Klub-klub Liga 1 Indonesia menganggap bulan Oktober sebagai masa ideal melanjutkan kompetisi sepak bola. Namun, sejumlah klub masih berharap pertandingan bisa digelar dengan kehadiran penonton di stadion.
Oleh
M IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Rencana Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melanjutkan Liga 1 2020 menghadirkan antusiasme bagi sejumlah klub yang bertarung di kompetisi terbaik di Tanah Air itu. PSSI mengklaim mayoritas klub sepakat melangsungkan kembali liga itu pada bulan Oktober mendatang.
Meski begitu, sejumlah klub juga telah mengajukan sejumlah saran dan masukan kepada PSSI. Misalnya, persoalan terkait kondisi keselamatan dan kesehatan seluruh pihak yang terlibat dalam pertandingan, subsidi klub, hingga harapan klub agar kompetisi bisa berjalan dengan kehadiran penonton.
“Ada sebuah kesepahaman bersama bahwa seluruh klub dan PSSI sepakat untuk melanjutkan liga 1 dan liga 2. Kesepakatan itu menyangkut jadwal, yaitu Liga 1 bisa dimulai kembali di bulan Oktober. Adapun Liga 2 akan dilaksanakan dua pekan setelah Liga 1 bergulir,” ucap Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Jakarta, Kamis (4/6/2020).
Lebih lanjut, Yunus memastikan, pihaknya juga telah menyusun buku protokol kesehatan yang akan menjadi pedoman bagi seluruh pemangku sepak bola nasional guna melangsungkan kembali kompetisi tahun ini. Protokol itu, tambah Yunus, didasari arahan FIFA, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Setelah Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan anggota komite eksekutif melakukan rapat untuk menentukan keputusan final terkait kelanjutan liga, maka buku panduan protokol kesehatan itu akan diedarkan ke klub-klub, para pemain, pelatih, dan kelompok fans. Yunus mengungkapkan, rapat PSSI untuk menentukan keputusan lanjutan kompetisi musim ini masih menunggu arahan dari Iriawan.
“Semua hasil pertemuan dengan klub, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI), dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI), akan menjadi bahan pengayaan bagi PSSI untuk mengambil keputusan. Secepatnya akan dilakukan pertemuan antara ketua umum dan komite eksekutif untuk membicarakan jadwal dan regulasi liga, persoalan gaji pemain dan pelatih, serta hak dan kewajiban antara klub dan pemain,” tutur Yunus.
Adapun PSSI telah berencana memberikan tambahan subsidi bagi 18 klub Liga 1 sebesar Rp 800 juta untuk setiap klub. Kemudian, rencana lainnya, Liga 1 hanya dilaksanakan di Pulau Jawa, dan digelar tanpa degradasi.
Sementara, untuk 24 klub Liga 2, PSSI akan menaikkan subsidi sebanyak Rp 200 juta bagi masing-masing klub. Liga 2 juga tidak akan memberlakukan degradasi. Akan tetapi, dua tim terbaik Liga 2 di akhir musim akan promosi ke Liga 1 2021.
Lalu, untuk mempermudah pelaksanaan kompetisi di tengah ancaman wabah Covid-19, Liga 2--yang awalnya dilangsungkan dengan dua wilayah--akan digelar di empat wilayah yang masing-masing berisi enam klub. Pembagian wilayah itu berdasarkan letak geografis klub.
Pemberian subsidi itu sesuai dengan harapan sejumlah klub, salah satunya Persija Jakarta. Direktur Olahraga Ferry Paulus menyatakan, pihaknya telah mengajukan syarat agar bisa melanjutkan liga musim ini, salah satunya PSSI memberikan tambahan subsidi kepada klub.
Kami meminta subsidi dinaikkan karena klub tidak memiliki pendapatan dari sponsor dan tiket pertandingan.
“Kami meminta subsidi dinaikkan karena klub tidak memiliki pendapatan dari sponsor dan tiket pertandingan. Kami juga berharap ada peran pemerintah untuk memberi keringanan biaya stadion, pajak, dan biaya pertandingan lain,” kata Ferry dilansir laman klub itu.
Negoisasi ulang kontrak
Selain itu, Persija juga meminta agar PSSI bisa menjembatani komunikasi antara klub dengan APPI sebagai perwakilan para pemain. Sebab, klub menginginkan adanya negosiasi ulang kontrak dengan para pemain. Syarat terakhir, “Macan Kemayoran” menginginkan Liga 1 hanya dilangsungkan di Pulau Jawa untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 dan kehadiran protokol kesehatan yang baik.
Sementara itu, Presiden Borneo FC Nabil Husein berkomitmen untuk mengikuti segala keputusan PSSI terkait kelanjutan kompetisi musim ini. Secara spesifik, Nabil juga mendukung rencana PSSI melanjutkan Liga 1 2020 sebagai salah satu persiapan bagi para pemain muda jelang Piala Dunia U-20 2021.
Oleh karena itu, “Pesut Etam” berencana untuk lebih banyak mengorbitkan para pemain muda di musim ini untuk bisa memberi opsi pemain lebih banyak ke tim nasional Indonesia U-20 yang akan dipersiapkan tampil di turnamen usia muda paling bergengsi dunia itu. Piala Dunia U-20 akan digelar di Tanah Air.
Meskipun demikian, sejumlah klub berharap agar Liga 1 tetap bisa digelar dengan kehadiran penonton di stadion. Hal itu disampaikan klub promosi di Liga 1 2020, Persiraja Banda Aceh. Mereka juga keberatan dengan rencana liga hanya dimainkan di Pulau Jawa.
Hiburan masyarakat
“Kami masih seperti keinginan awal agar Liga 1 2020 tetap bisa dilanjutkan dan disaksikan penonton. Sebab, Persiraja adalah hiburan bagi masyarakat Aceh,” ucap Dek Gam seperti dikuti situs resmi Persiraja.
Keinginan agar liga bisa tetap disaksikan langsung penonton juga disampaikan Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS Sleman) Hempri Suyatna. Menurut Hempri, situasi dan kondisi perkembangan pandemi harus menjadi pertimbangan utama federasi untuk menyusun aturan kelanjutan Liga 1 2020.
“Kalau memungkinkan, kami ingin kompetisi yang digelar kembali nanti tetap bisa disaksikan penonton agar atmosfer pertandingan tetap terasa,” katanya.
Namun, jika liga itu dipastikan tidak bisa dihadiri penonton, lanjut Hempri, PSSI perlu memberikan penjelasan yang rinci terkait pertimbangan mengambil keputusan itu.
Dari sejumlah liga yang telah dilanjutkan di tengah pandemi Covid-19, hanya Liga Vietnam yang dilanjutkan dengan kehadiran penonton. Kompetisi lainnya, seperti Liga Jerman dan Liga Korea Selatan, dilanjutkan tanpa dihadiri para fans di stadion.