Dua Pedagang Positif Covid-19, Pasar Sumber Cirebon Ditutup
›
Dua Pedagang Positif Covid-19,...
Iklan
Dua Pedagang Positif Covid-19, Pasar Sumber Cirebon Ditutup
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menutup Pasar Sumber selama dua pekan setelah dua pedagang pasar terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan yang dimulai Jumat (29/5/2020) itu disertai tes usap atau swab massal.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menutup Pasar Sumber selama dua pekan setelah dua pedagang pasar itu terkonfirmasi positif Covid-19. Penutupan yang dimulai Jumat (29/5/2020) itu disertai tes usap atau swab massal demi mencegah penyebaran virus korona jenis baru.
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Cirebon menetapkan keputusan itu dalam rapat terkait dengan Covid-19 di Kantor Bupati Cirebon, Kamis (28/5/2020). ”Penutupan ini juga permintaan pedagang. Kami sudah menyosialisasikan keputusan ini. Namun, tidak ada kompensasi bagi pedagang selama penutupan,” ujar Bupati Cirebon Imron Rosyadi.
Pasar Sumber berjarak kurang dari 2 kilometer dari pusat pemerintahan di Kabupaten Cirebon. Selain menjadi salah satu pusat perekonomian setempat, pasar itu juga kerap dikunjungi warga di Mandirancan, Kabupaten Kuningan, Jabar. Sekitar 600 pedagang berjualan di Pasar Sumber.
Hingga Kamis sore, pedagang mulai membongkar tenda dan mengangkut barang dagangan menyusul penutupan pasar. Sejumlah petugas satuan polisi pamong praja juga tampak berkomunikasi dengan para pedagang.
Imron menuturkan, pedagang dan pengunjung yang pernah kontak erat dengan orang positif Covid-19 akan menjalani tes usap pada Jumat. Dari penelusuran sementara, terdapat 40 orang yang pernah kontak erat dengan dua pedagang tersebut.
Dinas kesehatan menyiapkan 100 alat tes usap. Selain menyemprotkan cairan disinfektan di area pasar, petugas juga akan menutup jalan menuju pasar. Personel kepolisian, TNI, satpol PP, dan petugas dinas perhubungan setempat bakal berjaga di daerah itu.
Sebelumnya, dua pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani tes usap massal pada 18 Mei 2020. Adapun hasilnya keluar pada 27 Mei atau tujuh hari setelah sampel diterima Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).
Kedua pedagang yang positif Covid-19 merupakan perempuan dengan usia 73 tahun dan 50 tahun. ”Salah satunya setiap dua hari sekali jualan di Pasar Balong (Kota Cirebon). Satu lagi punya riwayat kontak dengan orang yang datang dari Bandung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, menambahkan, pihaknya belum dapat menentukan dari mana sumber penularan Covid-19 terkait dengan kedua pedagang tersebut. ”Karena pasar itu fasilitas umum, kemungkinan tertular bisa dari pedagang dan pembeli,” ujarnya.
Untuk itu, warga yang pernah kontak erat dengan pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 diharapkan melapor dan memberikan informasi jujur kepada petugas. Pihaknya juga bakal menggelar tes usap untuk lima pasar rakyat lainnya. Sebelumnya, tes serupa digelar di empat pasar, termasuk Pasar Sumber.
Pasar menjadi salah satu fokus identifikasi kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Meskipun telah menerapkan protokol kesehatan, seperti menyediakan tempat cuci tangan dan pedagang mengenakan masker, pembatasan jarak sosial sulit dilakukan. Jarak antar-pengunjung masih ada yang kurang dari 1 meter.
Ahmad Fauzy (48), pedagang ayam di Pasar Sumber, mendukung keputusan pemerintah menutup pasar. ”Enggak apa-apa pasar ditutup. Daripada banyak yang tertular (Covid-19),” ucap warga Sumber ini.
Apalagi, lanjutnya, pengunjung semakin sepi saat informasi pedagang pasar terkonfirmasi positif Covid-19. Ia, misalnya, hanya mampu menjual maksimal 1,5 kuintal ayam per hari. Pada hari normal, ia mampu menjual 2,5 kuintal ayam per hari. ”Semoga ada bantuan untuk pedagang karena pasar ditutup,” katanya.