Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, belum bisa menjalankan normal baru sebab angka R0 masih 1. Fokus kerja Pemkot Balikpapan masih berupaya menekan angka penularan Covid-19.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, belum bisa menjalankan new normal atau normal baru. Angka basic reproduction number (R0) di Balikpapan masih di angka 1. Pemkot Balikpapan masih berusaha menekan angka penularan Covid-19.
Angka produksi atau R0 menunjukkan daya tular penyakit. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka R0 Covid-19 adalah 1,9 sampai 5,7. Angka R0 di Indonesia pada 20 Mei 2020 sekitar 2,5 atau satu penderita Covid-19 bisa menularkan kepada dua hingga tiga orang lain.
Adapun daerah yang bisa menjalankan normal baru bila angka R0 di bawah 1. Kehidupan normal baru ditandai dengan dibukanya berbagai fasilitas publik disertai protokol kesehatan ketat.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat (29/5/2020), mengumumkan bahwa pasien positif Covid-19 di Balikpapan bertambah empat orang. Dengan adanya pasien positif baru, jumlah pasien positif Covid-19 di Balikpapan menjadi 58 orang.
Penambahan empat orang itu terdiri dari dua orang tanpa gejala, seorang dari kluster Pesantren Temboro, dan seorang lagi dengan riwayat perjalanan dari Jawa Barat. Kasus Covid-19 yang belum turun di Balikpapan membuat pemerintah setempat bakal memperketat persyaratan orang yang datang ke Balikpapan.
”Kami akan melakukan pengawasan ketat di pintu masuk, terutama di bandara. Kami sedang mematangkan konsep bagi orang yang akan datang ke Balikpapan untuk wajib memeriksakan kesehatan dengan tes usap (swab test) Covid-19,” kata Rizal.
Hasil koordinasi itu menyepakati bahwa Balikpapan tidak akan terburu-buru menjalankan normal baru.
Pemkot Balikpapan juga sudah berkoordinasi dengan Polda Kaltim untuk bekerja sama menekan angka Covid-19. Hasil koordinasi itu menyepakati bahwa Balikpapan tidak akan terburu-buru menjalankan normal baru.
”Perlu dimatangkan betul persiapan (normal baru) supaya lancar. Selain itu, tingkat kedisiplinan masyarakat juga perlu diperhatikan,” kata Rizal.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, angka R0 Balikpapan masih 1. Untuk itu, Pemkot Balikpapan masih fokus untuk penanganan kasus dan penertiban masyarakat dalam berkegiatan.
”Angka R0 Balikpapan masih di angka 1 sehingga kami masih berusaha untuk menangani pasien dan mengedukasi masyarakat,” kata Andi.
Selama ini, masih dijumpai restoran dan kafe yang masih menerima konsumen makan di tempat. Selain itu, jalur penyeberangan di Teluk Balikpapan juga masih belum menjalankan protokol kesehatan di atas perahu kelotok dan perahu cepat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Andi M Ishak mengatakan, bukan hanya Balikpapan, masyarakat Kaltim harus bersabar untuk bisa menjalankan kehidupan normal baru. Penyebabnya, kondisi Covid-19 di Kaltim masih sulit diprediksi.
Saat ini masih ada 304 sampel dari pasien terduga Covid-19 di Kaltim yang masih menunggu hasil uji laboratorium. Dari tes sebelumnya, sekitar 40 persen sampel dinyatakan positif. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan ketika terpaksa beraktivitas di luar rumah.
”Di Kaltim, kasus Covid-19 sudah melandai, tetapi itu bukan faktor satu-satunya untuk menjalankan normal baru. Perlu juga dipertimbangkan sistem kesehatan, kemampuan pelayanan, dan daya tampung rumah sakit agar kita tidak terjebak di kasus yang sama kemudian hari,” kata Andi.
Ia mengatakan, saat ini Kaltim belum masuk dalam provinsi yang bisa menjalankan normal baru karena angka R0 masih di atas 1. Pemprov Kaltim sendiri belum melakukan penghitungan mandiri R0 karena masih memelajari konsep penghitungannya.