Pemprov Bali Gelontor Bantuan Stimulus Bagi Koperasi
›
Pemprov Bali Gelontor Bantuan ...
Iklan
Pemprov Bali Gelontor Bantuan Stimulus Bagi Koperasi
Pemerintah Provinsi Bali menggelontorkan dana Rp 43,8 miliar sebagai bantuan stimulus untuk menunjang kelangsungan usaha koperasi di daerah itu, karena akibat pandemi korona ada 4.000 koperasi terganggu operasionalnya
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Bali menggelontorkan dana sebesar Rp 43,8 miliar sebagai bantuan stimulus untuk menunjang kelangsungan usaha koperasi di Bali. Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Provinsi Bali menyebutkan terdapat sekitar 4.000 unit koperasi di Bali yang kegiatan usahanya terganggu akibat pandemi penyakit Covid-19.
Untuk tahap awal, bantuan stimulus usaha bagi koperasi itu diserahkan bagi 758 unit koperasi binaan pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan pemerintah kota di Bali. Sebanyak 93 unit koperasi binaan Pemprov Bali mendapat bantuan stimulus usaha sebesar Rp 30 juta per koperasi dan 665 unit koperasi binaan pemkab dan pemkot di Bali mendapat bantuan stimulus usaha sebesar Rp 10 juta per koperasi.
Penyerahan bantuan stimulus usaha bagi koperasi di Bali itu dilaksanakan Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Wiswa Sabha, kompleks Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (2/6/2020). Adapun bantuan stimulus usaha untuk koperasi tersebut diserahkan secara simbolis kepada 10 unit koperasi penerima.
“Secara khusus untuk koperasi, saya minta agar diberikan bantuan stimulus terlebih dahulu karena program dari pemerintah pusat belum ada yang menyentuh koperasi,” kata Koster dalam acara penyerahan bantuan stimulus usaha kepada koperasi binaan provinsi dan kabupaten/kota se-Bali. Untuk itu pelaku usaha diminta agar pemanfaatan bantuan stimulus ini benar-benar secara cermat sehingga benar-benar memberikan manfaat yang optimal.
Secara khusus untuk koperasi, saya minta agar diberikan bantuan stimulus terlebih dahulu karena program dari pemerintah pusat belum ada yang menyentuh koperasi (Wayan Koster)
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali Wayan Mardiana menyatakan koperasi penerima bantuan stimulus adalah koperasi binaan provinsi dan kabupaten serta kota. Bantuan stimulus usaha bagi koperasi itu bertujuan menunjang kelangsungan usaha koperasi di Bali yang terdampak wabah penyakit Covid-19. Mardiana menyebutkan terdapat lebih dari 4.000 unit koperasi di Bali dengan jumlah anggota koperasi diperkirakan mencapai 5 juta orang.
“Bantuan untuk operasional koperasi sekaligus menjaga likuiditas agar koperasi jangan sampai kolaps akibat pandemi Covid-19 ini,” kata Mardiana.
Adapun pemberian bantuan stimulus usaha, menurut Mardiana, didasari Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2020 tentang Paket Kebijakan Percepatan Penanganan Covid-19 dan Keputusan Gubernur Bali tentang Penerima Bantuan Stimulus Usaha Untuk Penyelamatan Kegiatan Usaha Akibat Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi di Provinsi Bali. “Setelah koperasi, bantuan stimulus juga disiapkan kebijakan ekonomi bagi industri kecil dan menengah, juga bagi sektor informal lainnya,” ujar Mardiana.
Menunjang operasional
Ketua Koperasi Kerta Margi Utama Ketut Gede Widanta mengatakan bantuan stimulus usaha yang diberikan pemerintah dimanfaatkan menunjang operasional koperasi, diantaranya, menjaga arus kas (cash flow) koperasi. Dia menyatakan berterima kasih karena pemerintah memperhatikan dan membantu koperasi.
“Anggota kami sekitar 400 orang dan mayoritas dari pelaku pariwisata dan sudah banyak terpaksa berhenti sementara dari pekerjaannya akibat wabah Covid-19, sementara mereka masih memiliki kewajiban di koperasi,” kata Widanta.
Dengan kondisi seperti sekarang, pengurus koperasi sudah memberikan kelonggaran bagi anggota. Salah satu cara dengan mengupayakan mereka cukup membayar pokok pinjaman atau bunga pinjaman. Kebijakan ini dilakukan karena koperasi membutuhkan dana untuk operasional.
Dalam kesempatan itu, Koster juga menyatakan pihaknya berupaya memaksimalkan potensi pertanian dan usaha kerajinan rakyat menjadi sektor andalan Bali setelah pariwisata. Koster mengatakan pandemi penyakit Covid-19 memberikan peluang untuk membangkitkan pertanian dan industri kerajinan di Bali sebagai upaya memulihkan ekonomi Bali.
“Pertanian merupakan sektor andalan setelah pariwisata. Begitu pula dengan industri kerajinannya,” kata Koster. Sebelum pandemi penyakit Covid-19 melanda, Bali mampu mengekspor produk pertanian, misalnya, manggis, salak, dan jeruk, ke luar negeri. “Kebutuhan pasar di Tiongkok mencapai 9.000 ton setahun, sedangkan ekspor manggis dari Bali sekitar 4.000 ton, karena menjadi favorit di Tiongkok,” ujarnya.
Menanggapi rencana pembukaan secara selektif sejumlah obyek wisata di kawasan Badung, Koster menyatakan belum ada perubahan atas surat edarannya pada 20 Maret 2020 yang menyarankan masing-masing kepala daerah di Bali agar menutup sementara obyek-obyek wisata dan membatasi kunjungan atau aktivitas di obyek wisata tersebut dalam upaya mencegah penyebaran penyakit Covid-19.
Secara terpisah, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali kembali mencatat terjadinya penurunan tajam kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Selama April 2020, menurut BPS Provinsi Bali, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) langsung ke Bali sebanyak 327 kunjungan. Jumlah kedatangan wisman itu menurun sedalam 99,79 persen dibandingkan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 156.877 kunjungan. Jikalau dibandingkan April 2019 yang sebanyak 477.069 kunjungan, maka penurunan pada April 2020 mencapai 99,93 persen.
Dalam Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bali yang diumumkan Selasa (2/6), BPS Provinsi Bali juga mencatat ekspor Provinsi Bali ke luar negeri pada April 2020 juga berkurang nilainya. Penurunan nilai ekspor dari Provinsi Bali mencapai 40,33 persen dibandingkan nilai ekspor dari Provinsi Bali pada Maret 2020 yang sebesar 44,160 juta dollar AS.
Dari 10 negara tujuan ekspor, ekspor ke sembilan negara tujuan tercatat mengalami penurunan. Jenis komoditas ekspor dari Bali yang mengalami penurunan, di antaranya, produk pakaian bukan rajutan dan produk ikan dan udang.