Transmisi Lokal Dominasi Penularan, Papua Belum Siap Masuki Normal Baru
›
Transmisi Lokal Dominasi...
Iklan
Transmisi Lokal Dominasi Penularan, Papua Belum Siap Masuki Normal Baru
Penyebaran virus korona jenis baru melalui transmisi lokal terus bertambah setiap hari. Sebanyak 63 warga Papua positif terpapar Covid-19 pada Minggu (31/5/2020) ini.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Penyebaran virus korona jenis baru di Papua didominasi transmisi lokal. Minimnya kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan dikhawatirkan kontraproduktif terhadap rencana penerapan normal baru. Dari akhir April hingga akhir Mei, seluruh penularan di Papua muncul dari transmisi lokal.
Juru bicara Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua, Silwanus Sumule, di Jayapura, Minggu (31/5/2020), mengatakan, jumlah akumulasi kasus positif Covid-19 di Papua telah mencapai 734 orang dengan rincian 815 orang dalam perawatan, 219 orang sembuh, dan 12 orang meninggal. Adapun jumlah pasien dalam pengawasan di Papua sebanyak 772 orang dan 2.916 warga berstatus orang dalam pemantauan.
Dari jumlah akumulasi tersebut, penularan akibat transmisi lokal jauh lebih besar. Pasalnya, pertama kali kasus Covid-19 ditemukan di Papua tanggal 21 Maret, yakni pada dua orang yang baru pulang bepergian dari Jakarta. Namun, hanya lima hari berselang, tepatnya 26 Maret, semua akses pesawat dan kapal laut tidak diperbolehkan masuk Papua. Artinya, seluruh kasus positif di Papua sejak 26 Maret merupakan transmisi lokal.
Menurut Silwanus, tingginya kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal akibat minimnya kesadaran warga melaksanakan protokol kesehatan. Salah satu contoh, masih kerap ditemukan warga tanpa menggunakan masker saat beraktivitas di tempat keramaian.
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, dari temuan timnya, selain beraktivitas tanpa menggunakan masker, masyarakat masih sering melanggar batas waktu pembatasan sosial.
”Kebijakan normal baru atau new normal belum dapat diterapkan di Papua dengan kondisi minimnya disiplin warga. Hal ini (normal baru) justru akan menyebabkan kasus virus positif Covid-19 terus meningkat,” ungkap Welliam.
Sementara itu, hingga Minggu (31/5/2020), masih ada 63 pasien positif Covid-19 tersebar di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Mimika 46 orang, Kota Jayapura enam orang, Kabupaten Jayapura tiga orang, dan Kabupaten Jayawijaya satu orang.
”Selain tambahan 63 kasus positif Covid-19 di satu kota dan tiga kabupaten, terdapat tiga pasien positif yang sembuh pada Minggu ini,” ujar Silwanus.
Ia menambahkan, terdapat penambahan pasien positif yang meninggal sebanyak satu orang di Kabupaten Mimika. Pasien yang meninggal tersebut berusia 49 tahun dengan penyakit penyerta diabetes. ”Pasien yang meninggal bekerja di Freeport. Total sebanyak tiga pasien di areal Freeport yang meninggal akibat Covid-19,” tutur Silwanus.
Sementara itu, juru bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama, saat dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya tidak memberikan keterangan terkait pekerja Freeport yang meninggal akibat Covid-19.
Ia menambahkan, Pemprov Papua belum memberikan keputusan terkait peryataan pemerintah pusat bahwa 17 daerah di Papua bisa melakukan normal baru. ”Saat ini reproduction number Covid-19 atau RO di Papua masih tinggi, yakni 1,8. Kami akan menggelar rapat pada tanggal 4 Juni mendatang untuk membahas pelaksanaan normal baru,” kata Silwanus.
Diketahui telah ditemukan kasus positif Covid-19 di 14 daerah di Papua. Daerah-daerah ini adalah Kota Jayapura, Mimika, Kabupaten Jayapura, Biak Numfor, Keerom, Nabire, Merauke, Jayawijaya, Sarmi, Boven Digoel, Mamberamo Tengah, Supiori, Waropen, dan Kepulauan Yapen.