Para pesepak bola di klub-klub Eropa dihantui cedera menjelang bergulirnya kembali kompetisi musim ini. Para pelatih pun dituntut untuk lebih kreatif menemukan metode latihan yang bisa menekan risiko tersebut.
Oleh
D Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
MILAN, SELASA — Klub-klub di Eropa memasuki fase peralihan dari masa terisolasi di rumah ke rutinitas latihan menjelang bergulirnya kembali kompetisi. Mereka mengantisipasi wabah penyakit Covid-19 dengan menerapkan protokol yang ketat. Namun, ”wabah” lain kini mengancam, yaitu cedera.
Para pemain, satu demi satu, bertumbangan saat berlatih awal pekan ini. Faktor berkurangnya kebugaran tubuh akibat lama berdiam diri di rumah selama masa pembatasan sosial diduga menjadi penyebab utama. Tubuh para pemain yang lama tidak terlatih dengan baik tiba-tiba harus dipaksa bekerja keras ketika latihan dimulai.
Sialnya, pemain yang tumbang itu termasuk para pemain bintang yang seharusnya menjadi senjata utama tim, seperti penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic. Pemain senior Swedia itu mengalami cedera otot soleus (bagian betis) saat berlatih, Senin (25/5/2020).
”Ibrahimovic akan dirawat dalam 10 hari ke depan,” demikian pernyataan Milan, Selasa (26/5/2020). Klub tidak menjelaskan berapa lama Ibrahimovic absen. Media Italia berspekulasi, pemain berusia 38 tahun itu harus beristirahat setidaknya empat pekan.
Cedera ini membuat upaya yang dilakukan Ibrahimovic untuk menjaga kebugaran tubuh menjadi terputus-putus. Selama Italia menerapkan penutupan wilayah akibat pandemi, Ibrahimovic pulang ke Swedia dan sempat berlatih bersama Hammarby, klub yang sebagian sahamnya ia miliki.
Pemain yang pernah membela klub besar Eropa, seperti Ajax, Juventus, Inter Milan, dan Manchester United, ini kembali ke Italia dua pekan lalu. Setiba di Italia, ia menjalani karantina 14 hari sebelum akhirnya bisa kembali berlatih bersama tim. Adapun klub Liga Italia sudah diperbolehkan berlatih secara berkelompok akhir pekan lalu.
Latihan berkelompok itu pun menjadi tahapan penting bagi semua klub menyambut kompetisi yang menurut rencana dilanjutkan pada 13 atau 20 Juni. Jika Ibrahimovic harus absen selama empat pekan atau lebih, Milan berpotensi tampil tanpa sosok penting di lapangan.
Surat kabar La Gazzetta dello Sport mencatat, performa Milan melonjak drastis ketika Ibrahimovic datang pertengahan musim ini. Setelah ada Ibrahimovic, persentase kemenangan Milan meningkat dari 35 persen menjadi 50 persen. Pelatih Milan Stefano Pioli harus bersiap mengubah strategi jika Ibrahimovic belum bisa tampil.
Strategi alternatif
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone juga perlu strategi alternatif untuk menghadapi kemungkinan terburuk setelah bintang mudanya, Joao Felix, cedera otot ligamen kaki kiri. Sama seperti Ibrahimovic, cedera dialami Felix saat latihan bersama tim menyambut kompetisi La Liga yang ditargetkan bergulir 11 Juni.
Pemain berusia 20 tahun itu diperkirakan tidak bisa tampil ketika liga kembali berjalan. Jika ini terjadi, Atletico akan kehilangan amunisi penting untuk memperbaiki posisi mereka di klasemen sementara La Liga. Dengan 11 laga tersisa, ”Los Rojiblancos” masih berada di peringkat keenam.
Sementara itu, Villarreal juga kehilangan bek Ramiro Funes Mori yang cedera otot paha saat berlatih pada 21 Mei sehingga harus menjalani operasi pada Selasa. Villarreal belum bisa memastikan kapan bek asal Argentina itu bisa kembali berlaga.
Cedera juga menghantui para pemain di Liga Inggris yang ditargetkan kembali berkompetisi pada 12 Juni. Untuk menuntaskan kompetisi musim ini dalam waktu yang terbatas, jadwal kompetisi akan dipadatkan dan hal ini semakin meningkatkan risiko cedera.
Penelitian yang dilakukan oleh aplikasi kecerdasan buatan Zone7, seperti dilansir BBC, menyebutkan, bermain dalam delapan laga selama 30 hari akan meningkatkan risiko cedera sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan bermain dalam empat hingga lima laga per bulan.
Fisiologis dari University College London, Flaminia Ronca, mengatakan, para pemain Liga Inggris telah kehilangan 15 persen kebugarannya dan harus memulihkannya dalam waktu singkat. ”Di sinilah ilmu pengetahuan berperan penting dalam latihan. Pelatih harus kreatif menerapkan metode efektif untuk mencegah terjadinya cedera,” katanya.
Liga Inggris bisa belajar dari Bundesliga yang lebih dulu melanjutkan kompetisi pada pertengahan Mei. Sedikitnya delapan pemain cedera pada pekan pertama ketika kompetisi dilanjutkan. ”Saya rasa para pemain tidak sepenuhnya siap berlaga,” kata profesor dari Universitas Olahraga Jerman di Koeln, Willhelm Bloch, seperti dikutip Deutsche Welle. (AFP/REUTERS)