KBRI untuk Vietnam Berikan Bantuan kepada Perawat di Sumsel dan Sulsel
›
KBRI untuk Vietnam Berikan...
Iklan
KBRI untuk Vietnam Berikan Bantuan kepada Perawat di Sumsel dan Sulsel
Warga negara Indonesia di Vietnam memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 53 juta untuk perawat di dua daerah, yakni Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan. Bantuan ini akan digunakan untuk membeli APD.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
HANOI, KOMPAS — Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Vietnam memberikan bantuan kepada perawat yang ada di dua daerah, yakni Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. Bantuan berupa uang tunai masing-masing Rp 53 juta ini merupakan bentuk kepedulian warga negara Indonesia di Vietnam pada pejuang garda terdepan dalam peperangan melawan Covid-19 di Indonesia.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi dalam pertemuan via aplikasi Zoom, Sabtu (13/6/2020) malam, mengatakan, bantuan ini diberikan sebagai bentuk keprihatinan sekaligus kepedulian warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Hanoi, Vietnam, terhadap kondisi warga Indonesia yang masih berjuang melawan Covid-19. Tidak hanya masyarakat, sejumlah perusahaan yang beroperasi di Vietnam juga turut membantu.
Kami menyadari bahwa kami adalah bagian dari Indonesia. Karena itu, bantuan ini adalah bentuk keprihatian terhadap kondisi saudara kami di Indonesia. (Ibnu Hadi)
Bantuan ini mulai terinisiasi sejak perayaan Idul Fitri lalu. Saat itu, banyak usulan dari WNI di Hanoi yang ingin memberikan bantuan kepada Indonesia, KBRI pun memfasilitasi usulan tersebut. Antusiasme masyarakat untuk membantu pun sangat tinggi. Bahkan, sampai ada perpanjangan waktu untuk menampung sumbangan yang masih terus berdatangan.
”Kami menyadari bahwa kami adalah bagian dari Indonesia. Karena itu, bantuan ini adalah bentuk keprihatian terhadap kondisi saudara kami di Indonesia,” kata Ibnu yang juga disaksikan oleh perwakilan perusahaan dan sejumlah warga Indonesia di Hanoi, Vietnam.
Bantuan tersebut diberikan kepada perawat di dua daerah, yakni Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan, di mana kedua provinsi tersebut masuk dalam lima besar dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Sabtu (13/6/2020), jumlah kasus positif di Sulawesi Selatan 2.707 kasus. Sementara, jumlah kasus positif di Sumatera Selatan 1.326 kasus.
Ibnu menuturkan, jika dibandingkan dengan Indonesia, kondisi di Vietnam jauh lebih baik. Jumlah kasus positif Covid-19 di Vietnam per hari ini hanya 332 kasus. Bahkan sebagian besar dari orang yang pernah terjangkit itu sudah dinyatakan sembuh. Kini, hanya 17 orang yang masih dirawat di rumah sakit.
Bahkan, semua kasus yang masih ada itu merupakan kasus impor (datang dari luar Vietnam). ”Selama 60 hari terakhir, belum ditemukan lagi adanya kasus penularan domestik di Vietnam,” ungkap Ibnu.
Itulah sebabnya, warga Vietnam, termasuk WNI di Vietnam, masih bisa berkumpul bersama. ”Kami berharap kondisi di Indonesia segera membaik,” ucapnya.
Menurut rencana, Pemerintah Vietnam juga berencana memberikan bantuan masker. ”Saat ini, kami masih komunikasikan secara bilateral untuk memastikan apa saja yang paling dibutuhkan di Indonesia kini,” ucapnya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumsel Subhan sangat bersyukur dengan adanya bantuan ini. Dia mengatakan, bantuan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD) bagi para perawat di Sumatera Selatan.
Saat ini, jumlah perawat di Sumsel sekitar 27.000 orang. ”Sekitar 40 persen terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 di Sumsel dan mereka tersebar di 17 kabupaten/kota di Sumsel,” katanya.
Dan, perkembangan Covid-19 di Sumsel pun semakin mengkhawatirkan karena belum ada tanda-tanda penurunan penularan. ”Sumsel sendiri sudah masuk dalam lima besar provinsi dengan jumlah positif terbanyak di Indonesia,” ucapnya.
Subhan mengatakan, keterbatasan APD memang menjadi permasalahan utama yang dihadapai perawat di Sumatera Selatan saat ini. Hal ini tentu akan sangat berisiko bagi para perawat yang berinteraksi langsung dengan pasien.
”Menurut rencana, bantuan ini akan langsung kami gunakan untuk membeli masker, baju hazmat, sarung tangan, pelindung wajah, dan alat pelindung lain,” ujar Subhan.
Ketua DPW PPNI Sulawesi Selatan Abdul Rahmat mengatakan, ada 100.000 perawat di Sulawesi Selatan dan sekitar 50 persen di antaranya terlibat langsung dalam penanganan Covid-19. Sulawesi Selatan sendiri masuk dalam tiga besar dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Indonesia.
Bahkan Sulsel sudah masuk dalam zona hitam Covid-19. Akibatnya, sekitar 100 perawat yang berada di garda terdepan harus turut terjangkit dan kini masuk dalam isolasi, dan tiga orang di antaranya harus gugur dalam tugas. Abdul berharap bantuan ini akan memberikan semangat baru untuk terus berjuang melawan Covi-19 yang masih mewabah di Sulsel.