Reuni LeBron James dan JR Smith di Los Angeles Lakers membawa dua sisi dari kenangan masa lalu. Duet ini bisa membawa Lakers juara, atau jatuh dalam kegagalan di final.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
LOS ANGELES, KAMIS — Pemain bebas kontrak JR Smith resmi bergabung dengan Los Angeles Lakers untuk tampil pada sisa musimNBA. Di Lakers, Smith akan bersanding lagi dengan mantan rekan setimnya, sang megabintang, LeBron James. Reuni itu membawa kenangan manis sekaligus pahit bagi keduanya.
Jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, mengonfirmasi kepindahan Smith ke Lakers untuk bermain dalam kelanjutan musim NBA di Disney World Orlando, Florida. Dia menggantikan guard Lakers, Avery Bradley, yang mundur karena alasan keluarga.
Kembalinya sang penembak andal itu pun disambut rekan setimnya, James. ”Segera kembali seperti apa yang pernah kita rasakan,” tulis James dalam akun Instagram miliknya, Kamis (7/2/2020).
Ucapan pemain berjuluk ”King James” itu merujuk pada gelar juara yang mereka dapatkan bersama saat membela Cleveland Cavaliers pada 2016. Keduanya bermain bersama cukup lama di Cavaliers, dari 2014-2018.
Pada 2016, Smith sebagai shooter andal membantu James menaklukkan tim superior Golden State Warriors yang berisikan megabintang Stephen Curry dan Klay Thompson. Padahal, musim itu Warriors seperti tak tersentuh. Mereka memecahkan rekor kemenangan pada musim reguler (73 menang, 9 kalah), mengalahkan rekor milik dinasti Chicago Bulls (72-10) pada 1995-1996.
Lebih indahnya lagi, Smith dan James juara setelah tertinggal 1-3 dalam format terbaik dari tujuh gim di final. Mereka berhasil membalikkan keadaan sekaligus menjadi tim pertama dalam sejarah yang melakukan hal tersebut.
Selama tujuh gim final itu, sorotan memang tertuju pada duo James dan Kyrie Irving. Namun, peran Smith sebagai pelengkap begitu vital. Pemain yang ahli dalam tembakan tiga angka itu rata-rata menyumbang 10,5 poin dengan efisiensi lemparan nyaris 50 persen.
Di lain sisi, Smith juga membawa kenangan buruk bagi James. Tepatnya pada final NBA 2018 dalam edisi tahun ke-4 pertarungan Cavaliers melawan Warriors. Cavaliers nyaris mencuri kemenangan di markas Warriors pada gim pertama final.
Pada detik-detik terakhir, poin kedua tim sama. Smith mendapat rebound di keranjang lawan. Bukannya langsung menembak, dia justru berlari keluar menuju garis tiga angka. Alih-alih mencetak poin dan membawa timnya unggul, waktu pertandingan justru habis.
James tampak begitu marah kepada Smith. Dia memperlihatkan reaksi yang menunjukkan Smith seharusnya menembak. Ujung dari kejadian itu, Warriors menang setelah melewati babak tambahan waktu.
Padahal, nasib Cavaliers mungkin berbeda andai bola masuk. Mereka akan punya modal satu kemenangan awal dari kandang lawan. Namun, yang terjadi justru mereka disapu bersih oleh Warriors dalam empat gim langsung.
Shooting guard LA Lakers, Danny Green, menilai, Smith pantas diberi kesempatan lagi. Dia melihat pemain berusia 34 tahun itu bisa memberikan pengaruh positif terhadap Lakers yang menargetkan juara pada musim ini.
”Saya suka permainannya. Sejak SMA, saya selalu bersaing dengannya. Dia (Smith) pantas mendapatkan kesempatan. Pengalamannya berada di liga ini yang sudah sangat lama akan membantu. Dia adalah tambahan yang luar biasa bagi tim,” kata Green yang memiliki posisi sama dengan Smith.
Biaya selangit
Kelanjutan musim NBA dijadwalkan mulai 30 Juli. Demi menjaga keselamatan pemain di tengah kepungan pandemi, NBA menghabiskan biaya sekitar 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.
Biaya itu untuk mengamankan lingkungan kampus di ESPN Wide World of Sports Complex, Florida, yang akan menjadi tempat pertandingan selama sisa musim. Di antaranya, tes harian Covid-19, perawatan pemain atau staf yang dinyatakan positif, serta penyediaan makanan dan transportasi.
”Kami mulai merasa berkewajiban terhadap olahraga dan industri untuk menemukan normal baru. Terus terang, bermain pada area kampus ini sangat tidak ekonomis bagi kami. Ini sangat mahal,” kata komisioner NBA, Adam Silver, kepada Time.
Beban biaya tersebut tentunya semakin memberatkan NBA pada era normal baru. Sebelumnya, NBA diperkirakan kehilangan sekitar 1 miliar dollar AS dari pendapatan tiket karena sisa musim berlangsung tanpa penonton. (AP/REUTERS)