Distribusi Bantuan Sosial di Jabar Ditargetkan Rampung Senin Depan
›
Distribusi Bantuan Sosial di...
Iklan
Distribusi Bantuan Sosial di Jabar Ditargetkan Rampung Senin Depan
Penerima manfaat bantuan sosial tunai berasal dari berbagai sumber, termasuk perantau di Jawa Barat. Adapun bantuan untuk para perantau yang berada di luar Jabar masih dalam kajian pemerintah daerah.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Penyaluran bantuan sosial di Jawa Barat telah mencapai lebih dari 50 persen dan ditargetkan rampung, Senin (8/6/2020). Penerima manfaat tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk perantau yang berada di Jabar. Sementara itu, bantuan untuk para perantau yang berada di luar Jabar masih dalam kajian pemerintah daerah.
Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat Mohammad Arifin Soedjayana di Bandung, Selasa (3/6/2020), menyatakan, pemerintah menargetkan penerima bansos gelombang pertama rampung Senin pekan depan. Jumlah tersebut berasal dari jumlah data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan non-DTKS yang didata Pemerintah Provinsi Jabar.
”Posisi sekarang, dari 1,6 juta keluarga sudah ada 900.000-an yang menerima bahan pokok. Dari Bulog juga sudah mengeluarkan hampir 100.000 paket per hari dan disalurkan melaui rekan-rekan dari Kantor Pos,” tuturnya.
Arifin menuturkan, data penerima bantuan telah dirampungkan tim gugus tugas sehingga penyaluran bisa dilaksanakan sesuai tenggat. Data yang sama juga menjadi pegangan penyaluran bantuan di periode berikutnya.
Pada awal Mei 2020, gugus tugas merilis jumlah penerima bantuan di Jabar yang mencapai 9,38 juta keluarga. Data ini berasal dari berbagai sumber, di antaranya bantuan presiden, pemerintah provinsi, hingga alokasi dana desa.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jawa Barat Daud Achmad menambahkan, penerima manfaat bansos tidak hanya warga setempat, tetapi juga perantau yang pulang ke Jabar. Data tersebut berdasarkan pencatatan yang dilaksanakan hingga ke tingkat RW dan kelurahan.
Namun, bagi perantau asal Jabar yang masih berada di daerah lain, pihaknya masih mengharapkan bantuan dari pemda setempat karena masih dalam kajian gugus tugas.
”Untuk para perantau ada di Jabar, mereka akan mendapatkan bantuan selama tercatat dalam daftar penerima bantuan. Namun, untuk bantuan kepada perantau asal Jabar di daerah lain, kami masih mengkaji kemungkinan penyerahan bantuannya. Mudah-mudahan daerah yang bersangkutan memperhatikan mereka,” ujarnya.
Stok pangan
Selain bahan pangan untuk bansos, Arifin menyatakan, stok beras sebagai bahan pangan di Jabar masih bisa memenuhi kebutuhan warga hingga empat bulan. Adapun untuk gula pasir, stok bisa memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan.
Arifin menuturkan, jumlah beras yang tersedia di Bulog Jabar mencapai 6 juta ton, sedangkan gula pasir sekitar 6.000 ton. Untuk itu, ia meminta warga tidak khawatir atas ketersediaan pangan selama pandemi.
”Stok pangan akan bertambah karena ada panen dalam waktu dekat dan mudah-mudahan dalam bulan Juni ini pabrik gula mulai penggilingan,” tuturnya.