Sejumlah wisatawan mulai berdatangan ke sejumlah obyek wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah meskipun kondisinya masih tutup.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS- Sejumlah wisatawan mulai berdatangan ke sejumlah obyek wisata di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah meskipun kondisinya masih tutup. Sembari menunggu instruksi dan ijin dari pemerintah Kabupaten Magelang untuk kembali membuka kunjungan wisatawan, para pengelola destinasi wisata pun menyikapi kondisi tersebut, dengan mulai bersiap menerima kedatangan pengunjung.
Ketua Tim Pengelola Punthuk Setumbu di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Nuryazid, mengatakan, minggu lalu, 10 orang dari komunitas pesepeda di Kecamatan Borobudur, sudah sempat datang ke obyek wisata Punthuk Setumbu. Karena terus memohon, mereka pun akhirnya diijinkan untuk masuk.
Di kesempatan lain, dia pun juga seringkali menerima telepon dari banyak wisatawan dari luar kota yang terus menanyakan kapan obyek wisata Punthuk Setumbu buka. Namun, karena belum ada arahan ataupun instruksi lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Magelang, pihaknya belum bisa memberikan jawaban,
Nuryazid mengatakan, kondisi ini dipastikan masih akan berlanjut jika obyek wisata tidak kunjung dibuka. “Wisatawan pasti sudah sangat ingin berekreasi. Punthuk Setumbu sudah terlalu lama, dua bulan lebih ditutup,” ujarnya, Selasa (2/6/2020).
Punthuk Setumbu adalah kawasan perbukitan yang biasanya banyak didatangi oleh wisatawan yang ingin menyaksikan pemandangan matahari terbit berlatar belakang Gunung Merapi, Merbabu dan pemandangan Candi Borobudur.
Menyikapi kondisi tersebut, Nuryazid mengatakan, pihaknya pun melakukan berbagai upaya persiapan, dan memastikan agar kunjungan wisatawan bisa berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan. Selain dengan terus membersihkan kawasan wisata, manajemen pengelola Punthuk Setumbu juga membangun tiga tempat mencuci tangan serta menyiapkan sarana prasarana seperti masker, pelindung wajah dan sarung tangan, untuk dipakai oleh 85 karyawan Punthuk Setumbu.
Antuasiasme serupa juga terjadi di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo. Pada Minggu (31/5/2020), Balkondes tersebut tiba-tiba didatangi oleh sekitar 20 wisatawan dari Kota Magelang.
Kepala Desa Karangrejo Hely Rofikun, mengatakan, para wisatawan tersebut ingin mampir untuk sekedar berjalan-jalan dan makan. Namun, karena masih ditutup, kunjungan itu pun ditolak. “Kami belum berani menerima kunjungan wisatawan karena belum ada instruksi dan ijin dari pemerintah daerah untuk membuka kembali obyek wisata,” ujarnya.
Cahyo Senoaji, salah satu tenaga pendamping balkondes dari PT Manajemen Community Based Tourism (CBT) Nusantara, pihak yang ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk mendampingi dan membantu pengembangan balkondes, mengatakan, saat ini, pihaknya tengah berupaya merumuskan standar operasional prosedur (SOP) yang harus dipenuhi saat balkondes kembali dibuka. Adapun, SOP tersebut juga mengacu pada aturan yang ditetapkan dalam protokol kesehatan.
SOP tersebut akan disosialisasikan kepada pengelola 18 balkondes di Kecamatan Borobudur. Balkondes yang merasa sudah siap memenuhi SOP tersebut nantinya akan melakukan simulasi yang kemudian dilanjutkan dengan upaya uji coba.
Cahyo mengatakan, sebanyak 18 balkondes sudah mulai menanyakan kapan bisa kembali buka. Adapun satu balkondes diantaranya, yakni Balkodes Borobudur, memutuskan untuk kembali buka, menjalankan operasional sejak Sabtu (30/5/2020). Sejak dibuka, balkondes tersebut didatangi tiga hingga lima wisatawan per hari, dan semuanya berasal dari wilayah Kota dan Kabupaten Magelang saja.
“Dengan perilaku wisatawan yang saat ini semakin hati-hati dan masih berlakunya PSBB (pembatasan sosial berskala besar) yang masih ada di berbagai kota, maka saat dibuka nanti, balkondes pun harus mengubah strategi bisnis karena tahun ini, kita mungkin hanya bisa berharap pada kunjungan wisatawan lokal,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, mengatakan, saat ini, 210 destinasi wisata di Kabupaten Magelang, diputuskan masih ditutup, dan baru akan dibuka saat Pemerintah Kabupaten Magelang memutuskan untuk mulai menerapkan kehidupan normal baru.
Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar segenap pengelola wisata melakukan berbagai upaya persiapan menyambut wisatawan, antara lain dengan terus melakukan kegiatan bersih-bersih kawasan dan menyediakan sarana prasarana pendukung kesehatan, untuk mencegah penularan Covid-19, seperti termometer, masker, dan sarung tangan.