Tenaga Kesehatan Papua Positif Covid-19 Terus Bertambah
›
Tenaga Kesehatan Papua Positif...
Iklan
Tenaga Kesehatan Papua Positif Covid-19 Terus Bertambah
Tenaga kesehatan di Papua yang terjangkit Covid-19 terus bertambah. Total sebanyak 34 tenaga kesehatan yang terpapar virus tersebut.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Jumlah tenaga kesehatan yang tertular virus korona jenis baru atau Covid-19 di Papua bertambah dua orang pada Selasa (26/5/2020). Total sebanyak 34 tenaga kesehatan yang terjangkit virus tersebut.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua dr Silwanus Sumule di Jayapura, Selasa pukul 18.00 WIT. Dua tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 bertugas di Kota Jayapura. Selain mereka, seorang warga di Kota Jayapura juga terdeteksi tertular, Selasa ini.
Semua tenaga kesehatan yang positif Covid-19 itu terdiri atas dokter dan perawat. Mereka tersebar di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Mimika.
”Baru 7 dari 34 tenaga kesehatan ini yang sembuh. Namun, mereka masih menjalani masa pemulihan selama 14 hari sebelum dinyatakan sembuh total," kata Silwanus.
Ia menuturkan, sangat disayangkan banyak tenaga kesehatan yang terjangkit Covid-19 saat bertugas. Padahal, jumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Papua sangat minim.
Ia berharap masyarakat dapat berjuang bersama tenaga kesehatan dalam memerangi Covid-19. Caranya adalah melaksanakan pembatasan aktivitas sosial di tengah masyarakat, jaga jarak, rajin menggunakan masker, dan mencuci tangan menggunakan sabun saat beraktivitas di luar rumah.
”Kemungkinan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 akibat kelelahan dalam menangani pasien setiap hari,” ungkap Silwanus.
Ia menambahkan, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai 640 orang dengan rincian, 450 orang dalam perawatan, 179 orang sembuh dan 11 orang meninggal.
Total sebanyak 12 kabupaten dan 1 kota di Papua yang telah ditemukan kasus positif Covid-19, yakni Kota Jayapura, Mimika, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Keerom, Kabupaten Nabire, Kabupaten Merauke, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Supiori dan Kabupaten Waropen.
”Satu orang yang sembuh pada Selasa ini berasal dari Kabupaten Supiori. Kami berharap dengan hasil ini dapat memotivasi para tenaga kesehatan kita lebih semangat dalam memerangi virus ini,” papar Silwanus.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Provinsi Papua, dokter Donald Aronggear mengatakan, tenaga kesehatan di Papua rawan tertular virus korona dan menjadi korban kekerasan di daerah rawan gangguan keamanan.
Seperti diberitakan, dua tenaga kesehatan, yakni Henico Somau dan Alemanek Bagau diserang kelompok kriminal bersenjata di Distrik Wandai, Kabupaten Paniai pada Jumat (22/5/2020) lalu. Henico tewas dan rekannya mengalami luka berat.
”Peranan tenaga medis dan paramedis sangat penting saat ini untuk menangani Covid-19. Kami mohon semua warga di Papua lindungi tenaga kesehatan,” harap Donald.
Ia menyatakan, seharusnya pelayanan rawat inap dan rawat jalan untuk penyakit non-Covid-19 dibatasi. Tujuannya untuk mencegah kontak warga yang terindikasi tertular virus tersebut dengan tenaga kesehatan.
”Pengadaan alat pelindung diri hanya untuk tenaga kesehatan di ruang isolasi. Hal ini menyebabkan tenaga kesehatan lainnya rawan tertular. Padahal, jumlah tenaga kesehatan di Papua tidak banyak,” ungkap Donald.
Jumlah penduduk di Papua berdasarkan data Dinas Sosial, Kependudukan, dan Catatan Sipil Provinsi Papua pada akhir tahun 2019 mencapai 4.349.343 jiwa. Sementara jumlah anggota IDI Papua hingga April 2020 sebanyak 1.163 orang.
Dari hasil pembagian jumlah penduduk dengan anggota IDI di 28 kabupaten dan 1 Kota di Provinsi Papua, rasionya satu tenaga dokter bisa melayani hingga 3.817 orang.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw menjamin keselamatan semua tenaga kesehatan yang menangani Covid-19 khususnya di daerah rawan gangguan keamanan. ”Saya telah menginstruksikan semua anggota kepolisian untuk mendampingi tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19 di daerah rawan teror. Misalnya, Intan Jaya, Lanny Jaya, Paniai dan Nduga,” kata Paulus.