Ratusan orang berkumpul di sebuah stadion yang tak jauh dari salah satu pondok pesantren tua dan berpengaruh di Jawa Timur, pertengahan Agustus 2014. Tepatnya di daerah Arjosari, sekitar sepuluh kilometer sebelah utara Kota Pacitan, Jawa Timur. Mereka datang secara berkelompok dengan menggunakan mobil atau bersepeda motor untuk menyaksikan pertandingan sepak bola amatir antardesa atau biasa disebut galadesa. Galadesa juga disebut turnamen antarkampung atau tarkam. Biasanya, arena galadesa menjadi ajang pemuda menunjukkan bakat hebatnya dalam menggocek bola. Para pemain tampil all out untuk memberikan kemenangan untuk kampungnya. Harga diri dipertaruhkan.
Baca juga : Kemang yang Masih Lengang