Percepat Pemeriksaan, Pemprov NTT Jemput Spesimen dengan Pesawat Carter
›
Percepat Pemeriksaan, Pemprov ...
Iklan
Percepat Pemeriksaan, Pemprov NTT Jemput Spesimen dengan Pesawat Carter
Percepatan pemeriksaan sampel spesimen di NTT terus dilakukan, salah satunya dengan menjemput spesimen dari kabupaten/kota dengan pesawat carter.
Oleh
Kornelis Kewa Ama
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Jumlah kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur terus meningkat menjadi 97 kasus setelah ada tambahan lima kasus baru. Percepatan pemeriksaan sampel spesimen pun terus dilakukan, salah satunya dengan mengambil spesimen dari kabupaten/kota dengan pesawat carter.
Sekretaris Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Nusa Tenggara Timur (NTT) drg Dominikus Minggus Mere, di Kupang, Minggu (31/5/2020) malam, mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 di NTT fluktuatif. ”Hari ini bertambah lima kasus baru dari total 96 sampel spesimen yang diperiksa,” katanya.
Lima kasus ini terdiri dari tiga kasus dari Kabupaten Ende, yang merupakan kluster Gowa, dan dua kasus di Kota Kupang hasil transmisi lokal dari pasien yang telah meninggal beberapa waktu lalu.
Jumlah 96 sampel spesimen itu berasal dari Ende, Soe, Atambua, dan Kota Kupang. Di luar itu, sampel spesimen dari 22 kabupaten/kota di NTT terus berdatangan ke Kupang untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Biomolekuler RSUD Yohannes Kupang. Sebagian sampel bahkan dijemput dengan pesawat carter untuk mempercepat proses pemeriksaan.
Seperti pada Minggu (31/5/2020), pesawat carteran Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT mengambil 80 sampel dari Sumba Timur, Manggarai Barat (102 sampel), Sumba Barat Daya (64), Manggarai (52), Ende (34), Manggarai Timur (8), Rote (6), Sumba Barat (3), dan Ngada (2).
Kota Kupang juga mengirim lima sampel sehingga total spesimen yang siap diperiksa sebanyak 356. Semua sampel telah tiba di RSUD Yohannes Kupang untuk diperiksa.
Dinas Kesehatan NTT bersama RSUD Yohannes berusaha memeriksa secepat mungkin semua sampel spesimen yang telah tiba agar segera diketahui hasilnya. Hal itu agar penanganan terhadap pasien positif Covid-19 dapat langsung dilakukan. Mereka yang dinyatakan positif juga secepat mungkin dijemput dan diisolasi di rumah sakit itu.
Dominikus mengatakan, makin cepat sampel-sampel spesimen itu diungkap, makin cepat petugas kesehatan dapat menindaklanjuti dengan penelusuran terhadap kontak pasien tersebut. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 tidak meluas.
Mengenai pasien dalam pengawasan yang meninggal di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Dominikus mengatakan masih berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten TTU. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal di NTT sampai saat ini mencapai 13 orang. Sementara orang dalam pemantauan (ODP) yang meninggal sebanyak empat orang.
Sementara itu, dari akumulasi 97 kasus positif di NTT, sebanyak 22 kasus merupakan pasien anak-anak berusia 5-18 tahun. Dua kasus terakhir di Kota Kupang adalah anak-anak, keduanya terpapar dari pasien positif Covid-19 yang meninggal beberapa waktu lalu. Anak-anak dan orang lanjut usia sangat rentan terpapar Covid-19.
Hingga saat ini, urutan teratas kasus Covid-19 di NTT yakni Sikka (27 kasus), sebagian besar dari kluster KM Lambelu. Kota Kupang juga mencatat 27 kasus, dari jumlah itu, 10 orang sembuh dan satu meninggal dari kluster Sukabumi. Disusul kemudian Manggarai Barat dengan 14 kasus, sebagian besar dari kluster Gowa.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 NTT Marius Jelamu menambahkan, meski pada 15 Juni NTT direncanakan memasuki masa normal baru, pemeriksaan terhadap sampel spesimen dari kabupaten/kota tetap berlangsung. Tim medis di 22 kabupaten/kota tetap bekerja melakukan pelacakan terhadap pasien positif Covid-19 yang diduga telah berkontak fisik dengan sejumlah orang.
Marius mengatakan, saat ini jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 773. Dari jumlah itu, yang sudah ditangani sebanyak 342 orang. Ia mengatakan, jumlah OTG kemungkinan akan terus bertambah menyusul pemeriksaan yang terus dilakukan.
Dari 22 kabupaten/kota di NTT, sebanyak 12 kabupaten belum terpapar Covid-19. Kabupaten tersebut yakni Lembata, Malaka, Belu, Timor Tengah Utara, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Ngada, Manggarai Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, dan Kabupaten Alor.