Penelusuran dengan kata kunci ”rumah dijual” di mesin pencari Google selama pandemi Covid-19 meningkat. Sejumlah pengembang menawarkan dan menjual properti dengan pendekatan daring. Konsumen pun menyambutnya.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat menjaga jarak fisik membuat sejumlah pengembang properti mendekati konsumen secara daring. Konsumen pun menyambut strategi pendekatan ini dan bermuara pada pembelian hunian.
MarkPlus Inc menggelar survei dengan 100 responden yang bertujuan meninjau minat konsumen dalam membeli properti hunian selama dan sesudah pandemi Covid-19. Sebanyak 89 persen dari 100 responden itu berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Hasilnya, 46 persen responden menyatakan telah mencoba menelusuri laman pengembang. ”Kanal daring mendominasi dalam mendekati konsumen. Konsumen pun mengharapkan kanal daring lebih eksploratif,” kata Senior Associate MarkPlus Inc Irfan Setiawan dalam diskusi daring yang digelar MarkPlus Inc, Jumat (29/5/2020).
Senada dengan hasil survei itu, CEO 99 Group Indonesia Chong Ming Hwee memaparkan, riset internal menunjukkan penelusuran dengan kata kunci ”rumah dijual” di mesin pencari Google selama pandemi Covid-19 meningkat 48 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sebanyak 76 persen responden survei 99 Group menyatakan tengah mencari properti.
Dari responden yang sedang mencari properti itu, mayoritas memiliki penghasilan di bawah Rp 10 juta per bulan. Selain itu, hasil survei juga menyebutkan 56 persen responden mengharapkan harga properti turun lebih dari 10 persen.
Salah satu pengembang yang berhasil mendekati konsumen secara daring ialah PT Ciputra Residence. Dalam kesempatan yang sama, Marketing Director PT Ciputra Residence Yance Onggo menyebutkan, perusahaan berhasil menjual 516 unit properti Citra Maja Raya selama 18-26 April 2020 secara daring.
Menurut Yance, teknologi yang menyokong sistem berjualan properti hunian secara daring mesti diperkuat terlebih dulu. ”Kemudian, tim internal harus merasakan sendiri dan yakin dengan sistem daring tersebut. Alhasil, konsumen pun percaya, membeli properti secara daring itu tidak ribet,” tuturnya.
Maria Novirandra, salah satu konsumen, berpendapat, membeli hunian secara daring lebih memuaskan daripada secara fisik karena efisiensi waktu. ”Saya bisa memilih properti sambil kerja dan melihat hunian secara lebih detail,” katanya dalam video presentasi PT Ciputra Residence.
Bagi Diki Kusnadi, konsumen lainnya, membeli properti secara daring menjadi pengalaman yang seru, terutama karena PT Ciputra Residence menampilkan status hunian yang sudah dipesan secara real time. Begitu melihat status tersebut, dia pun mesti memilih hunian di blok lain karena incarannya sudah dipesan orang lain.
Dari sisi agen penjual, Maily dari Megatop menilai penjualan hunian secara daring lebih praktis. Konsumen bisa memilih properti dalam waktu sekitar 10 menit. Dia juga dapat menghemat waktu, tenaga, bahkan ongkos perjalanan.
Edi Sujarwo, agen penjual dari Sales in House, merasa nyaman ketika menawarkan properti secara daring dari tempat tinggalnya. ”Meski virtual, rincian (terhadap properti yang diminati konsumen) tetap bisa dijelaskan secara detail,” ujarnya dalam video yang sama.
Menyoroti kesehatan
Hasil survei MarkPlus Inc juga menyatakan aspek kesehatan menjadi sorotan bagi konsumen properti. ”Bahkan, sebagian besar responden tidak ingin membeli hunian di zona merah Covid-19,” kata Irfan.
Survei itu menyebutkan sebanyak 62 persen responden mengharapkan area huniannya menetapkan standar protokol kesehatan yang ketat dan 50 persen responden menginginkan fasilitas penyemprotan disinfektan secara rutin meskipun pandemi Covid-19 telah berakhir. Selain itu, 50 persen responden menyoroti keberadaan fasilitas kesehatan di wilayah tempat tinggal yang ditawarkan.
Terkait aspek kesehatan tersebut, Direktur Realti PT PP Properti Tbk Galih Saksono mengatakan, perusahaan telah mempertimbangkan faktor itu dalam proses pembangunan hunian. ”Kami telah bekerja sama dengan Halodoc dan ritel farmasi untuk menyediakan klinik di area hunian,” katanya.