RB Leipzig gagal mengoptimalkan peluang menyamai poin Borussia Dortmund, tim peringkat kedua di Liga Jerman. ”Die Roten Bullen” ditahan Hertha Berlin, 2-2, dalam laga yang berakhir pada Kamis (28/5/2020) dini hari WIB.
Oleh
M ikhsan mahar
·4 menit baca
LEIPZIG, KAMIS — RB Leipzig gagal menyamai perolehan poin Borussia Dortmund di peringkat kedua Liga Jerman. Bermain di Red Bull Arena, dalam laga yang berakhir Kamis (28/5/2020) dini hari WIB, Timo Werner dan rekan-rekannya harus puas berbagi angka dengan tim tamu, Hertha Berlin, 2-2.
Hasil laga ke-28 itu membuat Leipzig mengumpulkan 55 poin sehingga masih terpaut dua poin dari Dortmund yang kalah dari Bayern Muenchen pada laga ”Der Klassiker”, Selasa (26/5). Andai mengunci kemenangan, Leipzig akan memiliki poin yang sama dengan ”Die Borussen”.
Meski begitu, hasil imbang adalah capaian yang patut disyukuri oleh tim asuhan Julian Nagelsmann itu. Pasalnya, Leipzig harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-63. Hal itu disebabkan pemain belakang Leipzig, Marcel Halstenberg, diganjar kartu kuning kedua pada laga itu.
Sebelum kartu merah itu, Hertha sempat unggul pada menit ke-9 lewat gol yang dicetak Marki Grujic. Kemudian, bek tengah Leipzig, Lukas Kolstermann, membawa ”Die Roten Bullen” menyamakan kedudukan.
Walaupun kehilangan satu pemain, Leipzig justru sempat unggul pada babak kedua berkat sepakan kaki kiri penyerang Patrik Schick dari luar kotak penalti. Gol itu berbau keberuntungan karena bola tendangan Schick gagal ditangkap sempurna oleh kiper Hertha, Rune Jarstein, sehingga masuk ke gawang Hertha.
Ketika kemenangan telah di ambang pintu, insiden di kotak penalti Leipzig menghukum sang tuan rumah. Titik putih diberikan setelah penetrasi penyerang sayap Hertha, Matheus Cunha, diakhiri tekel oleh pemain Leipzig, Ademola Lookman. Penalti yang dieksekusi pemain pengganti, Krzysztof Piatek, bersarang mulus ke sisi kiri gawang Leipzig tanpa bisa diantisipasi kiper Peter Gulacsi.
”Hari ini, tiga poin sudah dihidangkan di piring perak, tetapi kami tidak mengambilnya. Kami harus menyalahkan diri sendiri atas hasil ini,” ucap Nagelsmann seusai laga itu.
Momok bola mati
Kekesalan terbesar yang membuat raut wajah Nagelsmann tidak menampakkan senyum sepanjang laga itu ialah ketidakdisiplinan lini belakang anak asuhannya ketika menghadapi situasi tendangan bebas. Gol pertama Hertha diawali situasi bola mati.
Kami memulai pertandingan dengan baik, tetapi tertinggal karena bertahan menghadapi bola mati seperti tim sekolahan.
Alhasil, Die Roten Bullen telah kebobolan dua gol dari bola mati dalam dua laga kandang terakhirnya.
”Kami memulai pertandingan dengan baik, tetapi tertinggal karena bertahan menghadapi bola mati seperti tim sekolahan. Kami tidak melakukan apa pun sehingga dia (Grujic) bisa mencetak gol,” ucap pelatih berusia 32 tahun itu.
Adapun hasil imbang itu membuat Hertha memutus rantai kekalahan di empat pertemuan terakhirnya dengan Leipzig. Pelatih Hertha Bruno Labbadia mengakui, timnya memiliki peluang untuk menang dengan keunggulan jumlah pemain pada babak kedua.
Namun, sebuah kesalahan yang mengakibatkan gol kedua tuan rumah memperberat ambisi untuk membawa pulang tiga poin dari Red Bull Arena. ”Saya bangga dengan reaksi luar biasa pemain setelah gol bodoh itu,” kata Labbadia.
Di tiga laga pascawabah Covid-19, Hertha meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang. Namun, ”Die Alte Dame” masih tertahan di peringkat ke-10 dengan 35 poin dan hanya berjarak delapan poin dari zona degradasi.
Hasil minor
Sementara itu, Schalke 04 belum bisa keluar dari kutukan tanpa kemenangan di 10 pertandingan terakhir. Pada pekan ke-28, Matija Nastasic dan kawan-kawan tumbang dari tuan rumah Fortuna Dusseldorf, 1-2. Terakhir kali Schalke meraih kemenangan adalah pada 18 Januari lalu dengan mengalahkan Borussia Monchengladbach, 2-0.
Di atas kertas, Schalke seharusnya tidak mengalami kendala menghadapi Dusseldorf yang masuk di zona degradasi. Namun, realitasnya, tim asuhan David Wagner itu hanya meraih 25 persen penguasaan bola selama 90 menit.
”Kita tidak bisa menunjukkan permainan terbaik di tiga pertandingan terakhir. Kondisi ini bukan kesalahan pelatih semata, melainkan kesalahan dari semua anggota tim. Kita harus bersama-sama memperbaiki performa ini,” ucap Direktur Olahraga Schalke 04 Jochen Schneider.
Adapun bagi Dusseldorf, kemenangan atas Schalke menjadi tiga poin perdana mereka pada lanjutan liga pascapandemi. Dari tiga laga, Dusseldorf meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang.
”Apabila bisa mempertahankan sikap dalam bertanding seperti saat ini, saya yakin kita bisa keluar dari ancaman degradasi,” tutur Uwe Rosler, Pelatih Dusseldorf. (AFP)