Belum Semua Penghuni Kembali Tempati Kamar Indekos
›
Belum Semua Penghuni Kembali...
Iklan
Belum Semua Penghuni Kembali Tempati Kamar Indekos
Meskipun aktivitas warga meningkat di Jakarta, belum semua penghuni indekos yang kembali menempati kamarnya di sekitar kawasan bisnis Jakarta. Sebagian masih memilih ulang-alik selama kantor belum normal.
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian karyawan memilih tinggal di indekos selama pandemi Covid-19 untuk mengurangi mobilitas menggunakan transportasi umum. Akan tetapi, banyak juga yang memilih meninggalkan indekos lantaran mengalami pemutusan hubungan kerja.
Sejak DKI Jakarta memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi, beberapa sarana transportasi umum mulai dipadati penumpang. Antrean penumpang sempat terpantau di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Bogor, Jawa Barat, dan Stasiun Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (8/6/2020). Ini seiring dengan diperbolehkannya kantor beroperasi lagi meskipun dengan sejumlah pembatasan.
Raisa Apriani (26) masih menyewa indekos di kawasan Pasar Barat, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, untuk berjaga-jaga jika nantinya kembali berkantor setiap hari. ”Kalau sudah tidak diberlakukan WFH lagi, aku milih buat nempatin indekos lagi,” katanya, Rabu (10/6/2020), di Jakarta.
Saat ini, perusahaannya masih memberlakukan sistem bekerja di kantor secara terbatas. Dalam seminggu, ia hanya masuk satu atau dua kali.
Senin lalu, karyawan swasta asal Kota Tangerang, Banten, ini berangkat bekerja ke kantornya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, menggunakan kereta rel listrik (KRL). Bersama ratusan penumpang lainnya, ia harus mengantre untuk pengecekan suhu badan dan membeli tiket di Stasiun Tangerang. Raisa mengaku khawatir tertular Covid-19 dari kerumunan penumpang tersebut. Selain itu, waktunya juga tersita banyak untuk berangkat ke kantor.
”Butuh waktu lebih lama. Jadi dengan kondisi kayak begini harus kita sendiri yang atur waktu lebih awal biar enggak telat masuk kantor,” katanya.
Saat Covid-19 mulai mewabah pada Maret 2020, perusahaan belum memberlakukan sistem bekerja dari rumah sehingga ia memilih lebih banyak tinggal di indekos ketimbang pulang ke Tangerang. ”Jadi, kalau aku pribadi sih memilih buat ngekos supaya enggak sering-sering naik KRL,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan pada Rabu siang, sejumlah indekos di kawasan Setiabudi terlihat sepi. Tidak banyak terlihat aktivitas keluar-masuk penghuni. Menurut pengelola indekos, para penghuni sebagian besar masih bekerja dari rumah.
Imam (40), pengelola indekos Residence 38 di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, mengatakan, lebih dari separuh penghuni Residence 38 berasal dari daerah sekitar Jakarta. Dari 55 kamar yang ada, sekitar 30 kamar diisi oleh penghuni dari Tangerang, Bekasi, Depok, atau Bogor.
Menurut Imam, para penghuni tinggal di indekos sejak sebelum Covid-19 mewabah. Hanya saja, para penghuni yang tadinya hanya menempati indekos pada waktu-waktu tertentu saja, saat pandemi lebih sering berada di indekos.
”Mereka yang tadinya setiap akhir pekan pulang ke rumah jadi tidak pernah pulang. Kecuali Lebaran kemarin,” katanya.
Hampir semua penghuni indekos Residence 38 merupakan karyawan di area perkantoran Kuningan dan Setiabudi. Mereka biasanya pulang ke Bodetabek menggunakan mobil atau sepeda motor pribadi. Namun, ada pula yang pulang menggunakan transportasi umum, seperti bus Transjakarta atau KRL.
”Yang naik KRL biasanya setiap Jumat langsung dari kantor ke Stasiun Tebet atau Stasiun Manggarai,” katanya.
Meski begitu, Imam tidak memungkiri banyak penghuni yang keluar dari indekos. Sebagian besar karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempat bekerja. Setidaknya, ada 15 penghuni yang keluar dari indekos selama pandemi. ”Kalau sebelum pandemi, kamar yang kosong biasanya hanya dua hingga tiga kamar,” ujarnya.
Hal yang sama juga terjadi di Kos 21, salah satu indekos di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat. Menurut pengelola Kos 21, Nur (45), setidaknya ada empat orang yang keluar dari indekos karena terkena PHK dari perusahaannya selama pandemi Covid-19.
Di sana, ada satu penghuni asal Kota Bekasi, Jawa Barat. Ia masuk pada April, tepatnya saat Covid-19 merebak di Jakarta. Meski menjalani sistem kerja dari rumah, ia lebih sering terlihat di indekos. ”Beberapa kali ia juga keliatan bekerja dari ruang tamu,” katanya.