi Covid-19. PAra lifter diharapkan tetap siap saat kejuaraan dimulai kembali.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah wabah Covid-19 dan puasa Ramadhan, pelatnas angkat besi tetap menjaga latihan seperti kondisi normal, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Bagi atlet angkat besi, latihan tidak boleh putus karena jika berhenti, akan sulit untuk mengembalikan level kemampuan seperti sebelumnya.
Meskipun terjadi pandemi Covid-19, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Berat, dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABSSI) tetap melaksanakan pelatnas sentralisasi di Mess Marinir Kwini, Jakarta Pusat. Pelatnas diikuti 13 atlet, terdiri atas tujuh lifter putri dan enam lifter putra, bersama empat pelatih dan satu pelatih kepala. Semasa puasa Ramadhan, pelatnas pun terus berjalan.
Manajer pelatnas PB PABBSI Alamsyah yang dihubungi dari Jakarta, Senin (25/5/2020), mengatakan, jadwal dan durasi latihan juga tidak berubah, yakni pelatnas tetap berlangsung setiap hari kecuali Minggu dan latihan dilakukan setiap pagi pukul 09.00-11.00 serta sore pukul 16.00-18.00. Hanya program latihannya saja yang disesuaikan.
”Sebelum ada pandemi Covid-19, periodisasi latihan sudah mengarah di kompetisi. Tetapi, setelah muncul pandemi, latihan hanya untuk menjaga kondisi atlet. Apalagi memang jadwal kompetisi tidak jelas sampai akhir tahun ini,” terang Alamsyah.
Selama pelatnas berlangsung, lanjut Alamsyah, PB PABBSI menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan arahan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Para atlet dan pelatih menerapkan aturan jaga jarak, selalu menjaga kebersihan diri, kamar tidur, dan tempat latihan. Mereka juga tidak diperkenankan untuk keluar mes ataupun menerima orang dari luar mes.
Adapun PB PABBSI rutin melakukan penyemprotan desinfektan di kamar tidur dan ruang latihan setiap hari. ”Secara keseluruhan, walaupun banyak kejuaraan yang tidak bisa diikuti karena dibatalkan atau ditunda karena wabah Covid-19, para atlet tetap berlatih dengan baik dan menunjukkan grafik yang meningkat,” ujar Alamsyah.
Sebelumnya, pelatih kepala pelatnas PB PABBSI Dirdja Wihardja menyampaikan, latihan atlet angkat besi tidak boleh putus. Sebab, sekali saja latihan berhenti, atlet bersangkutan akan sulit mencapai level kemampuan seperti sebelumnya. Apalagi para atlet PB PABBSI sedang dipersiapkan untuk menuju Olimpiade Tokyo dan SEA Games Vietnam di 2021.
Di tengah wabah Covid-19 dan suasana Idul Fitri di pelatnas PB PABBSI, Minggu (24/5/2020), Ketua Umum PB PABBSI Rosan Roeslani melakukan kunjungan silaturahmi kepada semua pengurus, pelatih, dan atlet di pelatnas. Ia berpesan agar pelatnas terus berjalan dan menerapkan aturan kesehatan yang ada, terutama karantina total hingga pandemi benar-benar berakhir. Penerapan aturan itu pun harus dibiasakan untuk menjadi kebiasaan baru. (DRI)