Diharapkan Lapang Dada, 39.000 Warga Jabar Batal Berangkat Haji Tahun ini
›
Diharapkan Lapang Dada, 39.000...
Iklan
Diharapkan Lapang Dada, 39.000 Warga Jabar Batal Berangkat Haji Tahun ini
Sekitar 39.000 warga Jawa Barat batal berangkat haji tahun ini. Mereka diminta bersabar dan lapang dada. Hal ini diambil berdasarkan keputusan Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Sebanyak 39.000 warga Jawa Barat batal berangkat haji tahun ini. Mereka diminta bersabar dan berlapang dada. Hal ini diambil berdasarkan keputusan Kerajaan Arab Saudi dan Indonesia.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Jawa Barat Ajam Mustajam di Bandung, Selasa (2/6/2020) memaparkan, jumlah tersebut berasal dari kuota haji Jabar tahun 2020 sebesar 38.438 jemaah. Jika ditambah dengan petugas pendamping haji, jumlah warga yang batal naik haji kurang lebih 39.000 jemaah.
Ajam berujar, pertimbangan ini dilakukan atas kesiapan dari dua negara, yaitu Kerajaan Arab Saudi sebagai negara tujuan dan Indonesia sebagai negara asal. Pembatalan dengan alasan keamanan dan kesehatan ini diharapkan bisa diterima warga demi memotong persebaran Covid-19 dengan skala global.
“Rumit memang, tetapi ada hikmah yang harus diambil, apalagi keberangkatan kloter pertama tinggal menghitung hari, 26 Juni mendatang,” tuturnya.
Kuota tahun ini tidak jauh berbeda dibanding haji 2019. Tahun lalu, kuota Jabar menjadi yang terbesar dibanding daerah lain di Indonesia atau 19 persen dari total haji Indonesia. Tidak hanya itu, Ajam menuturkan, antrian calon Jemaah haji Indonesia dari Jabar mencapai belasan tahun.
Oleh karena itu, pembatalan keberangkatan Haji tahun 2020 berdampak pada antrian jemaah. Ajam berujar, seluruh calon jemaah yang dijadwalkan berangkat tahun ini diundur menjadi tahun depan.
Kuota Jabar menjadi yang terbesar dibanding daerah lain di Indonesia atau 19 persen dari total haji Indonesia
“Yang jelas, jemaah tahun ini menjadi waiting list (daftar tunggu) pemberangkatan 2021. Semuanya bergeser dan menyesuaikan dengan kondisi nanti,” kata Ajam.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum juga meminta warga bersabar. Dia berujar, kondisi tersebut sudah menjadi keputusan dari Pemerintah Arab Saudi dan disetujui Pemerintah Indonesia.
“Saya harap warga Jabar menerima keputusan ini, karena pembatalan keberangkatan tahun ini dilakukan akibat pandemi Covid-19,” ujarnya.