Pemda Kabupaten Intan Jaya menyatakan dua warga sipil di Intan Jaya belum kembali ke rumahnya sebulan terakhir. Pemda telah membentuk tim untuk mencari keberadaan dua warga itu.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS- Dua warga Kabupaten Intan Jaya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak tanggal 21 April lalu. Sebelum hilang, kedua warga itu diketahui berada di Distrik Sugapa, ibu kota Kabupaten Intan Jaya.
Hal ini disampaikan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Intan Jaya di Jayapura, Jumat (5/6/2020). Natalis mengatakan, saat hilang, kedua warga itu tengah dalam perjalanan pulang dari Enarotali, Kabupaten Paniai, ke Sugapa.
"Keduanya hilang setelah menjalani pemeriksaan di Koramil Sugapa karena melintas dari Paniai ke Intan Jaya di tengah pembatasan sosial. Mereka pulang pada malam hari dan belum kembali ke rumahnya hingga saat ini," kata Natalis.
Natalis menambahkan Pemda Intan Jaya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, TNI dan Polri telah membentuk tim investigasi untuk menemukan kembali kedua warga dari Kampung Yanamba ini. "Selain tim dari kami, DPRD setempat akan membentuk panitia khusus untuk mengumpulkan informasi hilangnya kedua warga tersebut. Saya telah menyampaikan masalah ini ke Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab," tutur Natalis.
Saya telah menyampaikan masalah ini ke Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw dan Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab. (Natalis Tabuni)
Sebelumnya, Pemda Intan Jaya menyatakan dua tenaga kesehatan dan seorang warga sipil diserang kelompok sipil bersenjata. Mereka diserang karena dicurigai sebagai informan TNI.
Dua tenaga kesehatan yang ditembak adalah Almanek Bagau dan Heniko Somau yang sedang dalam tugas penanganan virus korona pada Jumat, (22/5). Almanek berhasil selamat dengan mengalami empat luka, sedangkan rekannya Heniko meninggal dunia dengan tiga luka tembak. Seminggu kemudian, kelompok itu juga menembak seorang petani bernama Yunus Sani yang sedang melintasi Kampung Magataga, Distrik Wandai, pada Jumat (29/5). Yunus tewas di tempat dalam insiden ini.
"Kelompok yang menyerang mereka adalah Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Kelompok ini tidak menyerang aparat keamanan namun warga sipil yang dicurigai sebagai informan," tutur Natalis.
Ia menambahkan, Pemda Intan Jaya bersama seluruh pihak yang terkait akan mengupayakan cara persuasif untuk mencegah kontak senjata antara kelompok tersebut dengan aparat keamanan.
"Kami akan kembali menyediakan tenaga kesehatan di Distrik Wandai yang berasal dari daerah setempat. Kami akan berupaya tak ada lagi upaya penyerangan terhadap tenaga kesehatan di seluruh Intan Jaya," tambahnya.
Kapolres Intan Jaya, Ajun Komisaris Besar Yuli Karre Pongbala membenarkan adanya dua warga yang belum ditemukan hingga kini. Keduanya adalah Apinus Sanambani dan Luther Sanambani.
Menurut Yuli, kedua warga ini belum dapat dikatakan hilang. Namun, kedua warga yang masih berkerabat ini belum kembali ke rumahnya sejak tanggal 21 April lalu.
"Kami telah membentuk tim untuk mencari kedua warga ini. Kendala dalam proses pencarian keduanya adalah kondisi geografis yang sulit dan minimnya layanan listrik pada malam hari," tutur Yuli.