Tuntas, Penataan Kawasan Empat Stasiun di DKI Jakarta
›
Tuntas, Penataan Kawasan Empat...
Iklan
Tuntas, Penataan Kawasan Empat Stasiun di DKI Jakarta
Penataan stasiun dilakukan Dishub DKI Jakarta bersama PT MRT Jakarta dan PT KAI. Saat ini, penataan sudah rampung dan dalam masa uji coba.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penataan kawasan empat stasiun di DKI Jakarta dinyatakan selesai oleh Dinas Perhubungan. Adapun uji coba di kawasan stasiun akan dilakukan bertahap.
Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, melalui keterangan tertulis, Selasa (2/6/2020), menjelaskan, penataan kawasan stasiun dilakukan untuk memudahkan pergerakan penumpang dalam menggunakan angkutan umum. Caranya, membuat integrasi antarmoda yang dilakukan bersama PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Empat stasiun itu ditata sejak Januari 2020 dan rencana awalnya selesai Maret. Namun, karena ada pandemi Covid-19, penyelesaian penataan kawasan Stasiun Juanda, Stasiun Senen, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Sudirman tersebut dijadwal ulang.
”Saat ini penataan di kawasan stasiun tersebut telah rampung. Uji coba pun dilakukan secara bertahap,” kata Syafrin.
Tujuan utama penataan kawasan stasiun adalah mengintegrasikan seluruh moda di kawasan stasiun sehingga pergerakan penumpang, baik dari KRL ke angkutan lanjutan maupun sebaliknya dari angkutan lanjutan ke KRL, bisa menerus.
Uji coba pertama kali dilakukan untuk kawasan Stasiun Juanda pada 11 Maret 2020. Kemudian, uji coba di tiga kawasan stasiun lainnya dilakukan awal Juni ini. Jadwalnya, untuk uji coba Stasiun Tanah Abang mulai 2 Juni 2020 sampai dengan peresmian; untuk Stasiun Pasar Senen mulai 3 Juni 2020 sampai dengan peresmian; dan untuk Stasiun Sudirman mulai 5 Juni 2020 sampai dengan peresmian.
”Pelaksanaan uji coba secara resminya dilaksanakan pukul 08.00. Namun, secara teknis di lapangan operasional angkutan telah mulai di-reroute sejak pukul 06.00. Sebelumnya juga telah dilaksanakan sosialisasi secara langsung kepada para pengemudi angkutan umum di sekitar kawasan Stasiun Tanah Abang, operator angkutan umum, dan penumpang,” kata Syafrin.
Tujuan utama penataan kawasan stasiun adalah mengintegrasikan seluruh moda di kawasan stasiun sehingga pergerakan penumpang, baik dari KRL ke angkutan lanjutan ataupun sebaliknya dari angkutan lanjutan ke KRL, bisa menerus. Selain itu, dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas agar lalu lintas di sekitar stasiun lebih lancar.
Jadi, keunggulan dari penataan kawasan stasiun ini, kata Syafrin, khususnya di Stasiun Tanah Abang, adalah integrasi di mana seluruh kegiatan naik-turun penumpang dilaksanakan di dalam area stasiun (area transit) sehingga tidak menimbulkan permasalahan lalu lintas di sekitarnya.
Dalam pelaksanaan uji coba, pengawasan dan penertiban dilaksanakan jajaran satuan polisi pamong praja sebanyak 15 personel dan petugas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta sebanyak 35 personel.
Saat sesi forum jurnalis PT MRT Jakarta pada akhir April lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menjelaskan, penataan kawasan stasiun ini merupakan langkah awal perwujudan penyelenggaraan transportasi terintegrasi antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI Jakarta. Penataan dilakukan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat dalam bertransportasi.
Beberapa fasilitas yang dihadirkan di antaranya penurunan dan pengambilan penumpang (drop off-pick up) ojek daring, area parkir sementara ojek pangkalan, tempat pemberhentian sementara (lay-by) bajaj, plaza pedestrian untuk pejalan kaki, halte bus Transjakarta sebagai fasilitas integrasi, serta perlengkapan transit.