CEO Telkomsel Janji Mudahkan Akses Internet untuk Pendidikan
›
CEO Telkomsel Janji Mudahkan...
Iklan
CEO Telkomsel Janji Mudahkan Akses Internet untuk Pendidikan
Telkomsel mengajak semua pihak berkolaborasi untuk memudahkan akses internet di bidang pendidikan. Selama pandemi Covid-19, siswa di hampir seluruh wilayah Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh.
Oleh
Sekar Gandhawangi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penyedia layanan telekomunikasi Telkomsel mengajak semua pihak berkolaborasi untuk memudahkan akses internet di bidang pendidikan yang terimbas pandemi Covid-19. Ini penting terutama di tatanan kehidupan normal baru. Terlebih selama pandemi Covid-19, siswa di hampir seluruh wilayah Indonesia melakukan pembelajaran jarak jauh.
Chief Executive Officer (CEO) Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, Telkomsel memperhatikan sektor pendidikan yang terimbas pandemi Covid-19. Sejumlah paket internet disediakan, termasuk Paket Bebas Akses Ilmupedia sebesar 30 gigabita. Paket itu bisa digunakan untuk mengakses sejumlah aplikasi edukasi, seperti Zenius, Ruangguru, Quipper, Rumah Belajar, dan Sekolah.mu.
”Kami masih akan menciptakan paket-paket (internet) baru yang jauh lebih ekonomis dibandingkan paket reguler. Ini khusus untuk pendidikan. Kami bekerja sama dengan beberapa pihak agar peserta didik dari semua jenjang pendidikan dapat mengakses internet dengan baik dan efisien,” kata Setyanto pada siaran langsung Instagram Kompas Talks, Kamis (11/6/2020).
Telkomsel juga bekerja sama dengan 188 perguruan tinggi di Indonesia yang mempunyai program pembelajaran digital (digital learning). Konsumen dapat membeli kuota internet sebesar 33 gigabita dengan harga Rp 10.
Setyanto mengatakan, Telkomsel berdiskusi dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tentang konektivitas di dunia pendidikan selama pandemi. Ia menjanjikan paket internet baru bagi para mahasiswa.
Kami masih akan menciptakan paket-paket baru yang jauh lebih ekonomis dibandingkan paket reguler. Ini khusus untuk pendidikan. Kami bekerja sama dengan beberapa pihak agar peserta didik dari semua jenjang pendidikan dapat mengakses internet dengan baik dan efisien.
Menurut dia, akses internet perlu diperluas agar masyarakat bisa menjalani kehidupan normal baru dengan lancar. Sebab, aktivitas masyarakat selama pandemi mengandalkan ruang digital, seperti pembelajaran jarak jauh, rapat virtual, dan seminar daring atau webinar (web seminar).
”Kami sebagai technology enabler punya tanggung jawab agar masyarakat bisa menghadapi normal baru. Untuk itu, kami mengundang semua pihak untuk berkolaborasi. Jika dilakukan bersama, saya yakin keadaan akan lebih mudah dan kita bisa menjadikan Indonesia lebih maju walaupun di rumah saja,” kata Setyanto.
Perluas cakupan
Telkomsel kini berupaya memperluas cakupan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Tahun ini sebanyak 20.000-25.000 base transceiver station (BTS) akan dibangun di Indonesia. Pembangunan diharap dapat sekaligus meningkatkan kapasitas telekomunikasi.
Sementara itu, Telkomsel kini telah menjangkau 170 juta pengguna di seluruh Indonesia. Cakupan layanan 4G sekitar 95 persen dari total penduduk Indonesia.
Terkait layanan 5G, Setyanto mengatakan, Telkomsel siap mengakomodasi layanan itu. Namun, ia menilai belum ada permintaan nyata atas layanan itu. Menurut dia, 4G masih memadai untuk kegiatan rata-rata masyarakat.
Menurut Setyanto, traffic telekomunikasi selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) naik 15-20 persen dibandingkan dengan hari normal. Traffic bergeser dari area perkantoran, mal, dan sekolah ke area permukiman atau perumahan. Pergeseran diantisipasi dengan memanfaatkan kekuatan jaringan yang ada.
”Kami dalam posisi siap menyediakan layanan 5G dan akan berinvestasi jika muncul permintaan dari pasar. Sementara itu, kami akan memperbaiki layanan terus-menerus,” kata Setyanto.