Singapura Mulai Longgarkan Pembatasan, Kepri Siapkan Pariwisata Normal Baru
›
Singapura Mulai Longgarkan...
Iklan
Singapura Mulai Longgarkan Pembatasan, Kepri Siapkan Pariwisata Normal Baru
Pemerintah Kepulauan Riau segera mematangkan protokol pariwisata normal baru. Destinasi unggulan di Batam dan Bintan disiapkan menjadi percontohan.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Singapura akan melonggarkan pembatasan sosial secara bertahap mulai Senin (1/6/2020). Hal ini mendorong Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk segera mematangkan protokol pariwisata normal baru. Destinasi unggulan di Batam dan Bintan disiapkan menjadi percontohan.
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar mengatakan, pemprov mengusulkan Pantai Lagoi di Bintan dan Pantai Nongsa di Batam menjadi percontohan wisata normal baru kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dua kawasan strategis pariwisata nasional itu dipilih karena telah memiliki satuan tugas penanganan Covid-19 mandiri.
”Batam dan Bintan memang tidak termasuk wilayah yang direkomendasikan menerapkan normal baru. Namun, Kepri bersama Bali dan Yogyakarta sudah ditunjuk (pemerintah) sebagai percontohan (normal baru) khusus di sektor pariwisata,” kata Buralimar.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf Ari Juliano Gema dalam siaran pers pada 27 Mei mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan program cleanliness, health, and safety (CHS) untuk menggerakkan pariwisata nasional. Program ini akan dijalankan lebih dulu di Bali, Yogyakarta, dan Kepri mulai Agustus 2020.
Batam dan Bintan memang tidak termasuk wilayah yang direkomendasikan menerapkan normal baru. Namun, Kepri bersama Bali dan Yogyakarta sudah ditunjuk (pemerintah) sebagai percontohan (normal baru) khusus di sektor pariwisata.
Buralimar menjelaskan, Pantai Lagoi dan Pantai Nongsa lebih aman karena memiliki pelabuhan feri internasional khusus. Ini memudahkan petugas untuk menyaring wisatawan masuk. Adapun satuan tugas penanganan Covid-19 yang dibentuk secara mandiri oleh kedua resor berfungsi mempercepat rantai koordinasi dengan pemerintah saat ada peristiwa darurat.
Namun, demi mencegah lonjakan kasus positif, Buralimar tidak menyarankan pemerintah kota/kabupaten buru-buru membuka destinasi lain sebelum rancangan standar operasional benar-benar matang. ”Ekonomi memang penting, tetapi kesehatan lebih penting. Kalau tidak cermat dan ada wisatawan yang terjangkit, mereka justru akan kapok,” ujarnya.
Perekonomian Kepri memang sangat bergantung kepada sektor pariwisata. Pada 2019, wisatawan mancanegara yang datang jumlahnya mencapai 2,8 juta orang. Lebih dari 40 persen di antaranya wisatawan asal Singapura. Tahun ini, pemprov menargetkan menggaet 3,5 juta wisatawan mancanegara.
Singapura mulai melonggarkan pembatasan sosial secara bertahap pada hari Senin setelah penambahan kasus baru harian menunjukkan tren menurun sejak 21 April 2020. Pelonggaran itu akan dilakukan dalam tiga tahap. Perpindahan setiap tahap tidak ditentukan patokan waktu, tetapi perkembangan situasi terbaru.
Jalur hijau
Seiring pelonggaran itu, mengutip The Straits Times, Pemerintah Singapura mulai mendiskusikan ”jalur hijau” dengan sejumlah negara, yaitu China, Korea Selatan, Malaysia, Australia, dan Selandia Baru. Orang yang datang dari lima negara itu ataupun sebaliknya tidak perlu menjalani karantina selama 14 hari.
Meskipun Indonesia belum dianggap aman oleh Pemerintah Singapura untuk dikunjungi warganya, Buralimar tetap optimistis Lagoi dan Nongsa bisa segera menjaring wisatawan mancanegara. ”Sudah ada beberapa (wisatawan Singapura) yang berencana datang ke Lagoi, tetapi mereka belum masuk karena masih menunggu persiapan kami,” ucapnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Kepri Isdianto menargetkan normal baru mulai dilaksanakan pada 15 Juni. Agar hal ini dapat terlaksana, kurva penularan Covid-19 di semua kabupaten/kota harus menunjukkan tren menurun. ”Jika ini terealisasi, warga akan hidup normal kembali seperti sediakala,” katanya, Rabu (27/5/2020).
Namun, kenyataannya sampai saat ini kasus positif di Kepri terus meningkat dengan cepat. Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan hingga 1 Juni ada 207 pasien positif di provinsi ini.
Bahkan, kini Covid-19 merembet hingga Kabupaten Lingga yang sebelumnya menjadi salah satu dari tiga daerah hijau di Kepri yang direstui pemerintah pusat untuk memulai normal baru.