Institut Teknologi Sumatera Miliki 12 Pusat Riset Baru
›
Institut Teknologi Sumatera...
Iklan
Institut Teknologi Sumatera Miliki 12 Pusat Riset Baru
Institut Teknologi Sumatera atau Itera meresmikan 12 pusat riset dan inovasi baru, Kamis (2/7/2020). Pusat riset itu diharapkan mampu mengembangkan penelitian untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Sumatera.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Institut Teknologi Sumatera atau Itera meresmikan 12 pusat riset dan inovasi baru, Kamis (2/7/2020). Pusat riset itu diharapkan mampu mengembangkan penelitian untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Sumatera.
Rektor Institut Teknologi Sumatera Ofyar Z Tamin mengatakan, pendirian pusat riset dan inovasi itu bertujuan untuk menciptakan pusat ilmu pengetahuan baru di Sumatera. Selama ini, sebagian besar pusat riset masih berada di Jawa.
Menurut dia, banyak persoalan di Sumatera yang membutuhkan solusi. Dia mencontohkan, kebakaran hutan selalu berulang setiap tahun di Sumatera. Karena itu, penelitian terkait teknologi untuk mitigasi bencana dan deteksi dini kebakaran perlu dikembangkan.
”Sebagian besar wilayah Sumatera juga zona rawan bencana sehingga potensi bencana gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus menjadi ancaman serius. Untuk itu dibutuhkan kajian khusus seputar mitigasinya,” kata Ofyar.
Ke depan, teknologi kecerdasan buatan dan big data diprediksi juga akan banyak dibutuhkan di berbagai sektor. Untuk itulah, Itera menggagas pusat riset yang berkaitan dengan hal tersebut.
Dengan peresmian itu, Itera memiliki total 14 pusat riset dan inovasi untuk mendukung penelitian mahasiswa dan dosen. Untuk mendukung mitigasi bencana, Itera memiliki Pusat Riset dan Inovasi Mitigasi Bencana dan Deteksi Dini Kebakaran Hutan dan Pusat Riset dan Inovasi Prediksi dan Pemodelan Risiko Bahaya dan Bencana.
Sebagian besar wilayah Sumatera juga zona rawan bencana sehingga potensi bencana gempa bumi, tsunami, dan gunung meletus menjadi ancaman serius. Untuk itu dibutuhkan kajian khusus seputar mitigasinya.
Adapun untuk mendukung kemajuan teknologi, Itera menyiapkan Pusat Riset dan Inovasi Kecerdasan Buatan, Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Membran Nano, dan Pusat Riset dan Inovasi Big Data.
Sementara untuk mendukung kemajuan di bidang energi, infrastruktur, lingkungan, dan pariwisata, Itera memiliki Pusat Riset dan Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan, Pusat Riset dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Sanitasi, Pusat Riset dan Inovasi Wisata Geopark Global dan Wisata Langit, Pusat Riset dan Inovasi Material Hayati dan Material Alami, Pusat Riset dan Inovasi Material Maju, Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Kebumian dan Mineral, dan Pusat Riset dan Inovasi Konservasi dan Energi Terbarukan.
Tingkatkan mutu
Selain menjadi pusat ilmu pengetahuan, pusat riset dan inovasi itu juga diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan. Para dosen akan didorong untuk lebih banyak menghasilkan jurnal nasional dan internasional.
Dia menambahkan, pihaknya juga terbuka dengan perguruan tinggi lain yang ingin melakukan kolaborasi penelitian. Itera juga siap mendukung penelitian yang dibutuhkan oleh lembaga pemerintah pusat maupun daerah.
Wakil Rektor Bidang Akademik Itera Mitra Djamal mengatakan, pihaknya mulai mengembangkan inovasi teknologi deteksi dini dan mitigasi kebakaran hutan. Saat ini, teknologi itu berupa prototype sistem alat deteksi dini dan mitigasi kebakaran hutan.
Dengan alat ini, informasi kebakaran lahan hutan bisa lebih cepat diketahui. Selain dapat memberikan informasi kebakaran hutan, teknologi yang mengandalkan pesawat tanpa awak dan pendeteksi suhu tersebut juga dapat digunakan untuk mendeteksi perambahan hutan.