WHO Revisi Panduan Penggunaan Masker, Tiga Hal Baru Perlu Diperhatikan
›
WHO Revisi Panduan Penggunaan ...
Iklan
WHO Revisi Panduan Penggunaan Masker, Tiga Hal Baru Perlu Diperhatikan
Salah satu upaya mencegah penularan Covid-19 adalah memakai masker. Pemakaian masker akan efektif jika dilakukan bersama pembatasan jarak fisik dan sering cuci tangan. Terkait hal itu, WHO mengeluarkan panduan terbaru.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
GENEVA, SABTU — Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merevisi panduan penggunaan masker sebagai salah satu cara mencegah penularan Covid-19 menyusul bukti-bukti ilmiah terbaru yang ada. Badan dunia itu juga mengingatkan bahwa penggunaan masker akan efektif jika dikombinasikan dengan tindakan pencegahan lain.
Panduan terbaru itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers virtual dari Geneva, Swiss, Sabtu (6/6/2020). Tedros mengatakan, terdapat tiga hal baru dalam panduan penggunaan masker.
Pertama, di wilayah dengan penyebaran Covid-19 yang luas, semua tenaga kesehatan, baik yang merawat pasien Covid-19 maupun tidak, harus menggunakan masker medis. Bahkan, tenaga medis di fasilitas kesehatan yang tidak merawat pasien Covid-19 sekalipun harus menggunakan masker medis.
Kedua, di daerah dengan transmisi lokal, penduduk berusia 60 tahun ke atas atau penduduk yang memiliki masalah kesehatan harus memakai masker medis jika pembatasan jarak fisik tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Ketiga, WHO merekomendasikan masyarakat umum yang tinggal di wilayah dengan penularan lokal yang luas untuk menggunakan masker kain jika pembatasan jarak fisik tidak memungkinkan dilakukan, seperti saat berada di sarana transportasi atau toko.
Ketentuan baru itu berbeda dari panduan WHO sebelumnya yang menyatakan bahwa hanya tenaga medis, orang positif Covid-19, dan tenaga perawatnya yang direkomendasikan menggunakan masker karena keterbatasan pasokan.
Ketua Gugus Tugas Covid-19 WHO Maria van Kerkhove menyebutkan, revisi panduan ini dibuat berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh WHO.
Badan kesehatan lain, termasuk Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), telah merekomendasikan penggunaan masker oleh masyarakat umum untuk memperlambat penyebaran Covid-19. Otoritas kesehatan Inggris juga menyatakan penggunaan masker di transportasi massal seperti kereta bawah tanah wajib.
Pakar pengendalian infeksi WHO, April Baller, menyebutkan, alasan WHO memperluas rekomendasi penggunaan masker untuk masyarakat umum adalah semakin banyaknya bukti yang menunjukkan Covid-19 bisa menyebar dari orang sebelum mereka mengalami gejala.
Sebelumnya, WHO menyatakan, penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala bukan merupakan penyebab utama menyebar luasnya Covid-19.
”Fungsi masker adalah mencegah pemakainya yang barangkali positif Covid-19 dari menyebarkan penyakit itu kepada orang lain,” ujar Baller.
Baller menambahkan, masker yang direkomendasikan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah masker kain yang bisa dibuat sendiri di rumah. Masker kain ini sebaiknya memiliki tiga lapis. Masker jenis ini bisa dibuat dari berbagai kombinasi jenis kain.
Tedros juga mengingatkan, penggunaan masker hanya salah satu dari strategi komprehensif mencegah penularan Covid-19. Penggunaan masker saja tidak akan melindungi pemakainya dari Covid-19. Penggunaan masker akan efektif jika dikombinasikan dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti pembatasan jarak fisik dan sering mencuci tangan.
Bahkan, pemakaian masker bisa menimbulkan perlindungan semu apabila pemakainya sering menyentuh maskernya tanpa cuci tangan, sering melepas-memasang maskernya, memakai atau melepas masker dengan cara yang keliru, serta memakai masker tanpa menjaga jarak fisik dan sering cuci tangan.
”Pemakaian masker bukanlah pengganti pembatasan jarak fisik,” kata Tedros.(AP)