Tanpa Kecuali, Terapkan Protokol Kesehatan di Setiap Sektor Kehidupan
›
Tanpa Kecuali, Terapkan...
Iklan
Tanpa Kecuali, Terapkan Protokol Kesehatan di Setiap Sektor Kehidupan
Tidak ada pengecualian, semua kalangan diminta untuk berpartisipasi menahan laju penularan Covid-19. Caranya, setiap kelompok masyarakat beradaptasi dengan protokol kesehatan: pakai masker, jaga jarak, hidup bersih.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Masyarakat diminta untuk menyesuaikan diri dalam menjalani kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan pun perlu diterapkan secara optimal dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan, masyarakat diminta segera memersiapkan diri untuk berdaptasi hidup di tengah pandemi Covid-19. Protokol kesehatan sederhana seperti mencuci tangan dan menggunakan masker perlu lebih disiplin diterapkan.
“Kebiasan baru ini adalah keniscayaan dan kepastian, ketika kita akan beradaptasi dengan kehiudpan yang bersama-sama dengan Covid 19. Ini dilakukan untuk mencegah agar penularannya tidak semakin meluas dan kasusnya semakin tinggi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Suharso menambahkan, protokol kesehatan ini juga perlu disiapkan di berbagai tempat yang bisa menimbulkan kerumunan, seperti tempat ibadah, pusat perbelanjaan, pasar rakyat, restauran, dan kantor. Setiap manajemen pengelola dari setiap tempat tersebut harus memersiapkan protokol kesehatan khusus yang diperlukan untuk meminimalisir penularan Covid-19.
Ia menyontohkan, layanan di restauran nantinya akan dibuat dengan sistem perjanjian lebih dahulu. Dengan begitu tidak akan penumpukan pengunjung di restauran. Hal ini dinilai tidak rumit jika dipersiapkan dan dipatuhi dengan baik oleh masyarakat.
“Tidak ada hal yang rumit di dalam beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru dalam kehidupan yang akan datang. Kehidupan yang akan datang itu pun hanya tinggal beberapa pekan, beberapa hari lagi, bahkan sudah ada beberapa daerah yang sudah mempraktikkannya. Untuk itu, kedisiplinan kita untuk melaksanakan protokol kesehatan yang sangat diharapkan,” kata Suharso.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menuturkan, jumlah kasus baru yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Pada 2 Juni 2020 tercatat ada penambahan sebanyak 609 kasus Covid-19 baru dari hari sebelumnya. Jumlah penambahan kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Timur (213 kasus), Papua (94 kasus), DKI Jakarta (60 kasus), dan Sulawesi Selatan (44 kasus).
Dengan penambahan kasus tersebut, jumlah akumulasi kasus Covid-19 yang tercatat sejak awal diumumkan menjadi 27.549 kasus. Sementara jumlah akumulasi kasus yang sembuh hingga 2 Juni 2020 menjadi 7.935 kasus dan total kasus kematian menjadi 1.663 kasus. Seluruh kasus ini dilaporkan di 417 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi di Indonesia.
Yurianto menuturkan, pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 juga terus dilakukan. Setidaknya sudah ada penambahkan pemeriksaan sebanyak 9.049 spesimen yang diperiksa dan diverifikasi pada 2 Juni 2020. Adapun jumlah spesimen yang diperiksa secara akumulasi baik dengan menggunakan metode real time Polymerase chain reaction dan tes cepat molekuler sebanyak 342.464 spesimen. Jumlah itu diambil dari 237.947 orang yang diduga tertular Covid-19.
“Penambahakan kasus ini menunjukkan masih ada sumber penularan di tengah masyarakat. Masih ada orang yang rentan yang mengabaikan protokol kesehatan dan belum melaksanakan adaptasi kebiasaan yang baru,” ucap dia.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, setidaknya ada dua langkah untuk menghadapi pandemi Covid-19, yakni dengan vaksinansi dan mencegah penularan penyakit tersebut. Dengan kondisi belum ditemukannya vaksin, upaya pencegahan menjadi cara yang paling efektif saat ini.
“Preventif yang sebenarnya ada di diri kita masing-masing yakni dengan mencegah untuk berinteraksi dengan virus itu secara langsung. Itu bisa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sebenarnya sudah diketahui oleh sebagia besar masyarakat. Jadi yang terpenting adalah memastikan protokol tersebut dijalankan dengan disiplin dan tertib,” katanya.