Tes Cepat di Kalbar Sudah Dilakukan Kepada 46.392 Warga
›
Tes Cepat di Kalbar Sudah...
Iklan
Tes Cepat di Kalbar Sudah Dilakukan Kepada 46.392 Warga
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat beberapa bulan terakhir gencar melaksanakan tes cepat untuk memperluas deteksi dini penularan Covid-19. Namun, masyarakat dinilai ada keengganan melakukan tes cepat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat beberapa bulan terakhir gencar melaksanakan tes cepat untuk memperluas deteksi dini penularan Covid-19. Namun, masyarakat dinilai ada keengganan melakukan tes cepat karena ada kekhawatiran mendapat stigma negatif dari masyarakat jika hasil tes cepat reaktif.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat sementara, yakni berdasarkan data Rabu (3/6/2020), tes cepat sudah dilakukan kepada 46.392 warga. Berarti, tes sejauh ini dilakukan kepada sekitar 1,05 persen dari 4,39 juta total penduduk Kalbar.
Ada keengganan warga juga untuk tes cepat. Kami sudah mencoba memberikan akses untuk tes cepat di sejumlah tempat, misalnya di tempat umum. Namun, ada masyarakat yang tidak mau dites (Harisson)
Dari 46.392 warga yang sudah menjalani tes cepat, sebanyak 1.923 warga reaktif. Kemudian, sisanya 44.469 orang nonreaktif. Beberapa bulan terakhir tes cepat dilakukan di sejumlah tempat baik di pasar, Puskesmas dan di Aula Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar.
“Ada keengganan warga juga untuk tes cepat. Kami sudah mencoba memberikan akses untuk tes cepat di sejumlah tempat, misalnya di tempat umum. Namun, ada masyarakat yang tidak mau dites,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson, Jumat (5/6).
Dalam tes cepat itu, jika ada yang hasil tesnya reaktif, Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota langsung menelusuri riwayat kontak erat orang tersebut. Sebagai contoh, keluarga dan teman-teman dekatnya yang kontak erat dites juga.
Selain tes cepat, Pemerintah Provinsi Kalbar juga hingga Rabu (3/6) sudah mengirim 2.906 sampel untuk diuji swab ke laboratorium di Jakarta. Dari jumlah itu yang sudah ada jawaban sebanyak 2.566 sampel. “Kami sedang menunggu hasil pemeriksaan 346 sampel,” kata Harisson.
Hingga Jumat siang, kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar totalnya 205 orang. Dari jumlah itu kasus yang sembuh sebanyak 109 kasus atau 53,17 persen dari total kasus. Kemudian empat orang meninggal dunia.
Jaga imunitas
Gubernur Kalbar Sutarmidji, mengingatkan, warga Kalbar agar tetap menjaga imunitas tubuh. Selain itu, masyarakat hendaknya tetap jalankan protokol kesehatan dan jangan berada di tempat keramaian. Dengan kedisiplinan warga kasus Covid-19 bisa semakin menurun.
Di Kalbar normal baru sudah dimulai hari ini di rumah-rumah ibadah. Shalat Jumat di Pontianak berjamaah sudah dilaksanakan. Namun, Shalat tetap dengan menjalankan protokol kesehatan. Di masjid sudah disediakan tempat cuci tangan.
Sehari sebelumnya (Kamis 4/6/2020) Sutarmudji juga telah meninjau persiapan Shalat Jumat berjemaah di Masjid Mujahidin Pontianak. Ia memastikan berbagai hal yang terkait protokol kesehatan sudah disiapkan.