Masyarakat masih punya keinginan membeli kendaraan bermotor. Akan tetapi, kemungkinan ditunda hingga akhir tahun ini.
Oleh
C Anto Saptowalyono/Dimas Waraditya Nugraha/M Paschalia Judith
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah pandemi Covid-19, industri otomotif masih optimistis. Masyarakat diyakini tetap akan membeli kendaraan bermotor.
General Manager Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbuddin meyakini, potensi masyarakat membeli kendaraan bermotor akan terealisasi jika kondisi normal baru diiringi dengan relaksasi.
”Relaksasi yang bisa memberi ruang gerak lebih luas bagi masyarakat, terutama konsumen dan diler penjualan sepeda motor,” kata Ahmad yang dihubungi di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian yang diolah Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi), penjualan domestik sepeda motor di Indonesia pada Januari-April 2020 sebanyak 1.694.246 unit atau turun dibandingkan pada Januari-April 2019 yang sebanyak 2.279.826 unit.
Secara terpisah, Senior Associate MarkPlus Inc Nadya Prasetyo menyebutkan, konsumen menanti pendekatan digital dalam penjualan produk otomotif, terutama dari diler. Pendekatan baru yang bisa ditempuh, misalnya, uji kendara yang bisa dipesan secara dalam jaringan, kemudian kendaraan diantar ke rumah.
Pendapat konsumen itu dihimpun dari survei yang melibatkan 105 responden pada Mei 2020, yang 73 persen di antaranya berencana membeli sepeda motor dan 42 persen ingin membeli mobil pada tahun ini. Namun, akibat pandemi Covid-19, rencana itu mundur. Sebanyak 27 persen responden berencana membeli mobil pada triwulan II-2021 dan 22 persen pada triwulan IV-2020.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tambok Setyawati mengatakan, kendati banyak pihak optimistis roda ekonomi akan berjalan normal, namun perbankan tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru pada sektor yang sempat terdampak pandemi Covid-19. Sektor ini termasuk sektor otomotif dan turunannya.
perbankan tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru pada sektor yang sempat terdampak pandemi Covid-19
Dalam diskusi virtual bersama media pekan lalu, Kepala Ekonom Bank BNI Ryan Kiryanto menyebutkan, dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor otomotif dalam skala menengah dengan penurunan omzet 30-50 persen.
Namun, Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi Deddy Herlambang mengingatkan, jika semua orang menggunakan kendaraan pribadi, akan muncul persoalan kemacetan lalu lintas yang mengganggu produktivitas. Bahkan, asap kendaraan mengganggu kesehatan masyarakat. (CAS/DIM/JUD)