Calon Jemaah Haji Jatim Terima Keputusan Pemerintah
›
Calon Jemaah Haji Jatim Terima...
Iklan
Calon Jemaah Haji Jatim Terima Keputusan Pemerintah
Sebanyak 34.516 calon jemaah haji asal Jawa Timur batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Calon jemaah haji menghormati keputusan itu dan berharap tetap sehat agar bisa mengikuti ibadah haji tahun depan.
Oleh
AGNES SWETTA PANDIA/IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Sebanyak 34.516 calon jemaah haji asal Jawa Timur batal berangkat ke Tanah Suci tahun ini dan dijadwalkan berangkat tahun 2021 atau pada 1442 Hijriah. Calon jemaah menghormati keputusan itu dan berharap tetap sehat agar bisa mengikuti ibadah haji tahun depan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jatim Ahmad Zayadi di Surabaya, Selasa (2/6/2020) mengatakan, ada 34.516 calon jemaah haji asal Jatim yang dijadwalkan berangkat tahun ini. Keberangkatan para jemaah tersebut akhirnya harus ditunda setahun setelah pemerintah membatalkan seluruh perjalanan haji untuk 1441 Hijriah atau tahun 2020 Masehi demi mengantisipasi dampak pandemi Covid-19.
"Sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 121 Tahun 2020, kuota haji Jatim tahun ini ada 34.516 orang, prioritas lansia ada 353 orang, pembimbing 47 orang, dan petugas haji daerah 236 orang," katanya.
Mereka yang tertunda berangkat tahun ini direncanakan bisa berangkat tahun depan. Setoran biaya haji yang sudah lunas disimpan dan dikelola secara terpisah oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Adapun nilai manfaat yang didapatkan akan diberikan penuh oleh BPKH kepada jemaah.
“Jemaah juga bisa mengajukan permohonan pengembalian setoran dengan memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan,” ujar Zakadi.
Penundaan keberangkatan ini dapat dipahami oleh sebagian calon jemaah yang batal berangkat tahun ini. Calon jemaah asal Pamekasan, Asnima (62), mengatakan, dirinya mengikuti keputusan pemerintah. Penundaan diyakini sudah dipertimbangkan dengan matang dan merupakan keputusan terbaik bagi calon jemaah.
Jika saya ditakdirkan meninggal sebelum melaksanakan ibadah haji, mudah-mudahan Allah mencatat bagi saya sebagaimana pahalanya haji mabrur
“Berarti tahun ini saya belum dipanggil oleh Allah untuk beribadah ke Tanah Suci. Semoga masih ada sisa umur agar tahun depan bisa melaksanakan ibadah haji sekaligus menyempurnakan rukun Islam kelima,” kata Asnima yang sudah menunggu jadwal 10 tahun.
Jemaah lainnya yang juga telah menunggu 10 tahun, Sunarto (59), pun menghormati keputusan ini dan berharap masuk kuota tahun depan. Namun, dia masih berharap ada keajaiban agar tetap bisa berangkat haji tahun ini. Dia khawatir kondisi kesehatannya berkurang jika keberangkatannya terus ditunda.
“Jika saya ditakdirkan meninggal sebelum melaksanakan ibadah haji, mudah-mudahan Allah mencatat bagi saya sebagaimana pahalanya haji mabrur,” tuturnya.