Setelah berlebaran tanpa ”open house”, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggelar halalbihalal dengan konferensi video bersama jajarannya hingga jurnalis peliput kegiatan wapres. Lewat virtual, Wapres memberi semangat kerja.
Oleh
NINA SUSILO DAN ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
Setidaknya dua bulan setengah, masa pembatasan sosial berlangsung, sebagian karyawan terus bekerja dari rumah. Sebagian lainnya masih tetap menunaikan tugas dari kantor atau lokasi lainnya. Sebagian besar pegawai Sekretariat Wakil Presiden dan perangkat Setwapres yang melekat dengan pejabat nomor dua di Republik ini tak lepas juga tetap terus bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan sejak akhir Maret lalu selama pandemi Covid-19 terjadi.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun tak lagi pernah terlihat meninggalkan kediaman resminya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, apalagi usianya yang saat ini sudah 77 tahun. Semua tugas Wapres berpusat dari kediaman resmi. Para pegawai pun, secara terbatas, bergantian bertugas mendukung kerja Wapres kendati harus menjalani berbagai protokol pencegahan seperti melalui kamar disinfektan, mengenakan masker, jaga jarak, dan tes cepat berkala yang dijalani.
Selepas Ramadhan dan setelah semua merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah, halalbihalal dan silaturahmi pun dilangsungkan. Namun, kali ini tak ada open house atau gelar griya seperti biasanya yang dijalankan Presiden, Wapres, ataupun pejabat pemerintah dan lembaga negara lainnya. Tak ada salam-salaman secara langsung dan dilakukan dalam keramaian. Semuanya bersilaturahmi dalam hubungan virtual. Inilah halalbihalal secara daring yang setidaknya dilakukan Setwapres pertama kali di lingkungan pemerintahan. Bahkan, di Sekretariat Presiden pun hingga kini masih belum digelar.
Meskipun masih terjadi pandemi Covid-19, tradisi silaturahmi harus tetap berjalan. Pak Wapres tak hanya ingin menyampaikan ucapan Idul Fitri dan memohon maaf, tetapi juga ingin menyapa pegawai dan jajarannya yang selama ini mendukung kerjanya secara langsung agar tetap semangat bekerja. Adapun para karyawan, selain ingin menyampaikan salam dan ucapan Lebaran secara langsung, juga ingin mendapatkan perhatian dan sapaan langsung semangat dari Pak Wapres.
Halalbihalal dan silaturahmi karyawan di lingkungan Sekretariat Wapres termasuk perangkat yang melekat dengan Wapres dan keluarga diselenggarakan, Jumat (29/5/2020), selepas shalat Jumat. Lebih dari 260 peserta tampak hadir di aplikasi pertemuan virtual lewat aplikasi Zoom. Namun, jelas halalbihalal dihadiri lebih banyak dari itu karena mulai dari staf khusus, tim ahli, dokter kepresidenan, sekretaris pribadi, para prajurit Pasukan Pengamanan Presiden hingga jurnalis peliput di lingkungan Setwapres dan petugas kebersihan berada dalam satu akun yang sama.
Menurut Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, peserta halalbihalal mencapai lebih dari 400 orang. Staf kantor Wapres sekitar 310 orang. Selain itu, masih ada sekitar 100 staf dari berbagai instansi pendukung, termasuk Paspampres dan pegawai outsourcing. Para pegawai Sekretariat Wapres pun harus mengisi daftar hadir melalui utas yang telah dibagikan sebelumnya.
”Meskipun masih terjadi pandemi Covid-19, tradisi silaturahmi harus tetap berjalan. Pak Wapres tak hanya ingin menyampaikan ucapan Idul Fitri dan memohon maaf, tetapi juga ingin menyapa pegawai dan jajarannya yang selama ini mendukung kerjanya secara langsung agar tetap semangat bekerja. Adapun para karyawan, selain ingin menyampaikan salam dan ucapan Lebaran secara langsung, juga ingin mendapatkan perhatian dan sapaan langsung semangat dari Pak Wapres,” ujar Oemar.
Tak ada yang dikorbankan
Kendati halalbihalal berlangsung tanpa suguhan dan salaman seperti biasanya, komunikasi, doa, dan saling meminta maaf bisa disampaikan langsung kepada Wapres Amin. Bahkan, harapan para pejabat struktural yang terkena alih fungsi ke tugas fungsional supaya tetap mendapatkan tingkat kesejahteraan yang sama seperti sebelumnya sempat diutarakan oleh Oemar kepada Wapres.
Proses reformasi birokrasi berupa penyederhanaan jabatan yang mengalihkan pejabat eselon 3 dan 4 menjadi jabatan fungsional tercatat memang mulai diterapkan sejak periode kedua Presiden Joko Widodo. Di Sekretariat Wapres, hal ini juga tak pelak dilakukan. Bukan hanya masalah kesejahteraan yang disampaikan terkait proses reformasi birokrasi ini, diharapkan peluang karier mereka yang sudah pernah menjabat secara struktural tetap tidak terkurangi pendapatannya.
Saat menyampaikan sambutan. Wapres Amin menyampaikan akan berusaha supaya tidak ada yang menjadi korban dalam penyederhanaan birokrasi ini. Namun, dengan pandemi Covid-19, jelas birokrasi perlu bekerja lebih keras lagi di masa datang. Sebab, tanpa kerja keras, upaya menyejahterakan warga miskin yang kini semakin banyak pascapandemi tak akan berjalan dan berhasil.
Kerja keras dan semangat baru juga diharapkan tumbuh setelah sebulan menjalani Ramadhan dan saling bermaafan. Dalam saling melayani, menurut Ma’ruf Amin, pasti ada saja kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Mungkin ada pula yang tidak terlayani dengan baik.
Saya sebagai Wapres, memohon maaf kalau ada perhatian yang saya berikan (kurang), yang seharusnya saya perjuangkan, itu juga saya mohon maaf sebesar-besarnya.
”Saya sebagai Wapres, memohon maaf kalau ada perhatian yang saya berikan (kurang), yang seharusnya saya perjuangkan, itu juga saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tutur Ma’ruf Amin.
Selain saling menyampaikan maaf, berbagi semangat pun ditularkan. Ketua Pokja Kebijakan Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan Elan Satriawan, yang mewakili TNP2K, menyambut ajakan Wapres untuk bekerja lebih keras dan menghadapi cobaan dari pandemi Covid-19 dengan lebih baik. Dia mengakui, Covid-19 membawa cobaan yang tidak pernah dihadapi siapa pun sebelumnya. ”Kami siap bekerja keras, bekerja lebih baik. Semoga (Covid-19) bisa dihadapi lebih cepat,” ujarnya.
Silaturahmi yang bersambungan melalui layar komputer dan telepon pintar pun tak hanya berbagi salam, maaf, dan kehangatan menjelang tatanan normal baru selama belum ada obat dan vaksin anti-Covid-19 ditemukan. Semangat untuk bekerja lebih keras pun harus terus ditularkan agar aman Covid-19 bisa terwujud tetapi produktivitas tetap diraih sehingga kehidupan terus berlangsung.