Ketika transisi menuju normal baru mulai berjalan, kasus positif Covid-19 justru melonjak mencapai rekor tertinggi.
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Di tengah masa transisi tatanan baru yang berjalan di sejumlah daerah, penambahan kasus baru Covid-19 justru semakin meningkat. Lonjakan kasus yang dilaporkan pada Sabtu (6/6/2020) mencapai rekor tertinggi sejak kasus penularan penyakit tersebut terdeteksi di Indonesia.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan, per 6 Juni 2020 dilaporkan terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 993 kasus dari hari sebelumnya. Penambahan kasus tertinggi dilaporkan terjadi di Jawa Timur (286 kasus), DKI Jakarta (104 kasus), Papua (87 kasus), Sulawesi Utara (79 kasus), dan Sumatera Utara (68 kasus).
“Penambahan kasus ini, di DKI Jakarta misalnya, terjadi karena pelacakan kasus dilakukan lebih agresif pada kontak positif dan ditambah lagi karena ada kedatangan pekerja migran Indonesia yang masuk melalui (bandara) Soekarno-Hatta,” ujarnya dalam konferensi pers tanpa tatap muka di Jakarta, Sabtu.
Terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, Yurianto menuturkan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 secara periodik setiap Senin akan melaporkan kajian terkait status penularan di setiap daerah di Indonesia. Kajian ini berdasarkan perhitungan laporan data dari seluruh kabupaten/kota.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari evaluasi terhadap status penularan yang terjadi di setiap daerah, mulai dari daerah dengan risiko ringan, sedang, dan tinggi. Dengan evaluasi ini diharapkan dapat menjadi dasar kebijakan pemerintah agar stategi penanggulangan Covid-19 menjadi lebih spesifik.
Adapun jumlah pemeriksaan yang terdata secara nasional pada 6 Juni 2020 bertambah sebanyak 13.095 spesimen. Dengan begitu total pemeriksaan yang dilakukan menjadi 394.068 spesimen. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan dua metode yakni pemeriksaan berbasis real time Polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler.
Dengan penambahan kasus tersebut, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Indonesia mencapai 30.514 kasus. Sementara, total kematian menjadi 1.801 kasus dengan penambahan 31 kasus kematian dalam sehari dan total kasus sembuh 9.907 kasus dengan tambahan 464 kasus dari hari sebelumnya.
Tingkatkan pemeriksaan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, mengatakan, pemerintah terus meningkatkan target pemeriksaan spesimen per hari. Setidaknya, pemerintah menargetkan pemeriksaan bisa dilakukan hingga 30.000 spesimen per hari.
Pemerintah menargetkan pemeriksaan bisa dilakukan hingga 30.000 spesimen per hari
Untuk memenuhi target tersebut, ia menyampaikan, pemerintah akan memberdayakan sukarelawan dalam jumlah besar. Sukarelawan ini terdiri dari mahasiswa di bidang kesehatan masyarakat, keperawatan, serta mahasiswa pascasarjana di bidang biologi molekuler. Selain itu, proses pelacakan kasus juga perlu diperbanyak agar semakin banyak kasus penularan Covid-19 yang terdeteksi.
“Perekrutan sukarelawan yang dilakukan diharapkan akan mengoptimalkan pengujian spesimen dengan sistem shifting. Dengan begitu, penggunaan mesin tes PCR untuk melakukan pengujian spesimen bisa dimaksimalkan. Kemungkinan kesalahan akibat overload jam kerja juga bisa dikurangi,” tutur Muhadjir.