Persentase Pasien Sembuh di Surabaya Terus Naik, Kini Mencapai 25 Persen
›
Persentase Pasien Sembuh di...
Iklan
Persentase Pasien Sembuh di Surabaya Terus Naik, Kini Mencapai 25 Persen
Sejak 2 Juni 2020, jumlah pasien sembuh Covid-19 di Surabaya lebih tinggi dibandingkan jumlah pasien meninggal. Tingkat kesembuhan mencapai 25 persen sedangkan kematian 9 persen.
Oleh
IQBAL BASYARI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Sejumlah upaya penanganan Covid-19 mulai dari tes, penelusuran kontak, dan pengobatan pasien yang masif oleh Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur selama satu bulan terakhir mulai menunjukkan hasil. Persentase tingkat harapan kesembuhan kini lebih tinggi dibandingkan kematian, sedangkan penambahan kasus harian cenderung turun.
Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya pada Jumat (5/6/2020) menunjukkan, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 2.880 orang. Adapun pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 742 orang dengan korban meninggal sebanyak 266 orang. Dari catatan tersebut menunjukkan tingkat kesembuhan 25 persen, sedangkan kematian 9 persen.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Sabtu (6/6/2020) mengatakan, peningkatan jumlah pasien sembuh sangat ditentukan kecepatan mendiagnosis sehingga perawatan intensif bisa dilakukan kepada pasien. Perawatan cepat membuat kondisi pasien lebih baik dan segera sembuh yang ditunjukkan dengan hasil dua kali negatif tes usap tenggorokan.
“Meskipun pasien-pasien itu telah sembuh, saya minta tidak boleh lengah dan tetap mengikuti protokol kesehatan karena masih ada kemungkinan kembali terpapar seperti sejumlah kasus yang telah dilaporkan di beberapa negara lain,” katanya.
Sebagian besar pasien yang sembuh tersebut merupakan pasien tanpa gejala serta gejala ringan hingga sedang, yang dirawat di Asrama Haji Embarkasi Surabaya. Pada penambahan 132 pasien sembuh, Jumat kemarin, sebanyak 95 orang di antaranya merupakan pasien di Asrama Haji dan 37 pasien dari RS Husada Utama. Sementara sehari sebelumnya, Kamis (4/6/2020), sebanyak 70 pasien sembuh semuanya merupakan pasien yang dirawat di Asrama Haji.
Selama menjalani perawatan, lanjut Risma, pasien tersebut tidak hanya diberikan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh. Pasien yang dirawat di Asrama Haji misalnya, diajak berolahraga rutin dan mengisi kegiatan sehari-hari dengan hal-hal positif agar kondisi mereka selalu gembira.
Selama menjalani perawatan, lanjut Risma, pasien tersebut tidak hanya diberikan vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Adapun situasi pasien yang meninggal rata-rata memiliki penyakit penyerta. Dari 266 pasien meninggal, sekitar 91 persen di antaranya memiliki penyakit seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung, dan pneumonia.
“Kapasitas rumah sakit untuk merawat pasien Covid-19 di Surabaya masih mencukupi. Dari 1.167 ruangan, masih ada 503 ruangan kosong. Prioritas untuk pasien dengan gejala sedang hingga berat, sedangkan pasien dengan gejala ringan kami rawat di Asrama Haji,” tutur Risma.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, kondisi jumlah pasien sembuh lebih tinggi dibandingkan pasien meninggal terjadi sejak 2 Juni 2020. Saat itu, pasien sembuh mencapai 300 orang, menyalip jumlah pasien meninggal sebanyak 253 orang. Padahal, sehari sebelumnya, pasien meninggal masih lebih tinggi dibandingkan pasien sembuh dengan selisih enam orang.
“Lonjakan pasien sembuh tidak lepas dari upaya tes, penelusuran kontak, dan pengobatan sehingga warga yang sudah terpapar bisa segera diobati,” katanya.
Hingga Rabu (3/6/2020), tes cepat sudah dilakukan kepada 29.491 orang dengan hasil 11 persen di antaranya reaktif. Sementara tes usap tenggorokan sudah dilakukan kepada 1.355 orang dengan hasil rata-rata 49 persen di antaranya positif Covid-19.